Tanggal 1 November 2013 kemaren, Tante Tia dapat mainan baru. Namanya Amira Hafidzah Medina. Bayi yang lahir dengan berat 4230 gr. ini menolak lahir normal, jadi terpaksa dioperasi deh.
Ngapain aja baby Amira sekarang? Well...sepertinya bayi baru lahir lainnya, kerja baby Amira cuma minum susu, bobo dan pis-e' (pipis sambil ee'). Amira paling seneng kegiatan bernyanyi dengan Tante Tia (selain menyusu tentunya) :) Untung Tante Tia punya stok lagu anak-anak yang cukup bervariasi dari kebiasaan nonton acara Tralala Trilili atau acaranya Meisy. Jadi kalau udah susah bobo' atau nangis terus, Amira dioper ke Tante Tia buat dinyanyiin :) Biasanya setelah 3 lagu, dia jadi agak tenang dan tertidur setelah nyanyi satu album (kalau Kaysan dulu cukup 2 lagu langsung tertidur). Teknik ini tidak mempan kalau Amira lagi haus berat. Cuma pabrik susunya yang bisa ngediemin :) Kalau diperhatikan, menjelang terlelap, Amira suka lagu Ambilkan Bulan Bu. Mungkin nadanya cocok dengan mata yang udah sayu. Satu lagi yang menyenangkan, Amira gak perduli suaranya cempreng atau tidak, sumbang atau tidak, yang penting dia dinyanyiin. Biasanya kalau lagi dinyanyiin, dia akan sibuk melihat mulut yang komat-kamit sambil memonyongkan mulutnya. Sementara kalau sedang digendong tegak, dia senang menempelkan kepalanya di dada,
0 Comments
Dapat satu permintaan lagi dari bumil. Minta dibuatin nursing cover dan kasih contoh buatan Balboa Baby. Sebenernya dulu udah pernah lihat teman yang pakai nursing cover, tapi agak beda dengan yang versi Balboa Baby. Jadilah saya mencari pola-pola gratisan di internet. Setelah melihat, mempertimbangkan dan mereka-reka, saya pun mencoba untuk membuat benda yang satu ini.
Pertama-tama yang saya lakukan adalah menanyakan ke Yani, bahan seperti apa yang dia inginkan. Apakah yang gonjreng warnanya, motif tertentu dan lain-lain. Setelah diputuskan kalau dia ingin yang warnanya cukup berani (bukan warna-warna pastel) & motif yang agak ramai, saya pun hunting kain ke Pasar Sunan Giri. Saya menemukan kandidat kuat di toko pertama yang saya masuki. Tapi masih penasaran dengan toko yang lain, saya pun mulai memasuki sekitar 5-6 toko kain yang ada disana dan tidak menemukan kandidat lainnya. Jadilah saya membeli bahan di toko pertama tadi. Bahan batik berwarna biru dan pink dengan motif kupu-kupu dan capung. Sebelumnya saya sudah kirimkan foto kain tersebut ke Yani dan dia sudah setuju. Masing-masing bahan saya beli 1 m dengan lebar kain 150 cm. Selain itu saya juga membeli ballen (boning plastik untuk lining dibagian leher untuk mengintip dedek bayi) sepanjang 1 m. Sejak kecil saya sudah mulai belajar menjahit. Saya tidak begitu ingat apa yang membuat saya mulai menjahit. Salah satu benda pertama yang saya buat adalah kotak pensil. Mmmhhh...atau baju barbie ya?
Kebetulan di rumah ada mesin jahit merek Singer punya mama jaman dulu. Mama suka membuatkan kami baju kembar 3. Mesin jahit yang mama miliki ini termasuk canggih di jamannya bahkan untuk jaman sekarang pun. Mesin ini bisa menjahit lurus tentunya, zig-zag, bordir dan sekitar 40 macam bentuk jahitan lainnya. Mesin jahit ini juga sudah menghasilkan banyak sekali benda-benda kerajinan di rumah seperti pegangan kompor, penutup tudung saji, seprai, penutup lemari sampai rok untuk saya kuliah dulu. Setelah beberapa kali diperbaiki sana dan sini serta menjahit dengan penuh emosi karena hasil jahitan sering tidak sesuai dengan keinginan, akhirnya saya merasa ini saatnya mesin ini untuk dipensiunkan (sampai menemukan tukang reparasi yang lebih OK sehingga bisa digunakan lagi). Sebagai gantinya kami membeli mesin jahit merek Janome SUV 1122. Mesin jahit ini dibeli setelah membujuk Yani yang sedang hamil sekitar 8 bulan demi untuk menjahit popok kain. Setelah diskusi panjang melalui aplikasi whatsapp, akhirnya Yani mengiyakan untuk membeli mesin ini. Langsung saya mencari info mesin jahit tipe apa yang cocok dengan dana yang ada dan cari referensi tempat untuk beli mesin jahit di Jakarta. Dari banyak tulisan di blog dan review yang dibaca akhirnya kami menuju ke Toko Aneka Mesin Jahit di Jl. Pangeran Jayakarta. Sebelum berangkat, kami pastikan dahulu jam berapa toko itu tutup. Ternyata hari Sabtu ini, mereka buka sampai pukul 5 sore. Saya, Wira dan Uni Shanty langsung bergegas untuk berangkat. Demi mesin jahit baru dan setumpuk popok yang siap dijahit :) |
Categories
All
Blog WalkingArchives
July 2024
|