Sudah lama sekali sejak terakhir menulis disini. Setelah tahun lalu berusaha untuk membuat foto setiap hari. Sudah saatnya untuk menulis lagi nih....
Mengikuti tren diawal tahun, saya juga ikut membuat resolusi tahun ini. Resolusi saya adalah beralih menggunakan pembalut kain (reusable menstrual pads). Tujuannya lebih kepada mengurangi sampah bekas pembalut. Setiap bulannya, minimal saya ikut menyumbang sampah bekas pembalut sekitar 20 buah. Nonton film Trashed memang banyak membuat saya berpikir tentang penggunaan plastik. Pertama kenal benda ini waktu adik saya, Yani, membeli clodi untuk calon bayinya tahun 2013. Waktu itu dia membeli beberapa buah pembalut kain ini juga untuk uni Shanty dan dirinya. Dan setelah mendengar cerita dari uni Shanty dan dia cukup puas, akhirnya saya ikut memesan 7 buah pembalut kain dengan perhitungan kalau sehari butuh sekitar 5-6 pembalut dan langsung dicuci dan dijemur, dalam waktu sehari sudah bisa dipakai lagi. Itu secara teori :)
0 Comments
Today some of moslem in the world celebrate Eid ul-Adha. As usual there is also Eid pray. But the sadness come cross my heart to see all the newspaper used as lining for the praying mat just left behind by the user. So the praying area look dirty with scattered newspaper. It will be nice if everybody pick up on paper and put it in trash bin or a place designated to collect the paper. So it will be easier to clean up. When we do Eid pray in my housing area we always ask people to pick up their paper and put it in plastic bag that we prepared from home. Check out in here for info how we do it.
Dari sekian banyak jenis diet yang pernah saya coba, hanya satu diet yang berhasil saya lakukan yaitu diet kantong plastik.
Saya mulai diet ini sejak beberapa tahun yang lalu. Setiap hari saya membawa 3-5 kantong kain di dalam tas untuk mengantisipasi jika tiba-tiba saya harus belanja. Kantong-kantong ini bisa dilipat hingga berukuran kecil, sehingga tidak membuat tas saya tampak penuh. Tas-tas ini saya dapat dengan cara membeli dan juga hadiah/oleh-oleh. Tas lipat pertama saya berwarna pink sebagai hadiah ulang tahun diawal tahun 2000-an. Inilah pertama kalinya saya mulai terpapar dengan diet kantong plastik walaupun belum selalu menggunakannya. Sekitar tahun 2006, saya mendapat sebuah lagi tas lipat berwarna coklat tua dengan motif batik sebagai oleh-oleh dari Ketty ketika ke Malaysia. Tapi waktu itu belum getol sekali dengan diet kantong plastik. Kadang masih lupa kalau punya tas lipat di dalam tas. Tapi dengan berjalannya waktu, saya mulai terbiasa untuk bilang, "gak usah pake kantong plastik, pake ini saja" sambil menyodorkan kantong-kantong lipat saya sebelum mbak-mbak di kasir pegang kantong plastik. Biasanya saya ditanggapi dengan muka yang bingung. Itu tidak hanya terjadi kalau belanja di supermarket, jika saya belanja pakaian, kosmetik dll, saya juga menggunakan kantong-kantong saya itu. Sebenarnya diet kantong plastik bukan sesuatu yang asing lagi, karena kalo belanja bulanan biasanya di Makro, yang tidak menyediakan kantong plastik, kami sekeluarga selalu sedia dengan tas belanja berukuran besar atau kardus. Tas belanja yang kami gunakan biasanya berasal dari tas-tas yang didapat waktu acara simposium. Melakukan diet kantong plastik di Indonesia susah-susah gampang. Tapi akhir-akhir ini sudah lebih mudah karena sudah lebih banyak promosi tentang diet kantong plastik. Trik belanja dengan menerapkan diet kantong plastik adalah dengan memberitahu kalau kita tidak mau pakai kantong plastik dan bawa kantong sendiri ketika kasir mulai menghitung barang belanjaan kita dan memberikan kantong kita kepada mbak-mbak/mas-mas kasirnya. Hal yang terpenting adalah konsisten dalam mengerjakannya, seperti halnya diet-diet yang lain :) Sejak mesjid di perumahan kami selesai dibangun, setiap tahun selalu diadakan shalat Id. Biasanya panitia penyelenggara shalat Ied menyediakan kantong plastik untuk tempat sendal dan jamaah shalat Id biasanya menggunakan kertas koran sebagai alas sajadah. Biasanya selesai shalat, lapangan yang kami gunakan akan berubah seperti tempat sampah penuh dengan koran. Memang ada pemulung yang akan mengumpulkan dan mengambil koran-koran tersebut. Tapi sungguh sayang, suasana yang indah dinodai oleh sampah yang menumpuk. Sebenarnya panitia shalat Ied menyediakan juga karpet untuk shalat, tapi hanya beberapa baris saja.
Sejak tahun lalu, kakak saya Shanty mencoba menerapkan pengumpulan koran yang digunakan sebagai alas sajadah, sehingga para pemulung menjadi lebih mudah mengambilnya. Selain itu juga diusahakan untuk tidak menggunakan kantong plastik untuk sendal. Tahun ini karena kakak saya mudik bersama keluarga ke Sumatera Barat, saya didelegasikan untuk mengawasi pelaksanaan pengumpulan koran. Sebelum berangkat mudik, kakak saya sudah menginformasikan rencana ini kepada panitia penyelenggara shalat Ied serta pernak-pernik juga telah disediakan. Sehingga saya tinggal mengerjakan saja. Tinggal disebuah rumah dengan penghuni yang sangat peduli dengan pemanasan global membuat saya lama-lama terbiasa untuk berpikir ulang sebelum menggunakan kantong plastik.
Waktu tinggal di Jakarta, saya dan penghuni rumah lainnya mulai membiasakan diri untuk mengurangi penggunaan kantong plastik. Biasanya kami pakai kantong kain yang bisa digulung/dilipat sehingga mudah untuk dibawa-bawa. Kalau untuk belanja besar seperti kebutuhan sehari-hari di rumah, kami biasanya menggunakan kantong kain berukuran besar yang sering didapat kalau ada acara seminar. Memang kadang masih ada saat-saat tertentu saya menggunakan kantong plastik. Untuk kantong plastik sampah, kami mulai menggunakan kantong yang dapat hancur. Sulit sekali berhenti merokok
Sulit sekali melarang orang merokok Sulit sekali berbantahan dengan perokok Menguras banyak energi… Nampaknya perokok tak kuasa menahan egonya Ia biarkan orang lain ikut menderita karenanya Ikut sakit karena menghirup asapnya Ikut terbiasa mencium baunya yang pengap Ikut repot mengantarnya ke rumah sakit untuk berobat Repot mengurus keringanan untuk membiayai perawatan di rumah sakit Mengurangi jatah makan karena uangnya dipakai Untuk beli rokok dan menanggung seluruh akibatnya Padahal sekian banyak uangnya sudah keluar untuk mendapatkan asapnya Rokok telah dibiarkan menjadi pujaan Lebih baik tidak makan daripada tidak menghisap rokok Apalagi sangat banyak jiwa yang hidup dari benda ini Bayangkan saja… Petani tembakau dan cengkeh Pekerja pabrik kertas dan filter Pekerja pabrik rokok Pembuat iklan rokok: desain, papan reklame, buruh Pekerja berbagai media cetak, radio, televisi yang mengiklankan rokok Pekerja dan pengusaha korek api Penjaja rokok di lampu merah Warung minuman kecil yang juga menjual rokok Minimarket, supermarket, hipermarket Dokter dan perawat yang akan didatangi perokok sesak Rumah sakit Jasa fotokopi surat JPK Gakin dan SKTM untuk berobat Angkutan kota mengantar jemput perokok sakit Klinik berhenti merokok Pabrik obat Pabrik pasta gigi dengan pemutih gigi untuk perokok Pabrik jaket anti sundut bara rokok Pemerintah yang mendapatkan keuntungan berlimpah dari pabrik dan iklan Pengusaha rokok yang paling lebar senyumnya Dan seluruh keluarganya sampai tujuh turunan Luar biasa hebat batang tembakau ini Membuat mudah melupakan dashyat bahayanya Bahwa ada 4000 zat kimia termasuk 200 racun didalamnya Ada candu yang membuat tak bisa lepas darinya Ada polusi asap rokok yang membahayakan orang lain Semakin banyak kanker paru akibat menghirupnya Rokok menguras kantong perokok miskin Membuat seluruh keluarga tak makan karenanya Seakan ia telah menghipnotis banyak jiwa Sehingga tak peduli atas peringatan pada kemasannya MEROKOK DAPAT MENYEBABKAN KANKER, SERANGAN JANTUNG, IMPOTENSI DAN GANGGUAN KEHAMILAN DAN JANIN Rokok memang luar biasa… By Dee Dian Wizznoe 8 Mei 2010 May be you've heard about this total solar eclipse before but you just haven't got time to see it or forget about it. So... I would like to share with all of you.
This time, solar eclipse can be seen from Indonesia. This is a total solar eclipse. But there's only a few place can see it such as Lampung, Merak, Samarinda and Teluk Betung. In Jakarta you only got the crescent solar eclipse. So...enjoy the pictures... Dec 31st, 2009, our friends from Jakarta Green Monster (JGM) invited us to an occasion called Fun Birdwatching. This is a part of Asian Waterbird Census (AWC) where friends from JGM doing the census for the bird migration.
At this place we can see a lot of bird. Most of them are in big size so we can see it clearly with our eyes. They also lend us a binocular that can be used to watch the birds. Besides birds, you can also see monkeys, snakes and other things. This is my second trip to this place and this time I brought full equipment to take a pictures. I used Canon EOS 50, 75-300 mm lens and some expired celluloid films to take the pictures. To take the bird's pictures it will be nice to used lens with focus length more than 300. Because you need to catch the bird from far away. I used the expired celluloid films because I had some old unused celluloid film and didn't have to buy the new one. Sometimes when using expired celluloid film, the colours turn out dramatically. Well, then I hope you can enjoy the pictures... Every August 17th Indonesia people celebrate the Independence Day. A lot of things we do to celebrate it. Some people held a big party and playing a lot of games. That's also happened in our residency Jatinegara Baru.
We have quite big party and it takes more than 1 day to do the celebration. Yesterday, they have the last two event: Parade Sepeda Hias (bicycle parade) and Panjat Pinang (palm tree climbing). Panjat Pinang was held out for the first time in this residency. Kaysan as always he did in last two years, decided to compete for the Parade Sepeda Hias. We had decided to make the bicycle's decoration from things we have in our garage. The theme is reuse and recycle. With Ayah, Ibu and Tante Tia as the creative team, Kaysan's bicycle turn out to be Balon Udara (hot air ballon) and he ready to compete. And the result he got the most unique bicycle's decoration. Panjat pinang was another fun, with greasy and oily palm tree trunks and interesting gifts they tried to reach. There's a team of 5 people who try to get to the top of the tree and get the gifts. This is a teamwork's game. Click "read more" to see some pictures I had that you might enjoy. A friend of mine in facebook invite me to see the meteor shower. And I post the invitation just incase other want to see it too. I've seen some last year and would like to see it again.
Time and Place Start Time: Monday, August 11, 2008 at 12:00am End Time: Wednesday, August 13, 2008 at 4:00am Location: Anywhere you are Maybe you love lying under the stars. Maybe you'll like to pretend that every meteor is a falling star because you have a lot to wish for. Maybe you enjoyed the movie Armageddon and your destructive imagination could use a good visual. Sebagai seorang penggangguran yang selalu sibuk mencari kegiatan, hari ini saya ikutan acara Workshop Peta Hijau Jakarta. Sebenernya sih ini juga karena diajak sama kakakku yang notabene adalah salah satu kordinator pembuatan peta ini.
Workshop yang semula direncanakan akan mulai jam 9 mengalami sedikit kemunduran khas orang Indonesia jadi jam 9.30. Pada acara ini kita dikasih pengantar mengenai GreenMap dan juga rencana pembuatan peta hijau Jakarta. Peta ini rencananya bertemakan tentang transportasi ramah lingkungan. Jadi...berdasarkan rute transjakarta, KRL dan bike lane akan dibuat daerah-daerah yang memiliki potensi untuk melakukan kegiatan yang environmental friendly. Kegiatan ini bersifat volunteer. Jadi siapa aja boleh ikut dan memberikan kontribusi. Salah satu acara di workshop ini adalah berlatih membuat peta hijau dengan ikon-ikon yang ada di daerah monas. Salam kenal, saya Rethia, member milis ini dari beberapa bulan yang lalu tapi belum pernah posting.
Mungkin bahasan hangat sekarang di milis ini tentang plastik, styrofoam, betrik dan seli. Tapi saya pengen sedikit curhat, mungkin yang mengerti bisa membahas ini dengan kita atau orang2 yang berkepentingan. Cerita ini dimulai dari 2 minggu terakhir ini saat Dinas pertamanan mulai sibuk membabat pohon2 di jalur hijau. Yang jadi ganjelan di hati saya: Ini kan musim panas, kenapa pohon-pohon itu dibabat abis, padahal pohon itu berguna banget buat melindungi dari panas yang sudah sangat tidak bersahabat akhir2 ini karena issue global warming yang lagi hangat dibicarakan. Bukannya pohon2 itu berguna juga untuk membantu kita mengatasi polusi udara, karena mereka mengolah CO2 yang kita hasilkan menjadi O2 sehingga kita bisa tetap bernapas dengan enak. Dan bagian yang mengolah itu adalah daun2 yang dibabat habis (atau ditinggalkan satu cabangnya saja). Kalo gitu, kita menghirupkan lagi CO2 yang kita hasilkan. Soalnya daunnya gak mampu atau harus kerja keras banget buat mengolah CO2. Hal ini paling bikin saya merasa kasihan dengan pohon2 itu. Bukannya kerja pohon itu untuk tetap hidup akan semakin berat karena gak ada daunnya yang bisa memberikan energi buat mereka tumbuh dan tetap hidup. Emang sih mereka tetap hidup sampai saat ini, tapi kan kasian pohonnya. Sebenarnya ada gak sih aturan di pemerintah tentang tata cara menata pepohonan itu. Kalo memang dipotong untuk mengarahkan bentuk pohon supaya tidak menjulur2 keatas jalan, bukannya dari awal ditanam harusnya udah dibikin supaya dia tumbuh teratur. Trus kalo udah terlanjur tumbuh berantakan, bukannya harusnya dimaintain secara bertahap, bukan dengan dibabat habis. Tapi saya memang tidak tahu bagaimana kebijakan pengelolaan jalur hijau di kota jakarta atau Indonesia. Gemes rasanya, kalo kita ngomongin mengurangi polusi tapi pohon2 yang membantu kita mengurangi polusi dibabat habis. Saya sih kasian banget sama pohonnya. Mungkin ada yang mau sharing? Rethia Syahril Notes: Surat ini saya tuliskan di milis greenlifestyle. Tapi jawaban yang ada masih belum memuaskan saya. It's been a while since my last outdoor activity. So...on today, my sister arrange an outdoor activity which is Birdwatching at Suaka Margasatwa Muara Angke. Suaka Margasatwa Muara Angke placed in the middle of Pantai Indah Kapuk.
It shows, eventhough it's just a small place but they still have this kind of environment in Jakarta. And we still can see the birds, monkey and mangroves in here. Prenjak, Kuntul Besar, Cangak Abu, Pecuk Padi, Pecuk Ular, Kutilang, and Walet are the birds I see. There is also Itik Benjut, Butterfly, Bees, Ants, Dragonfly and Long Tail Monkey. We can see Pidada, Beringin, Nipah, Paku Laut, and Rhizopora. This is the fourth multiply that upload this activity's pictures. You can also enjoy the pictures in Shanty's multiply or Keko's multiply or Ketty's multiply. So...enjoy the pictures by clicking "read more" Beberapa waktu yang lalu, di mailing list Greenlifestyle, pernah terlontar sebuah topik yang berjudul "TANYA: apa yang harus dilakukan kalo lihat orang buang sampah sembarangan?" Cukup banyak respon dari e-mail pancingan ini, antara lain:
Pengalaman di atas pasti pernah terjadi pada kita. Kalau itu terjadi pada anda, apa respon yang akan anda lakukan? |
Categories
All
Blog WalkingArchives
July 2024
|