Ketika malas memasak yang memerlukan waktu lama, menu ini menjadi salah satu andalan. Karena sementara ayam direbus, kita bisa memotong bahan-bahan sambal matahnya. Kalau malas menyuwir ayamnya, bisa diiris pakai pisau :D
Menu ini mengingatkan makan di Restoran Iga Sapi Bali dengan menu ayam kecombrang. Pedas, segar dan simpel. Membuat makan penuh peluh karena kepedasan tapi tak ingin berhenti sebelum habis. Silakan klik "read more" untuk lihat resepnya.
0 Comments
Waktu tinggal di Berlin, Wira pernah diajari oleh temannya yang berasal dari India untuk membuat milk tea yang dimasak. Sejak saat itu, kalau ingin minum teh tarik, biasanya kami bikin dengan cara itu. Tapi yang mengajarkan semuanya hanya pakai kira-kira saja (mungkin karena sudah sering bikin dan Wira tidak menanyakan berapa takarannya). Beberapa kali bikin di Berlin, rasanya sudah enak. Tapi sedikit bermasalah ketika mencoba untuk membuat minuman ini di Jakarta. Entah apa salahnya, rasa yang dihasilkan kurang sesuai. Sampai akhirnya saya berhenti untuk mencoba.
Belakangan ini, saya mulai suka minum iced milk tea lagi. Biasanya beli di penjual bubble tea yang banyak bermunculan di Jakarta. Tetapi sampah plastik dan jumlah uang yang harus dikeluarkan, membuat saya berpikir ulang untuk mulai mencoba bikin lagi. Dengan mengandalkan jaringan internet, saya mencari resep yang serupa dengan yang pernah diajarkan dulu. Akhirnya saya temukan di salah satu channel youtube cara membuatnya yang sama berikut takarannya. Pertama kali coba dengan English Breakfast Tea dan ternyata kurang kuat rasanya. Lalu dicoba dengan teh pemberian teman Wira dari India dan hasilnya sesuai dengan waktu bikin di Berlin. Tapi karena teh tersebut hanya dapat dalam porsi kecil akhirnya cari teh lain yang cocok untuk bikin si milk tea idaman. Kali ini saya coba cari black tea dan dapat yang buatan Walini. Cocok banget nih, harganya pun murah. Tapi pas pertama kali coba, rasanya tetap kurang pas. Coba bikin lagi dengan menambah jumlah teh yang dipakai dan kali ini sukses... yeaaaayyyy.... Akhirnya saya menemukan teh yang pas dengan takaran yang pas. Rasanya mirip dengan Teh Boh favorit saya jaman dulu. Sejak mulai suka dengan tom yum, makanan ini jadi salah satu andalan di rumah. Biasanya kalau auntie-auntie dari Malaysia datang ke Jakarta, kami suka titip tom yum chili paste buat stok di dapur. Tapi kadang pas lagi pengen tom yum, pas lagi keabisan stok tom yum chili paste. Jadi penasaran pengen bikin sendiri supaya gak tergantung dengan produk yang ada di pasaran, kali aja pas gak nemu. Akhirnya cari-cari deh di internet dan dapat resep di salah satu blog multiply. Sayangnya sejak blog multiply ini beralih fungsi, saya tidak tahu kemana si pemilik account memindahkan blognya :(
Akhirnya saya coba bikin sesuai resep yang saya dapat. Agak membingungkan pas lihat bagian asam jawa karena di situ tertulis 7 sendok makan dicairkan dengan 125 ml air. Rasanya kok pekat sekali ya, sehingga saya modifikasi sedikit resep yang saya dapat ini :D Pertama kali mencoba agak sedikit bermasalah ketika menghaluskan bahan-bahan ini karena blender yang saya pakai ukurannya kecil dan bahan yang digiling kering. Jadinya saya tambahkan air ketika menghaluskan dengan blender dan dibagi menjadi beberapa bagian. Mungkin sebaiknya bahan-bahan tersebut digiling sendiri-sendiri. Tapi ketika saya mencoba untuk kedua kalinya beberapa hari yang lalu, ternyata tidak sebanyak sebelumnya. Dan saya menambahkan minyak yang dipakai untuk menggoreng ke dalam blender sebagai pengganti air. Minyak yang saya tambahkan hanya sekitar 2 sendok makan saja. Setelah semua bahan dimasak, tom yum chili paste yang dihasilkan bisa untuk 3 kali pembuatan tom yum dengan resep ini. Tom yum chili paste ini bisa disimpan di lemari pendingin untuk waktu yang cukup lama. Rasanya pun sudah sesuai dengan lidah saya dan mengingatkan saat makan tom yum di Khon Kaen. One of my favourite drink in Starbucks is Green Tea Frappuccino. One of the non-caffeine drink. I couldn't stand the caffeine in coffee so I always prefer non-caffeine drinks. Even though there is caffeine in green tea, I still can tolerate that. Beside the price of Starbucks product are really amazing high, the sugar contained in the drink makes me want to learn how to make it. I bought the green tea powder few days ago. After browsing recipe in so many website and trying it, I found the one that more suitable with me.
Ketika punya daging giling dan sudah mulai bosen makan spaghetti bolognese, saya mulai memutar otak untuk membuat makanan lain. Terlintas di otak saya untuk mencoba membuat sate buntel. Dengan modal koneksi internet, saya mulai mencari resep sate buntel dan menemukan resep ini. Ternyata membuat sate buntel tidak serepot yang saya pikir. Dalam waktu sekejap saya sudah menyelesaikannya. Sate ini tinggal dibakar ketika akan dimakan.
Makanan ini bukan masakan kampung saya, tapi kecintaan saya sama makanan yang satu ini tidak kalah sama rendang kampung bikinan nenek. Bibik Karmi pernah beberapa kali bikin masakan ini, tapi kuahnya lebih encer. Sampai akhirnya kita dapat resep dari Tante Anis, tetangga sebelah rumah yang masakannya top markotob. Rawon buatan Tante Anis sangat cocok dengan lidah orang di rumah. Resep ini hasil salinan dari buku resep mama yang sudah tua dan rasanya layak untuk diturunkan dan dibagikan untuk semua pencinta rawon diluar sana.
Selama ini selalu ada orang yang membuatkan rawon untuk saya, tapi akhirnya saya mencoba untuk bikin sendiri. Biar bisa ngaku kalo ini masakan sendiri :) Ternyata dalam proses pembuatannya, berurusan dengan kluwek bukanlah hal yang simpel. Uni Shanty cerita kalo sebelum bisa dijadikan bumbu, si kluwek ini sebelumnya dikubur dalam tanah dulu untuk menghilangkan racunnya. Yupp...ternyata kluwek itu kalau baru dari pohon mengandung sianida. Setelah hilang racunnya, baru bisa digunakan sebagai bumbu. Proses menyiapkan kluwek yang tidak mudah juga adalah merendam dalam air panas dan kemudian kulitnya yang keras harus dipecahkan dengan batu lado (batu giling). Setelah itu, baru deh si kluwek siap diolah. Tapi persiapan yang merepotkan itu akan menghasilkan makanan yang nikmat. Cara memilih kluwek yang bagus bisa dibaca di sini. Waktu di Berlin mendadak pengen makan ikan pakai saus tartar. Langsung cari-cari resep di website yang berhubungan dengan makanan. Akhirnya dapat resep ini dan coba bikin. Rasanya sesuai dengan harapan. Jadi juga deh masak ikan goreng tepung pake saus tartar :)
Uh...uh...uh...jadi pengen fish and chips... Kalau susah menemukan sweet pickle relish, bisa dicoba resep pickle ini sebagai gantinya. Lalu cincang halus pickle yang dibuat tersebut. BBQ Chicken Wings menjadi salah satu menu andalan selain Chicken Lemon Mediteranian waktu tinggal di Jerman dan Swiss. Cara penyiapan yang mudah dan cepat serta cara memasak yang tidak terlalu repot, membuat saya selalu menyisihkan satu kotak ayam yang sudah dibumbui di freezer dengan menu ini. Apalagi setelah bisa bikin bumbu BBQ sendiri, kayaknya makin favorit deh :) Dapat ide ini setelah berkunjung ke rumah Reni di Bonn dan disuguhi ayam model ini.
Jika mengingat masakan ini, langsung terbayang rasanya di lidah. Jika mengingat masakan ini, langsung terbayang saya dan tetangga berkunjung ke rumah Bu' De. Ya...masakan ini mengingatkan saya pada masa kecil. Bu' De Saksono yang tinggal dekat rumah kami, kerap menyapa kami ketika kami bermain sepeda dan mengajak kami untuk mampir.
Dulu Bu' De pernah mengirimi kami masakan ini. Nikmatnya makanan ini tak pernah terlupakan sampai sekarang. Kami dulu menyebutnya ayam Bu' De :) Saking senangnya dengan masakan ini, mama sempat menanyakan resepnya sama Bu' De. Akhir-akhir ini rasanya ingin sekali makan masakan ini, bahkan saya sudah bisa merasakan rasanya di lidah saya. Baru-baru ini, saya mencoba memasak ayam Bu' De. Sekali coba langsung mantap walaupun rasanya ayam kiriman Bu' De dulu lebih kuat terasinya. Hehehehehe...abis diresep yang ditulis mama hanya ada tulisan terasi tanpa ada takarannya. Pada percobaan kedua, rasanya sudah lebih pas :) Paling nikmat dimakan hangat-hangat dengan nasi hangat. Uuuhhh...langsung berbunyi perutnya :D Untuk mengenang masa kecil saya dan Bu' De Saksono, saya ingin berbagi resep ini. Sehingga ilmu & masakan Bu' De bisa dinikmati lebih banyak orang. Aahhh...menulis ini membuat mata saya berkaca-kaca jadinya :) Have you got recipe with self-raising flour as one of the ingredient? I have plenty of them. The problem is sometimes I don't have it ready stock. So... I used this recipe to make it. I got the recipe from one of cooking book at home. I usually make only half so I don't have to keep it for a long time.
Thinking about making BBQ sauce myself. I've tried different recipe once but I forget to wrote down the ingredients. This time I try the real recipes. After I bought all the things I need and can get, I start to make the sauce. But instead of making full recipe, I only make one-fourth of the recipe. There were three ingredients I couldn't get, brown sugar, red pepper flakes and garlic powder. So I kinda modified the recipe a little bit.
I tried it out with chicken wings and it turn out really good. I only use one-third of the sauce and keep the rest of the sauce in a bottle at fridge. Mendadak kangen som tam setelah melihat Sorted Food masak makanan Thailand. Som tam adalah makanan favorit kami ketika tinggal di Thailand selama 3 bulan. Makanan khas Isan ini biasanya dimakan dengan Kao Niao (nasi ketan) dan Kai Yang (ayam bakar).
Resep makanan ini sebenarnya sudah pernah didapat dari sini. Tetapi belum pernah dicoba karena ada 2 bahan (fermented crab & bla rah) yang sulit ditemukan diluar Thailand. Setelah cari resep-resep som tam lainnya akhirnya ketemu resep yang mengganti 2 bahan tersebut dengan ebi. Karena penasaran, akhirnya saya coba untuk membuat som tam ala saya dengan mengkombinasikan kedua resep tersebut. Dan hasilnya sangat memuaskan sampai harus 2 kali bikin dan menghabiskan 1 buah pepaya muda berukuran sedang. Terobati juga rasa rindu makan som tam kali ini. Waktu pulang dari Singapura sekitar 13 tahun yang lalu, ni Shanty pernah beberapa kali bikin tom yum. Tapi karena porsi serehnya yang luar biasa banyaknya, setiap makan tom yum ini rasanya seperti makan obat batuk buatan ibu (panggilan untuk nenek saya) yaitu kombinasi sereh, jahe dan gula jawa. Tapi setelah menemukan tom yum yang sesuai selera waktu di Thailand, jadi terinspirasi untuk bisa bikin tom yum sendiri. Jadilah saya browsing di internet mencari resep yang enak. Akhirnya saya temukan resepnya di Joy's Thai Food. Setelah sampai di Jakarta, resepnya saya uji coba dan hasilnya sesuai selera. Pertama kali bikin, saya tidak punya tom yum chili paste, jadi ya dibikin tanpa bumbu yang satu itu. Tapi entah karena lapar atau emang enak, tom yum-nya habis dalam waktu sekejap. Tapi akhirnya dapet juga resep tom yum chili paste dan dicoba bikin. Hasilnya luar biasa. Rasa tom yum jadi lebih maknyus. Resep yang saya tulis disni sudah dimodifikasi sedikit menyesuaikan dengan lidah saya dan jumlah orang yang makan di rumah.
Sebenernya lagi males masak, tapi udah ada yang kelaperan walaupun baru sarapan sejam yang lalu. Jadilah lihat-lihat isi kulkas. Ada jamur tiram yang dibeli 2 hari yang lalu dan tahu yang udah seminggu di kulkas. Jadilah pikir-pikir mau masak apa yang gak repot tapi enak. Terpikir untuk bikin tumis jamur dan tahu aja. Langsung browsing sana sini untuk cari resep yang sesuai dan akhirnya nemu resep ini. Tapi karena yang diresep hanya porsi kecil sementara yang makan di rumah ada 5 orang siang ini, jadi saya harus kembangkan sedikit resepnya. Dan hasil akhirnya adalah resep yang ada dibawah. Cocok untuk menu pas males masak macam-macam. Satu menu ada serat dan protein :)
Waktu tinggal di Jenewa, salah satu hidangan cuci mulut favorit adalah Crème Brûlée. Di Carrefour yang biasa kami singgahi ada yang jual pudingnya dan tinggal dikasih gula & dibakar gulanya pake blow torch. Tapi gak ngeh sampe beberapa kali beli kalau seharusnya ditambah gula. Tapi tetap enak kok rasanya. Lama-lama kami punya stok tempat Crème Brûlée (ramekin) cukup banyak. Akhirnya saya berpikir untuk mencoba bikin sendiri dan keinginan ini ditunjang dengan adanya blow torch baru hadiah ulang tahun perkawinan ke-7 dari Wira. Jadilah cari-cari resep yang gampang dan nonton cara bikinnya. Resep yang cocok didapat dari sini. Setelah beberapa kali coba, akhirnya berhasil juga bikin yang smooth pudingnya. Walaupun yang sebelum-sebelumnya tetap enak rasanya dan habis dalam sekejap :)
Sayang ramekin-ramekin yang sudah terkumpul tidak bisa dibawa pulang ke Jakarta, padahal ukurannya pas banget tuh. Resep ini hasil modifikasi saya. Cocok buat teman makan sayur asem dan ikan selar. Paling enak dibuat saat mau dimakan.
Melihat judulnya, pasti tahu dong darimana asalnya resep ini! Yuppp...dari kotak keju Kraft pastinya. Resep ini sudah lama ada dalam kumpulan resep saya, tapi baru sempat dicoba sekitar 2 minggu yang lalu. Rasanya? Ya enak lah...ada roti, keju, coklat, susu dan telur. Bahan-bahan itu kalau dimakan sendiri-sendiri aja rasanya enak, apalagi digabungin. Resep ini cukup sederhana dan mudah dibuat. Tidak memakan waktu lama untuk menyiapkannya dan masaknya pun sebentar. Dalam 1 jam, makanan ini sudah siap disajikan. Kalau mau belajar masak, resep ini bisa jadi pilihan.
Pernah kangen banget sama makanan satu ini waktu lagi di Berlin. Tapi mau cari dimana cumi asinnya. Walhasil waktu pulang ke Jakarta, langsung minta dibuatin makanan satu ini. Setelah kembali dari bertualang di negeri orang, langsung belajar dong bikinnya. Masaknya juga gak ribet, walaupun bumbunya cukup banyak variasi. Kalau sekarang disuruh bikin sendiri sih udah jago :) Resep ini didapat dari kakak saya, Shanty. Tapi kurang pasti dia dapat dari mana.
Salah satu makanan favorit saya juga. Mmmhhh...banyak ya ternyata makanan favoritnya :). Paling mantep itu sayur asem buatan bibik Karmi. Rasanya enak dan banyak kacang tanahnya. Kalau jaman dulu makan sayur asem yang utama itu kacang tanah, melinjo dan kuahnya. Tapi sekarang gak pilih-pilih lagi kok.
Sejak bibik Karmi pensiun, agak susah mendapat sayur asem yang mirip dengan buatan si bibik. Tapi suatu hari pulang dari Berlin (atau Jenewa ya???), ni Shanty masak sayur asem dan rasanya mirip buatan bibik. Langsung tanya resepnya apa. Katanya sih semua dikira-kira aja. Mmmhhhh...yang begini ini nih yang repot kalo masak tapi dikira-kira, agak susah buat pengulangannya. Tapi akhirnya dapet juga deh resepnya. Sayur asem paling enak ditemani dengan ikan selar goreng kering dan sambal terasi. Oalah...perut saya langsung lapar lagi, padahal baru kelar makan :) Ketika mengundang seorang teman yang vegetarian, sempat putar otak untuk memikirkan menu yang akan dihidangkan. Akhirnya diputuskan untuk membuat tahu telor. Setelah cari-cari resep, akhirnya diputuskan untuk menggunakan resep ini. Dengan beberapa modifikasi disana sini, jadilah resep ini. Untuk bumbu kacang saya menggunakan bumbu pecel siap pakai.
Makanan favorit lainnya. Mudah pembuatannya dan rasanya yang enak membuat makanan ini jadi salah satu pilihan hidangan cepat saji dirumah. Sebenarnya saus dasarnya adalah saus Alfredo dan dikombinasikan dengan smoked beef dan jamur. Keju parmesan menjadi pilihan dalam membuat saus Alfredo, tapi bukan berarti kita tidak bisa memvariasikannya dengan keju yang lebih mudah didapat.
I never think that I can make my own pizza. But since I like dough ball in Izzy Pizza, I try to learn how to make it. And it all grow into making real pizza.
I forgot where I get this recipe, but I had try this and it turnout good. For how to make the pizza's topping, you can look in here. Cara lain menikmati brokoli. Cepat, mudah dan rasanya enak. Cocok ketika tidak punya banyak waktu untuk menyiapkan makanan.
Minuman yang cocok untuk udara panas. Kebetulan pas belanja dapat ekstra lemon dari tukang buah. Sebelumnya abis dapat lemon dari teman di kantor Wira dan lemon di rumah juga belum habis. Akhirnya diputuskan untuk bikin lemonade. Sebagai variasi bisa ditambahkan potongan strawberry ketika disajikan.
Resep ini turunan dari temennya om saya. Resepnya sederhana tapi rasanya enak. Cocok untuk acara BBQ bersama teman dan keluarga.
|
Categories
All
Blog WalkingDapur Jujun
The Julie/Julia Project Jamie Oliver Linda Lomelino Lara Ferroni 101 Cookbooks Kitchen Geekery Sorted Food Food Wishes The Cook's Thesaurus Archives
March 2018
|