6/52 Sourdough Starter - Weekly Journal

Hari ke-2

Beberapa minggu ke depan akan diisi dengan catatan mingguan pembuatan sourdough starter.

Hari pertama mulai dihitung saat mulai dibikin yaitu 10/05/2020 pukul 08.30 WIB. Hasil pengamatan di malam hari, ada sedikit peningkatan pada adonan. Hal ini di luar harapan karena kalau baca dari beberapa tulisan orang-orang, biasanya pada hari pertama ini tidak ada aktifitas. Apakah pertanda banyak bakteri dan jamur di rumahku?

Pada hari kedua, 11/05/2020 pukul 10.00 WIB didapatkan hasil dari hari pertama:

1. Adanya peningkatan adonan 100% dari awal.
2. Mulai terbentuk gelembung-gelembung udara.
3. Ada bau seperti yeast.

Pada hari kedua ini, berdasarkan sumber yang saya ikuti untuk membuat sourdough starter, adonan hanya perlu diaduk rata saja dan tidak diberi makan (tambahan tepung dan air). Setelah itu kembali disimpan dalam lemari tertutup tempat penyimpanan teh dan stoples.

Hari ke-3 sebelum diberi makan.

Hari ke-3 setelah diberi makan.

Pengamatan pada hari ketiga, 12/5/2020 pukul 09.30 WIB didapatkan hasil hari kedua:

1. Terjadi peningkatan 50% dari hari kedua setelah diaduk.
2. Gelembung udara (+).
3. Konsistensi agak cair.
4. Bau lebih menyengat dibanding hari kedua.

Pada hari ini diberikan tambahan 20 g tepung dan 20 g air ke dalam 20 g starter yang ada (1 : 1 : 1) dan diaduk hingga rata. Botol diberi tanda ketinggian menggunakan karet penanda dan disimpan di dalam lemari.

Saat dilihat pada malam hari, ada kenaikan sekitar 20% sejak diaduk rata.
Sisa starter dibuang ke kompos setelah dicairkan.

Hari ke-4

Hasil pengamatan pada hari keempat, 13/5/2020 pukul 10.00 WIB didapatkan pada hari ketiga:

1. Terjadi peningkatan sekitar 20% pada malam hari tetapi turun kembali pada pagi hari.
2. Konsitensi cair.
3. Bau lebih menyengat dibandingkan hari ketiga. Bau lebih seperti muntah. Bahkan ipar saya bilang baunya seperti tahi kucing ;p.

Pada hari keempat, starter diberi makan campuran 20 g tepung dan 20 g air pada 20 g starter (1 : 1 : 1) dan diaduk hingga rata. Botol diberi tanda ketinggian menggunakan karet penanda dan disimpan dalam lemari.

Sisa starter dibuang ke kompos setelah dicairkan.

Hari ke-5 sebelum dikasih makan. Pengamatan pagi.

Hari ke-5 sebelum dikasih makan. Pengamatan pagi.

Hari ke-5 setelah dikasih makan pada pagi hari.

Pada hari kelima, 14/5/2020 pukul 09.15 dilakukan pengamatan hasil hari keempat dan didapatkan:

1. Tidak ada peningkatan sama sekali.
2. Konsistensi cair.
3. Gelembung udara (–).
4. Bau seperti muntah 🤢

Pada hari ini, starter diberi makan campuran 20 g tepung dan 20 g air pada 20 g starter (1 : 1 : 1) dan diaduk hingga rata. Botol diberi tanda ketinggian menggunakan karet penanda dan disimpan dalam lemari.

Mulai hari ini dikasih makan 2 kali sehari setiap ± 12 jam.
Sisa starter dibuang ke kompos setelah dicairkan.

Hari ke-5 sebelum dikasih makan pada malam hari.

Hari ke-5 setelah dikasih makan pada malam hari.

Hari ke-5 sebelum dikasih makan pada malam hari.

Hari ke-5 setelah dikasih makan pada malam hari.

Pengamatan pada hari kelima, 14/05/2020 pukul 20.50 didapatkan hasil:

1. Tidak ada peningkatan.
2. Konsistensi cair (1).
3. Bau seperti muntah tapi tidak sekeras pada pengamatan pagi hari.

Pada hari ini, starter diberi makan campuran 20 g tepung dan 20 g air pada 20 g starter (1 : 1 : 1) dan diaduk hingga rata. Botol diberi tanda ketinggian menggunakan karet penanda dan disimpan dalam lemari.

Sisa starter dibuang ke kompos setelah dicairkan.

Hari ke-6 sebelum diberi makan pada pagi hari.

Hari ke-6 setelah diberi makan pada pagi hari.

Pada hari keenam, 15/05/2020 pukul 09.45 dilakukan pengamatan pada hasil hari kelima malam hari dan didapatkan:

1. Tidak ada peningkatan.
2. Gelembung (+).
3. Konsistensi cair (1).
4. Bau muntah masih ada tapi samar. Lebih tercium ketika diaduk.

​Pada pagi ini, starter diberi makan campuran 20 g tepung dan 20 g air pada 20 g starter (1 : 1 : 1) dan diaduk hingga rata. Botol diberi tanda ketinggian menggunakan karet penanda dan disimpan dalam lemari.

Sisa starter dibuang ke kompos setelah dicairkan.

Hari ke-6. Sisa starter yang tidak diberi makan.

Hari ke-6 malam. Starter yang diberi makan dan berpenanda hijau.

Hari ke-6. Sisa starter yang tidak diberi makan.

Hari ke-6 malam. Starter yang diberi makan dan berpenanda hijau.

Pengamatan pada hari keenam, 15/05/2020 pukul 21.45 didapatkan hasil:

1. Tidak ada peningkatan.
2. Gelembung (–).
3. Konsistensi tidak secair tadi pagi (2).
4. Bau seperti tepung. Bau tidak enak nyaris tidak tercium sama sekali.

​Malam ini dari starter hasil pagi hari diambil sebanyak 4 g dan diberi makan campuran tepung 32 g dan air 20 g (1 : 8 : 5) dan diaduk hingga rata. Botol ditutup dengan kain dan diberi penanda hijau. Sisa starter pada botol pertama tidak diberi makan, diaduk, ditutup dengan kain, diberi penanda merah, dan disimpan dalam lemari bersama botol berpenanda hijau.

Casey hari ke-7 pagi hari sebelum diberi makan.

Casey hari ke-7 pagi hari setelah diberi makan.

Kelly hari ke-7 pagi hari sebelum diberi makan.

Kelly hari ke-7 pagi hari setelah diaduk.

Pengamatan pada hari ketujuh, 16/05/2020 pukul 09.45.
​Botol dengan penanda merah diberi nama Casey dan botol dengan penanda hijau diberi nama Kelly.
​
​Hasil pengamatan pada Casey:

1. ​Sulit untuk melihat peningkatan karena kemarin malam dinding botol tidak dibersihkan sebelum disimpan ke dalam lemari.
2. Gelembung (+).
3. Konsistensi lebih cair dari semalam (1,5).
4. Bau seperti muntah muncul kembali.

​Pagi ini 25 g starter diberi makan 28 g tepung dan 25 g air. Starter diaduk hingga rata, diberi penanda dan tutup kain. Lalu disimpan di dalam lemari penyimpanan.
​
​Hasil pengamatan pada Kelly:

1. ​Konsistensi lebih lembut dibandingkan semalam (5).
2. Tidak ada peningkatan.
3. Bau mirip seperti botol 1 (Casey).

Starter diaduk rata dan tidak diberi makan. Diberi penanda dan tutup kain. Starter disimpan di dalam lemari penyimpanan.

Casey dan Kelly hari ke-7 pukul 18.04. Terlihat adanya peningkatan.

Kelly hari ke-7 malam hari sebelum dikasih makan.

Kelly hari ke-7 malam hari setelah dikasih makan.

Kelly hari ke-7 malam hari setelah dikasih makan.

Pengamatan sourdough starter pada hari ketujuh, 16/06/2020 pukul 21.45 didapatkan hasil:
​
​Casey:

1. Aktifitas masih tinggi sehingga malam ini tidak dikasih makan. Peningkatan hampir tiga kali lipat dibandingkan awal.
2. Gelembung (+).

Kelly:

1. Ketika dicek pukul 18.04, terjadi peningkatan sekitar 2,5–3 kali lipat dibandingkan awal. Sebelum diberi makan pada malam hari, aktifitas sudah mulai turun kembali.
2. Konsistensi lebih padat (3,5).
3. Bau muntah mulai menghilang. Samar ada bau seperti jambu bol.
4. Gelembung (+) dan cukup banyak.

Kelly diberi makan dengan 21 g tepung dan 21 g air yang dicampurkan dengan 21 g starter. Diaduk rata, diberi penanda hijau, ditutup kain, dan disimpan dalam lemari bersama Casey.
Sisa starter diencerkan dan dibuang ke kompos.

Catatan: 
Konsistensi starter dibikin skala antara 1 sampai 5. Skala 1 untuk yang paling encer dan skala 5 untuk yang paling padat. Skala dituliskan dalam kurung di belakang poin konsistensi.