0 Comments
My latest craft is rice bag. This bags will substitute the plastic containers that usually used to bring rice that we give to kids that study at Taman Baca GARASI every Friday morning. This is one way to teach about reusable stuffs.
I'm making more tumbler/bottle holder to sell. So far available in dark purple, fuchsia, baby pink and light blue. Still working on other colour.
I'm preparing gifts for tomorrow's family gathering. I launch my brand for my creativity products :)
Two tumbler holder ready to giveaway tomorrow. First time I make this tumbler almost a year ago. I made it for myself to bring my tumbler every day. So last night and today I make this two. I promised to give a gift as appreciation to 5 person who bring their tumbler to tomorrow's gathering event. The giveaway present will be two folding bag, two tumbler holder and a vacuum & insulated water bottle.
Back to my project. I finished up 400 circles for my granny square afghan. Now it's time to join all the circles. This is how my afghan will look like. Can't wait to finish it.
Wow...I finally done my 3rd week from this project. Today I start on working with my granny square blanket project. I have start it 2 months ago and haven't had a chance to finished it. Hopefully I be able to finish this project before 365 of 2014 project done :)
Dapat satu permintaan lagi dari bumil. Minta dibuatin nursing cover dan kasih contoh buatan Balboa Baby. Sebenernya dulu udah pernah lihat teman yang pakai nursing cover, tapi agak beda dengan yang versi Balboa Baby. Jadilah saya mencari pola-pola gratisan di internet. Setelah melihat, mempertimbangkan dan mereka-reka, saya pun mencoba untuk membuat benda yang satu ini.
Pertama-tama yang saya lakukan adalah menanyakan ke Yani, bahan seperti apa yang dia inginkan. Apakah yang gonjreng warnanya, motif tertentu dan lain-lain. Setelah diputuskan kalau dia ingin yang warnanya cukup berani (bukan warna-warna pastel) & motif yang agak ramai, saya pun hunting kain ke Pasar Sunan Giri. Saya menemukan kandidat kuat di toko pertama yang saya masuki. Tapi masih penasaran dengan toko yang lain, saya pun mulai memasuki sekitar 5-6 toko kain yang ada disana dan tidak menemukan kandidat lainnya. Jadilah saya membeli bahan di toko pertama tadi. Bahan batik berwarna biru dan pink dengan motif kupu-kupu dan capung. Sebelumnya saya sudah kirimkan foto kain tersebut ke Yani dan dia sudah setuju. Masing-masing bahan saya beli 1 m dengan lebar kain 150 cm. Selain itu saya juga membeli ballen (boning plastik untuk lining dibagian leher untuk mengintip dedek bayi) sepanjang 1 m. I've been using paper towel for a while at home. But we still don't have paper towel stand/hanger. So last week I decided to make one. The first thing I did was searching for the idea. There are plenty of idea but finally I stumble to this idea. It's a great idea of using things we have at home.
Today I start to look for the old wire hanger that has not been use anymore because the plastic that cover the wire was broken. After found one wire hanger, I start to work on it. And within an hour, I was able to finished the work. I removed the broken plastic cover and then covered it with masking tape. Turn out pretty good but I'm thinking to give a crochet cover for the wire some other time. This can be hang where ever you like :) Setelah ada iPad Mini, acara memasak lebih sering ditemani dengan benda ini. Lebih besar-besar tulisan di resepnya. Masalahnya terkadang di dapur ada spot-spot yang basah, sehingga abis masak si iPad jadi ikut belepetan. Berhubung saya tidak memakai iPad Mini's smart cover, terpikir untuk punya iPad Mini's stand. Sejauh ini yang sudah pernah saya pakai adalah stand pajangan ukuran kecil yang bisasanya dipakai untuk memajang piringan souvenir dari jalan-jalan. Tapi kalau pakai itu terus berarti si pajangan jadi gak ada stand-nya. Kebetulan lagi lihat-lihat webnya Sorted Food, eh lihat benda ini. Mupeng berat deh yang ada. Tapi rasanya gak perlu beli yang semahal itu deh. Jadilah browsing di Youtube tentang stand untuk iPad Mini. Ada beberapa dari yang mahal sampai yang cuma perlu barang-barang yang ada di rumah seperti gantungan baju dan kotak cd bekas. Setelah disesuaikan dengan barang yang ada di rumah, stand pilihan saya terbuat dari gantungan baju yang terbuat dari kawat. Videonya bisa dilihat di sini.
Ternyata tidak semudah di video untuk menekuk-nekuk kawat gantungan baju tersebut. Selain itu bentuk gantungan baju yang sedikit berbeda membuat proses penekukan juga jadi agak berbeda. Tapi akhirnya berhasil juga. Sekarang acara memasak semakin fun dengan iPad Mini's stand hasil karya sendiri :) Siapa bilang semua barang untuk perangkat yang berlogo apel kegigit harus mahal? ;) Kaysan bingung mau kasih kado apa buat ulang tahun ayah Adi. Seperti biasa, kado yang dikasih biasanya hasil karya Kaysan. Setelah puter otak sambil browsing tentangcrafting akhirnya keputusannya jatuh pada 3D Angry Bird. Dan kali ini tante Tia kebagian untuk membantu Kaysan membuat kado, karena ibu harus siap-siap buat acara malamnya.
Menjelang pernikahan Yani, bukan cuma Mami aja yang dapet banyak orderan jahitan. Tapi saya juga dapet orderan jahitan. Berawal dari keinginan untuk membuat gorden untuk lemari di kamar mandi saya. Berakhir dengan orderan membuat gorden lemari buku dan lemari baju di musholla.
Setiap ulang tahun, mama dan teman-temannya berkumpul untuk acara makan-makan. Ketika saya kecil, kami sekeluarga selalu ikut serta. Biasanya ada 4 keluarga yang hadir. Tapi setelah anak-anak semakin besar, dan pasangan sudah mulai mendahului menghadap Yang Kuasa biasanya hanya mereka berempat yang pergi makan-makan. Kadang mama suka membawa goodies bag yang isinya bisa macam-macam.
Ketika ulang tahun mama kali ini, dia ingin membawakan goodies bag juga untuk teman-temannya. Tapi kali ini ada extra 2 keluarga yang akan ikutan. Isi goodies bag-nya puding coklat buah & vla-nya dan salad buah. Dua makanan andalan keluarga kami yang hanya muncul disaat-saat tertentu saja. Jadilah saya dan ni Shanty berkolaborasi di dapur menyiapkan isi goodies bag ini. It's been a while since my last writing in here. This time I would to share something I made a few months ago.
I made an embroidery napkins to cover up the food we gave to Nul's family on my little sister's engagement day. I got the idea from here when I browse about craft. Besides that we would like to give something useful after the day is over. This napkins can be use when my sister move to her new apartment. I made 6 of them. The pattern can be found on that blog. Fortunately, I already had some DMC threads. So I don't have buy a new one. It took about 4 hours to finished it. To bad I didn't have the pictures with all the food. It all start when I start to crochet again and make Steffi’s dresses a few months ago. Then I bought a Barbie doll. I choose Barbie Fashionista as the model for the clothes I make. I also start to look on the website for pattern. After I had some pattern, I start to gathered the material.
When I start to make the dresses, it feels like I addicted to it. I can’t help my self to stop making and searching for more. It feels like my creativity burst out :) And now a have plenty of dresses collection. From bikini to night gown. Visit my other blog about Barbie for more stories. Setelah selesai membuat foto untuk baju-baju Steffi, terlintas ide untuk membuat lemari untuk baju-baju tersebut. Saya sudah menyimpan beberapa kotak dan kardus untuk membuat benda-benda untuk Steffi.
Kali ini saya menggunakan kotak bekas helm sepeda yang dibeli Wira. Sayangnya kotak tersebut tidak simetris, sehingga tidak bisa langsung dipakai. Setelah dilakukan pengukuran yang disesuaikan dengan ukuran baju Steffi, karton tersebut di potong, dilipat dan dilem sehingga membentuk lemari. Jangan lupa untuk menyisakan bagian untuk dilem. Cara yang lebih mudah untuk membuat lemari baju boneka dengan menggunakan kotak sepatu (yang lebih bagus lagi jika kotak sepatunya mempunyai tutup yang langsung menempel dengan kotak sehingga bisa langsung digunakan sebagai pintu). Langkah selanjutnya adalah memasang palang untuk menggantung baju. Untuk palang, saya menggunakan sedotan (yang ada dirumah) yang diisi dengan lidi supaya tidak mudah tertekuk. Bisa juga menggunakan pinsil yang belum diraut ujungnya atau kayu yang bentuknya bulat panjang. Cara memasang palang yang paling mudah adalah melubangkan kedua dinding lemari dan memasukkan palang dari satu dinding lemari ke dinding lemari lainnya. Untuk menguatkan bisa diberi lem. Cara lainnya dengan membuat ganjalan pada bagian dalam dinding, dan membuat lubang seukuran palang dan memasang palang tersebut didalam lubang. Supaya tidak mudah lepas, beri tambahan ganjalan dibagian atas palang. Saya menggunakan cara kedua karena ukuran palang yang saya punya tidak lebih panjang dari ukuran lemari. Supaya lebih cantik, kotak bisa dilapisi dengan kain atau kertas kado yang bercorak/polos sesuai selera. Untuk membuat gantungan baju, bisa menggunakan kawat yang dipotong sekitar 20 cm dan salah satu ujungnya dililitkan sekitar 3 cm dari ujung yang satunya. Gunakan tang untuk membantu melilitkan kawat. Setelah selesai, jepit dengan tang dari lilitan paling atas dan bawah sehingga lilitan menjadi rapat. Bentuk bagian lingkaran sehingga seperti hanger dan bagian unjung dibentuk menjadi kait untuk digantung ke palang. Lemari baju boneka pun siap digunakan. Jika ingin lebih lengkap, bisa dibuatkan rak-rak dilemari untuk meletakkan barang-barang yang tidak bisa digantung. Perabotan lain yang bisa ditambahkan untuk mempercantik ruangan adalah sofa. Cara membuat sofa bisa dilihat disini. Sebagai ganti glue gun, saya menggunakan jahitan dan lakban. Sebagai lapisan, saya gunakan bahan flanel yang tersedia dirumah. Bantal untuk mempercantik sofa juga bisa dibikin dari bahan flanel. Cara membuat bantal cantik bisa dilihat disini. Foto lebih lengkap bisa dilihat disini. U Perjalanan kali ini sangat berbeda dengan sebelumnya. Kali ini selain tinggal di Genewa bersama Wira, saya juga menghabiskan waktu untuk tinggal di beberapa kota di Jerman. Perjalanan ke Berlin dan beberapa kota lainnya hanya bermodalkan sebuah koper kecil dan sebuah tas ransel maka saya tidak membawa syal yang cukup tebal untuk menghadapi udara dingin kali ini.
Ketika saya mampir disebuah toko serba 1 Euro yang menjual benang rajut, saya memutuskan untuk membuat sebuah syal yang cukup tebal untuk menghadapi udara dingin kali ini. Empat gulung benang berwarna abu-abu dan jarum crochet berukuran 7 mm (sudah bawa dari Jakarta) menjadi modal awal untuk pembuatan syal ini. Motif syal berbentuk kerang. Pembuatannya membutuhkan waktu sekitar 3 hari hingga selesai. Syal ini sangat bermanfaat untuk menahan angin dingin selama di Hamburg dan Bonn. Sempat mengobrol dengan seorang teman dan bercerita tentang keranjingan crochet yang saya alami dan berakhir dengan sebuah janji untuk membuatkan anaknya baju untuk boneka barbie.
Ketika sedang jalan-jalan di Berlin, saya sempat mendapatkan segulung benang untuk dibuat baju barbie di toko serba 1 Euro. Setelah beberapa hari di Bonn, saya sudah mulai membuat baju yang saya janjikan. Boneka yang dimiliki oleh Alysha namanya Steffi, setipe dengan barbie. Dari benang yang saya bawa jadilah sebuah baju dengan boleronya. Baju itu saya lengkapi dengan sebuah tas, topi, syal dan ikat rambut. Selain itu sisa benang masih cukup untuk membuat rok mini. Karena penasaran dengan pakaian lainnya, mulailah saya browsing tentang pembuatan baju barbie di internet. Hasilnya lumayan banyak dan membuat saya semakin penasaran. Saking seriusnya, saya mengukur badan Steffi dan membuat polanya. Cara membuat pola saya dapat dari beberapa website salah satunya dari sini. Dengan bahan putih dan hitam serta beberapa kain flanel, saya mencoba membuat beberapa pakaian lainnya sehingga Steffi punya beberapa baju. Sayang jika tidak diabadikan, maka jadilah sebuah album foto di blog ini yang berisi foto-foto Steffi dengan pakaian dan aksesoris yang sudah dibuat. Sebenarnya masih penasaran dengan baju model lain, tapi belum punya bahan lain untuk dibuat baju. Apalagi setelah melihat website ini, semakin ingin membuat berbagai pakaian, perabotan dan aksesoris. Untuk foto-foto lainnya silakan klik disini. Punya sisa benang waktu bikin Granny Square Poncho. Pikir-pikir mau bikin apa, akhirnya kepikiran buat bikin bungkus untuk harddisk external. Jadilah menghabiskan waktu sekitar 4 jam buat bikin pouch ini. Akhirnya si harddisk external punya baju juga :)
Ini sebenernya dibuat sebelum mulai bikin crochet. Waktu itu abis motong celana jeans Wira yang sudah robek disekitar lutut. Celana jeansnya dibikin jadi celana pendek dan sisanya gatel pengen dibikin sesuatu Lalu kepikiran deh untuk bikin pouch buat iPhone. Soalnya iPhone-nya baru abis ganti baju (selama ini dibungkus casing kulit) dan belum punya baju baru.
Bermodalkan jeans sisa celana, benang yang cuma 3 warna, jarum dan gunting, saya mulai membuat pouch ini. Karena lupa menyimpen meteran kertas dari IKEA dimana, akhirnya langsung pake iPhone sebagai cetakan ukuran. Setelah dilebihkan untuk menjahit, jeans digunting. Jahitan yang digunakan adalah "stik balik" (bener gak ya nulisnya) supaya hasil lebih rapih. Akhirnya dalam 1 jam, jadilah Jeans iPhone Pouch ala Tia. 100% handmade with lots of love. Berguna juga bisa menjahit yang gak cuma jahit kancing baju aja ;) Pertama kali belajar crochet/merenda waktu umur sekitar 13 tahun. Waktu itu ada seorang tante (Alm. Te' Etis) yang lagi tinggal di rumah dan membuatkan baju-baju Barbie buat saya dan Yani. Saya mencoba juga untuk membuat baju barbie. Hasil buatan saya memang tidak sebagus buatan Tek Etis, tapi saat itu saya cukup puas karena Barbie saya bisa ganti banyak baju. Harga baju Barbie ketika itu sangat mahal untuk ukuran saya, karena untuk membeli bonekanya saja, saya harus menabung dan menambahkan dengan uang salam tempel lebaran. Saya juga membuat bungkus gelas Tupperware (yang saat itu sedang populer) untuk membawa minuman kalau mama sedang main tenis. Bahkan saat itu, beberapa orang teman mama membeli bungkus gelas sejenis dari saya. Lumayan buat tambahan uang jajan :).
Sudah lama sebenernya pengen bikin benda yang satu ini. Tapi belum pernah kesampean. Baru sampai tahap niat doang. Tapi setelah mulai mengerjakan crochet lagi, akhirnya niatnya terlaksana juga. Butuh sekitar seminggu (kalau ditotalkan) untuk mengerjakan poncho ini. Tapi kalau dihitung dari mulai mengerjakannya, hampir 3 minggu (seminggu sakit dan hujan terus menerus di Khon Kaen, jadi gak bisa beli benang ).
Dibutuhkan 9,5 gulung benang @120 m untuk membuatnya. Tujuh warna benang katun dan hakpen 3 mm. Tidak ada pola khusus dalam membuat poncho ini. Ini asli modifikasi saya saja. Tutorial membuat granny squares dengan bagian tengah bulat bisa dilihat disini. Tutorial cara menyambung granny squares yang saya pakai bisa dilihat disini dan disini. Cara menyambung poncho bisa dilihat disini. |
Categories
All
Blog WalkingArchives
January 2024
|