Kalau mencoba sekali rasanya belum puas. Untuk mencari yang pas, perlu dilakukan berulang kali dan kalau diulang akan menghasilkan yang sama. Oleh karena itu, hari ini diulang kembali percobaan pembuatan Greek Yogurt menggunakan yogurt yang dibikin kemarin.
Caranya sama dengan pembuatan Greek Yogurt yang sudah dibuat dua bulan yang lalu. Penyaringan dibagi menjadi dua karena saringan tidak muat menampung 3 L sekaligus. Jadi penyaringan dibagi mejadi 2 L dan 1 L. Penyaringan untuk yang 2 L membutuhkan waktu lebih panjang (3,5 jam) dari percobaan pertama. Kemungkinan karena lebih banyak yang disaring. Bahan:
Hasil:
0 Comments
Setelah berhasil dengan percobaan ketiga, sekarang penasaran untuk coba apakah bisa mendapatkan hasil yang sama dengan biang dari percobaan ketiga.
Dipercobaan keempat ini didapatkan kesimpulan bahwa jumlah biang sangat berpengaruh pada hasil. Kali ini yogurt dibuat dengan 3 liter susu dan biang yang seharusnya untuk 2 liter susu. Bahan:
Cara Pembuatan:
Hasil:
Baby B sudah boleh pulang dari rumah sakit, tapi kemaren sore dikabarin lagi kalo sekarang uni A yang sakit. Demam tinggi banget sampe lemes. Akhirnya pulang jalan-jalan, Tantia back on duty buat nemenin adek baby bobok. Tapi karena adek baby sehari-harinya selalu nempel sama mamanya, jadilah semalam adek baby nangis sepanjang malam :(
Hari ini sih Baby B sudah cukup ceria kecuali pas harus diinhalasi. Uni A maunya nempel sama mama, jadi Baby B main sama Tantia aja. Cepet sembuh ya semuanya... Masih di Bogor menikmati hotel ini dan foto-foto tentunya :D Sarapan pagi dan leyeh-leyeh sambil gantian mandi. Pengen berenang, tapi males banget turun ke bawah dan bilasannya setelahnya. Kurang nih kayaknya nginep semalam aja :p
Setelah check out pun kita masih nongkrong-nongkrong sambil pepotoan dan ngobrol ngalor ngidul. Beginilah kalo kami lagi kumpul. Seperti tak ada habisnya cerita kami :) Pengen lihat hasil fotonya? Silakan klik "read more" Catatan: Foto ke-3, 4, 5, & 6 hasil karya mas-mas yang dimintain tolong untuk motretin kita :) We're planning this for few weeks. My friends and I decided to spent a night at hotel around Bogor. So... now is the day...
We're gathered at Dini's house and leave for Bogor around 1 p.m. Since I don't have my driving license at the moment (long story... it takes 1.5 years to explain it :p) so Didi's driver took us to Bogor. First... finding lunch. Dini thinking about eating "tutut/ciput". She now some place at Bogor that she's been there before. With the power of google, we find the place, Ayam Goreng Aroma 3. Not exactly the same place but the same local food franchise. The "tutut" taste good and also the other food. We arrived at the hotel around 5 p.m. and decided to stay in the room and order in for dinner if we still feel like eat. We also brought plenty of snacks and drinks. Check out the picture on the top if you not believe :p That's not all, still Thai Tea in the fridge. And around 9 p.m. we decided we're having "mie ayam bakso". Thank God there's mr Go-Jek took our order :p The rest of the afternoon and night we spent talking and talking until we drop :D Masih kembali ke RS. Adek baby masih sesak napas. Cuma hari ini gak terlalu pagi karena Papa Nul cuti. Eh tapi pas nyampe RS, ternyata Papa Nul udah pulang dan ikutan sakit. Demam dan batuk-batuk. Oalah... Padahal Tantia besok tidak bisa nemenin karena harus ke Bogor. Hari ini adek juga lumayan berkurang sesaknya. Inhalasi udah dikurangin tiap 3 jam. Jadi bisa bobok agak panjangan sedikit deh. Masih horor dengan inhalasi tapi kadang bisa menikmati.
Hari ini Mama Yani juga pulang ke rumah karena udah 3 hari gak pulang. Jadi Tantia jaganya sendirian deh. Untung adek baby tidak terlalu rewel. Abis liat mamanya sih balik rewel lagi. Semalem infus adek copot dan terpaksa hari ini dipasang ulang. Kali ini Tantia yang temenin. Tantia kebagian yang sadis-sadis kayak megangin Uni A dan Baby B kalau imunisasi. Alhamdulillah sekali tusuk langsung dapat. Masih ada juga ilmu pasang infusnya walau udah lama tidak pasang infus. Malamnya Mama Yani jagain adek sendirian karena Papa Nul sakit. Tapi kan ada tante-tante suster yang jaga. Makan malam hari ini Sate Padang Ajo Manih. Selain males mikir, tiba-tiba taragak sate padang. Aaaaaahhhh... belum packing buat besok... Berhubung Tantia yang tidak perlu kerja rutin, jadilah Tantia balik lagi ke RS hari ini buat baby sitting. Hari ini adek baby sudah lebih enak tetapi masih harus digendong kalau tidur. Uni Amira nengok adek baby tiap pagi sore. Tantia sudah berbekal koneksi internet cepat, kerjaan yang masih bisa ditunda dan iPad dengan aplikasi FirstmediaX sudah terinstal. Jadilah nemenin adek baby kali ini lumayan tidak membosankan :p Tak terasa hari sudah malam dan shift pengganti sudah datang. Saatnya kita pulang dengan tak lupa membawa makanan pulang. Jatah masak hari ini euy...
Baby B masuk RS sejak semalam. Jadilah pagi ini Tantia on duty buat nemenin Mama Yani di RS. Buat ganti-gantian gendong adek baby. Pas sampe di RS, adek baby lagi diinhalasi dan pasang infus di ruang tindakan. Seharian ini baby B cukup rewel karena harus diinhalasi setiap 2 jam dan diberikan obat. Tapi karena sesak, dia cuma bisa nangis saja. Setiap perawat masuk ke kamar, dia pasti nangis. Kalau tidur harus sambil digendong. Jadilah kita gantian gendong adek baby. Belum lagi pas digendong, selang infusnya sempet copot sehingga baju Tantia kena-kena darah.
Sudah beberapa hari ini tangan rasanya gatal ingin menulis menyelesaikan proyek 365 tahun ini. Rasa malas memulai kembali melihat baru 40 hari yang selesai walaupun sebenarnya banyak banget yang sudah akan ditulis. Padahal materi hari ke-41 sudah ditulis separuhnya sejak beberapa bulan yang lalu. Jadi... saya putuskan untuk berjalan mundur. Tulis langsung apa yang sudah siap dan sisanya diisi dengan tulisan-tulisan yang belum dipublikasikan. Jadi jangan merasa aneh kalau membaca tulisan yang terkesan loncat-loncat di blog ini.
Targetnya semua tulisan selesai bersamaan dengan masuknya tahun baru 2018. Semangat.... Udah sering banget lihat tempat anak sekoci (bobbin) ini di internet. Bahkan sekali pernah lihat di Pasar Sunangiri. Tapi sayangnya tempat ini dijual bersama anak sekocinya. Sampai beberapa hari yang lalu lihat penjual tempat anak sekoci ini di Tokopedia. Setelah memastikan memang hanya tempatnya saja yang dijual, saya pun langsung order. Tidak tanggung-tanggung langsung 4 kotak. Tiga kotak buat saya dan satu kotak lagi untuk adik saya. Satu kotak bisa menyimpan 25 buah anak sekoci dan kebetulan di rumah ada cukup banyak anak sekoci. Sesuai dengan perkiraan saya, saat ini anak sekoci yang ada di rumah cukup ditampung oleh 3 kotak. Senangnya lihat anak sekoci semakin rapi. Sebelum menemukan kotak ini, anak sekoci yang ada di rumah saya simpan dalam kotak permen yang kebetulan ukurannya juga pas dengan anak sekoci mesin jahit ini. Kendala saat menggunakan kotak permen ini adalah saat mencari anak sekoci yang akan digunakan. Kotaknya harus dibuka satu persatu hingga ketemu anak sekoci yang saya butuhkan. Tapi untuk sementara, kotak permen ini sangat menolong supaya anak sekoci saya tidak berceceran.
Setelah lumayan sukses dengan yogurt di percobaan ketiga, sekarang penasaran dengan Greek Yogurt.
Pada dasarnya Greek Yogurt itu adalah yogurt biasa yang disaring hingga whey-nya keluar. Sehingga yogurt yang tersisa lebih kering dan padat serta lembut. Dari hasil nonton youtube, penyaringan bisa dilakukan setelah yogurt disimpan dalam kulkas sekitar semalaman. Lama penyaringan sekitar 2,5–3 jam. Disaring menggunakan saringan kain/saringan tahu/tea towel. Kebetulan saya punya beberapa saringan kain yang belum dipakai. Biasanya saya pakai saringan kain untuk bikin Thai tea. Bahan:
Hasil:
Makan Greek yogurt seperti makan cream cheese tanpa rasa bersalah. Dimakan begitu saja dengan dikasih sedikit madu dan granola sungguh enak :D Sedangkan whey yang terbentuk mengandung protein. Bisa digunakan untuk mengencerkan yogurt kembali atau bisa juga untuk tambahan ketika memasak makanan. Salah satu contohnya adalah pancake sebagai pengganti susu. Hari ini masuk dapur lagi. Lagi semangat nih buat masak-masak. Menu kali ini setelah liat ada yang posting sambal matah di salah satu sosial media. Langsung kebayang ayam kecombrang dari Restoran Iga Sapi Bali di Jogja. Rasa pedas yang menggigit dari cabe rawit benar-benar tak terlupakan. Cari cara memasak ayam supaya gampang disuir dan enak di internet. Ketemu yang menarik. Belanja ke tukang sayur berli beberapa bahan yang tidak ada di rumah dan dieksekusi malamnya.
Semua makan dengan lahap. Rasa enak, sambal matah yang pas dan minyak kelapa menambah sedapnya makan. Tak ingin berhenti sebelum habis rasanya :p Resep menyusul di sebelah ya... Memang manusia tidak pernah puas. Karena masih penasaran dengan yogurt yang jadinya tidak sesuai dengan harapan, saya kembali mencoba untuk membuat yogurt sendiri. Percobaan ketiga ini memakai semua yang baru. Susu baru dan biang baru. Kebetulan beberapa hari yang lalu saya mendampingi murid-murid salah satu sekolah ke Cimory di Puncak. Jadi saya berkesempatan untuk membeli susu pasteurisasi dan yogurt Cimory. Dan sebelumnya saya juga sudah membeli sekotak susu dan belum sempat dieksekusi karena lupa beli biangnya.
Bahan:
Cara Pembuatan:
Hasil: Yogurt yang terbentuk sesuai dengan harapan. Konsistensi yogurt padat seperti biang dengan rasa asam yang pas. 💃🏽💃🏽💃🏽 Senangnya punya cast iron skillet baru hasil orderan dari Tokopedia. Sekarang saatnya uji coba masakan baru, Lemon butter chicken with spinach and potato wedges... Udah lumayan lama gak masuk ke dapur dan masak yang seriusan. Pagi-pagi udah beli bayam dan disiangin. Cari-cari resep yang paling pas dengan kesediaan bumbu dan malam langsung dieksekusi deh makanannya
Rasanya enak, masaknya gak terlalu sulit, cuma emang agak lama aja karena setelah dimasak di kompor, lanjut ke oven. Tapi puas rasanya berhasil bikin makanan ini. Potato wedges rumahannya juga maknyus banget... Puas makannya... Nantikan resepnya di sebelah ya... Udah lama pengen bikin ulang resep roti goreng ini. Memastikan rasanya memang seenak waktu pertama kali ikutan bantu bikin beberapa tahun yang lalu. Kebetulan di rumah lagi banyak roti. Roti yang dipakai lebih tebal dibandingkan roti yang dipakai jaman dulu. Jadi agak PR juga pas digulung. Ternyata memang rasanya seenak jaman dulu ;p
Resepnya bisa dilihati di sini. Waktu ke Jerman, dapat oleh-oleh dari owner AirBnB yang kita sewa pasta pelangi karena kita mau dititipin kucing dan rumah selama dia pergi keluar kota. Dan inget masih punya pasta itu pas bongkar-bongkar koper 🙈 Jadilah pas jatah masak kemarin, menunya pasta pelangi. Rasa pastanya sih sama saja dengan pasta yang lain. Dan menurut tulisan di bungkusnya, pewarna yang digunakan adalah pewarna alami. Kali ini bikin dengan daging asap dan bayam serta creamy sauce. Sausnya seperti bikin saus untuk fetucinni hanya saja ditambah bayam yang dimasak dengan sedikit minyak dan mentega. Rasa keseluruhan tentu saja enak 😋
Nachos adalah salah satu snack favorit saya sejak jaman masih muda dulu. Pertama kali kenalan sama makanan ini pas tinggal di Churchill, TN. Ini juga snack favorit di rumah. Hampir setiap saat selalu ada sebotol salsa dan corn chips di rumah. Sayangnya pas kembali ke Jakarta, makanan ini jadi susah di dapat. Saat itu makanan Mexico belum terlalu banyak di Jakarta. Corn chips yang ada juga Happytos yang asin. Sampai suatu saat saya menemukan corn tortilla di salah supermarket di daerah Kemang sehingga saya bisa membuat sendiri corn chips dengan memotong-motong corn tortila dan menggorengnya. Untuk salsa, saya mencari resep di internet. Sekarang bisa makan nachos kapan saja. Resep yang biasa saya buat bisa dilihat di sini. Alhamdulillah dapat rejeki laptop baru buat kerja. Kali ini mau bikin pouch rajutan sendiri. Kebetulan masih punya benang no. 10 warna dusty pink (matching sama laptopnya) beli di Bonn jaman dulu dan dirajut dengan crochet hook no. 2.0. Bikinnya sambil nonton film di komputer dan disela-sela kerjaan lain. Butuh waktu 5 hari buat menyelesaikannya. Untuk ukurannya langsung disesuaikan dengan besar macbooknya. Kancingnya pakai koleksi kancing kayu dari Berlin.
Setelah percobaan membuat yogurt pertama kurang berhasil, jadi penasaran untuk bikin yang kedua.
Hasil dari ngobrol-ngobrol di WAG keluarga dengan salah satu sepupu yang sering bikin yogurt juga, disarankan pakai susu yang pasteurisasi dan tambahkan air panas dalam botol untuk menjaga suhu kotak tetap hangat. Jadilah beli susu pasteurisasi pas pergi ke supermarket dan kemarin dieksekusi. Bahan:
Cara Pembuatan:
Hasil:
Walaupun udah sukses, masih tetap penasaran untuk coba bikin lagi. Hari ini dimulai percobaan membuat yogurt sendiri. Percobaan pertama memakai susu UHT sesuai dengan instruksi dari Facebook.
Bahan:
Cara Pembuatan:
Hasil:
Jadi penasaran dan ingin coba bikin lagi :D I love yogurt so much. And it's been a while since I'm thinking about making my own yogurt. I've seen some people posted how to make homemade yogurt and I curious to make my own ;p
The reason why I try to make my own yogurt is because I want to reduce my yogurt's waste such as the plastic container. Although some container can be reused. At the moment maybe I produce the same waste product, but once I found the one the fit me, I would like to make yogurt using milk that comes directly from the cow farm. So I can use my own bottles to buy it. So today I decided to make my own yogurt and I'll write down all my trial on this blog. And post the one I satisfied on My Recipes tab. First I check out the posting on Facebook about making homemade yogurt. This will be the recipe I used for my first trial. Wish me luck! Menstruasi adalah hal yang dialami oleh seorang perempuan. Saya sebagai seorang perempuan dengan 2 orang saudara perempuan, sejak kecil saya sudah terbiasa dengan urusan menstruasi. Mama juga sudah menjelaskan mengenai menstruasi sejak masih kecil. Sehingga ketika saya mulai mengalami menstruasi, saya tidak merasa panik.
Satu hal yang agak mengganggu adalah tidur yang kurang nyaman di hari-hari pertama siklus menstruasi karena khawatir pembalut yang saya gunakan tidak mampu menampung darah menstruasi dan kadang merembes hingga kena ke seprai dan kasur. Rasa was-was pada hari pertama ini juga selalu muncul ketika pembalut sudah digunakan beberapa jam seperti ketika di sekolah. Rasanya selalu khawatir akan menembus ke rok atau celana yang digunakan. Ketika saya mulai beralih ke pembalut kain, saya harus selalu ingat untuk mengganti pembalut setiap 2-3 jam, karena kalau tidak bisa merembes juga ke pakaian. Tapi hal tersebut tidak saya alami lagi sejak menggunakan menstrual cup. Karena kemarin batal melihat-lihat Rumah Tjong A Fie, maka hari ini rencananya kami akan berkunjung ke tempat tersebut. Selain itu, saya akan membeli beberapa oleh-oleh untuk orang di rumah seperti sate kerang dan lemper Gogo.
Kali ini kami datang di pagi hari untuk melihat-lihat Rumah Tjong A Fie di daerah Kesawan. Bangunan dua lantai berarsitektur Cina, Melayu dan Art Deco ini selesai dibangun tahun 1900. Tjong A Fie sendiri adalah pengusaha dan bankir asal Tionghoa yang ikut memajukan kota Medan. Melihat tempat ini seperti masuk ke dalam kehidupan Tjong A Fie dan keluarganya. Dengan guide yang mengantar kami berkeliling sambil bercerita membuat kami seperti berada langsung di sana. Diceritain seperti ini adalah salah satu cara yang menarik untuk belajar sejarah. Di tempat ini kita juga akan diberitahu tempat-tempat yang boleh difoto dan tidak. Kalau sempat datang ke Medan dan belum pernah ke tempat ini, cobalah untuk berkunjung. Setelah puas berkeliling rumah ini, kami pun pergi mencari oleh-oleh dan kembali ke rumah untuk bersiap-siap pulang ke Jakarta. Foto-foto bisa dilihat dengan mengklik “read more” Hari ini rencananya saya dan Wira akan keliling Kota Medan. Setelah sarapan dan siap-siap, kami diantar Ella ke Mesjid Raya Medan atau Mesjid Raya Al Mashun. Mesjid Raya yang dibangun oleh Sultan Ma’mun Al Rasyid Perkasa Alam, pemimpin Kesultanan Deli, selesai pada tahun 1909. Arsitektur mesjid ini khas Timur Tengah, Spanyol dan India berbentuk segi delapan. Bentuk mesjid yang unik ini memiliki 5 kubah hitam, satu kubah utama dan empat kubah di beranda yang berada si empat sisi. Ornamen, ubin dan ukiran di mesjid ini sangat menarik dilihat.
Setelah puas melihat-lihat dan memotret mesjid ini, kami pergi ke seberang jalan untuk makan rujak di Kedai Rujak Takana. Pengunjung tempat ini cukup ramai sehingga kami harus ikut antri. Perjalanan kami lanjutkan ke Istana Maimun. Lokasinya tidak jauh dari Mesjid Raya Al Mashun. Diawali dengan melihat Meriam Puntung yang berada di sisi kanan depan istana. Cerita tentang Meriam Puntung ini bisa dilihat dibeberapa tulisan online atau di batu prasasti yang terletak tak jauh dari tempat meriam tersebut berada. Pagi ini kami agak santai, saya menyempatkan diri untuk memotret saat blue hour dan sunrise. Setelah sarapan pagi, kami menyempatkan diri untuk berenang. Menikmati kolam renang di hotel.
Menjelang siang, kami berangkat kembali ke Medan. Berbeda dengan kedatangan kami ke Pulau Samosir, kami mengambil jalan yang berbeda. Kami akan mengambil jalan darat. Ternyata Pulau Samosir dihubungkan dengan daratan Pulau Sumatera melalui sebuah jembatan di daerah Pangurunan. Dari hotel sampai ke jembatan di Pangurunan memakan waktu sekitar 1,5 jam karena jalanan yang kurang bagus. Tapi kami tetap menikmati perjalanan ini. |
Categories
All
Blog WalkingArchives
July 2024
|