It has been more than a year since I introduced to this iPhone app by Nuy. Since then, I used it a lot. Even this is the only camera I used after I loss my DSLR camera last December. I think I'm addicted to it :)
This application offered many lens, film and flash under different package. They usually sell each package US$ 0.99. At this moment I already have 16 films, 12 lens, 7 flashes and 7 covers. We can set all kind of combination as we wish. Last Friday, I do my project which is trying all lens and films in all combination. So...I will have 192 pictures. This way I can find out how each combination looks and I can choose which one is my favorite. This pictures taken at the small lake near place I live now. Be sure to click on the title to see all the pictures.
0 Comments
Menu makan siang kami kemarin adalah makanan khas Isan. Tempat kami tinggal sekarang, Khon Kaen, termasuk dalam wilayah Isan. Makanan yang kami makan adalah khao niao (nasi ketan), som tam (salad pepaya muda) dan ayam goreng. Seharusnya yang terakhir itu kai yang (ayam bakar), baru deh lengkap makanan khas Isan-nya.
Biasanya di Sumatera Barat, nasi ketan dimakan bersama durian, pisang goreng, sarikaya, atau tape hitam. Sedangkan khai niao di daerah Isan biasa dimakan sehari-hari bersama lauk pauk. Walaupun biasanya pasangannya seperti disebut diatas. Salah satu makanan khas Isan yang lain adalah som tam. Ini adalah salad pepaya muda yang diserut dan dikasih berbagai bumbu. Pertama, bumbu-bumbunya diulek pake ulekan seperti untuk bikin rujak bebek. Lalu ditambahkan pepaya muda yang sudah diserut. Kadang ada tambahan lain seperti kacang tanah goreng atau kacang panjang. Ketika makan som tam bisa ditemukan empat rasa utama pada masakan Thai yaitu asam, pedas, asin khas fish sauce dan manis. Makanan ini bisa juga ditemukan di Laos dan Cambodia. Saya sudah pernah coba yang di Phnom Penh. Bedanya, disini lebih pedas. Rasanya enak dan segar. Sepertinya ini salah satu makanan yang harus dipelajari cara bikinnya :). Bila kita memesan som tam, biasanya langsung dibikin di depan kita, sehingga bisa request bila tidak ingin terlalu pedas atau yang lain-lain. Suatu akhir pekan pertengahan Juni 2011 kemarin, Wira diajak oleh salah satu pembimbingnya yang berasal dari Denmark untuk ikut jalan-jalan. Saya pun setuju untuk ikut serta. Rencana pergi kemana masih belum jelas. Sang pembimbing ingin pergi hiking di hutan. O..ooo... udah lama nih gak hiking. Terakhir hiking tahun 2009 di Situ Gunung (gak hiking beneran sih, tapi agak naik turun gunung gitu deh). Yang pergi saat itu Wira, Dan (pembimbing Wira), Op (gak jelas nulisnya gimana, dia orang Thailand, mahasiswa Dan di Kopenhagen) dan saya.
Kami bertiga ngikut saja sama Op sebagai guide & supir kita hari itu. Tujuan pertama kami adalah Phu Kradueng National Park dan kemudian Chiang Khan. Chiang Khan adalah suatu daerah di Thailand yang terletak dipinggir sungai Nam Kong (=Mekong) di Loei Province dan berbatasan dengan Laos. Daerah ini sendiri berada di daerah Isan (north east Thailand). Membutuhkan waktu sekitar 4 jam untuk mencapai tempat ini dari Khon Kaen. Disini kita bisa menemukan rumah-rumah kayu khas Thailand yang digunakan sebagai guest house, toko atau restaurant. Ketika masuk ke gang di daerah ini terkesan seperti kota di Jepang. Rumah-rumah kayu ini sudah direnovasi bahkan beberapa adalah bangunan baru. "Mau Cha Yen...!" (sambil pasang tampang memelas). Itu kata-kata yang sering suamiku dengar seminggu ini :)
Cha Yen atau kalau di Jakarta lebih ngetop dengan nama Iced Thai Tea adalah jenis minuman teh yang ada di Thailand. Sama halnya kalau kita pergi ke Malaysia dan berkata mau minum "es teh", pasti yang muncul teh tarik dingin, begitu juga dengan di Thailand. Cha itu adalah bahasa Thailand untuk teh dan Yen berarti dingin. Jika kita pesan Cha Yen jangan berharap akan dapet es teh manis kayak di Indonesia, yang muncul adalah teh susu mirip teh tarik yang dingin. Apa bedanya teh tarik dengan cha yen ini? Pertama, warnanya. Warna cha yen oranye sementara teh tarik coklat muda. yang kedua, rasanya. Rasa cha yen berbeda dengan teh tarik walaupun base tehnya sama-sama black tea dengan tambahan condensed milk + gula. Susah mendeskripsikan rasanya, tapi pokoknya beda deh. Cobain aja. Starting today...I start a new journey in my life. I will be stay in Khon Kaen for 3 months. Some people think that I'm going for travel & sightseeing, but let me tell you I am here to accompany my husband. He is working on his thesis in here. So what I'm gonna do is support him as best as I could. Sightseeing will be our free time journey. Of course we will go sightseeing because it's a new place and we have to do that. Even in Jakarta, I like to go sightseeing, so why I don't do that in here? But it doesn't means I go sightseeing everyday...
Anyway... follow our journey in Khon Kaen in this coming days... Meanwhile I'll finish up my writing about my other journeys. |
Categories
All
Blog WalkingArchives
July 2024
|