Tanggal 21 Januari 2013, The Darmadjaja’s dengan tambahan tante Nel melanjutkan perjalanan ke Danau Toba dan Pulau Samosir. Perjalanan ini sudah dirancang sedemikian rupa oleh Ketty. Sebelum berangkat ke Danau Toba, kami beramai-ramai pergi sarapan Lontong Medan. Saya sendiri tidak ikut makan karena masakan ini ada tauconya. Saya tidak suka tauco. Setelah semua selesai sarapan, sekitar jam 9 pagi, The Darmadjaja’s berangkat ke Danau Toba. Sayangnya Avi dan Dinda tidak bisa bergabung karena harus segera kembali Jakarta. Kami menyewa Elf lengkap dengan supirnya yang bernama Pak Hendri. Pak Hendri ini menyetirnya enak banget, sangat nyaman dan berhati-hati. Dalam perjalanan ke Tuktuk, tempat kami akan menyebrang ke Pulau Samosir, kami mampir di Pematang Siantar untuk membeli oleh-oleh dan makan siang. Kami makan siang di Rumah Makan Padang Miramar dan mampir di Kedai Kopi Sedap di Jalan Sutomo No. 97 untuk menikmati roti bakar srikaya dan kopi. Well…saya tidak suka minum kopi, tapi saya suka mencium aromanya dan memotret cangkir-cangkirnya. Di sini saya juga membeli kopi Sidikalang untuk Wira dan srikaya untuk dibawa pulang ke rumah. Mama juga mampir di toko roti Ganda untuk membeli roti tawar untuk sarapan kami besok. Di Toko Roti Ganda, roti dibuat setiap hari dan lembut.
Perjalanan kami lanjutkan hingga sampai ke Tuktuk. Di sini kami akan menyeberang menggunakan kapal ferry ke Pulau Samosir. Tapi ketika sampai di Tuktuk, kami baru tahu ternyata di sini hanya untuk penyeberangan orang saja. Sementara untuk penyeberangan mobil, kita harus ke Ajibata. Akhirnya diputuskan bahwa kami akan menyeberang menggunakan ferry di Tuktuk dan Pak Hendri akan membawa mobil ke Ajibata untuk menyeberang untuk menggunakan ferry pengangkut mobil. Kami naik kapal Tiga Raja ke Tomok pada pukul 16.30. Untuk menyeberang ke penginapan kami memakan waktu 30 menit. Penginapan di sekitar pulau ini rata-rata mempunyai dermaga sehingga para tamu bisa diantar langsung ke penginapan masing-masing. Di Pulau Samosir kami akan menginap di Samosir Villa Resort. Untuk sampai ke area resepsionis kami harus menaiki banyak anak tangga dan cukup melelahkan. Tapi view dari atas tampak sangat cantik. Kami nyewa family room terdiri dari 2 kamar, 1 kamar mandi dan ruang keluarga serta dapur. Harga sewanya juga tidak terlalu mahal, sekitar Rp900.000. Setelah meletakkan barang di kamar, kami melihat-lihat seputar penginapan. Selain restoran, salah satu fasilitas hotel adalah kolam renang yang bersih. Saya pun sempat hunting foto pada saat blue hour karena kami sampai menjelang maghrib. Untuk makan malam, kami makan di restoran hotel. Saya memesan fish steak yang menggunakan ikan mujair dan rasanya enak. Broccoli garlic juga terasa nikmat. Sambil menikmati makan malam, kami disuguhi tari Tor-tor dan musik batak. Ternyata setiap hari Senin dan Kamis, hotel ini menghibur tamu-tamunya dengan acara budaya. Setelah makan malam, kami kembali ke kamar dan beristirahat karena besok kami akan berangkat pagi.
0 Comments
Leave a Reply. |
Categories
All
Blog WalkingArchives
July 2024
|