Udah lama pengen bikin ulang resep roti goreng ini. Memastikan rasanya memang seenak waktu pertama kali ikutan bantu bikin beberapa tahun yang lalu. Kebetulan di rumah lagi banyak roti. Roti yang dipakai lebih tebal dibandingkan roti yang dipakai jaman dulu. Jadi agak PR juga pas digulung. Ternyata memang rasanya seenak jaman dulu ;p
Resepnya bisa dilihati di sini.
0 Comments
Waktu ke Jerman, dapat oleh-oleh dari owner AirBnB yang kita sewa pasta pelangi karena kita mau dititipin kucing dan rumah selama dia pergi keluar kota. Dan inget masih punya pasta itu pas bongkar-bongkar koper 🙈 Jadilah pas jatah masak kemarin, menunya pasta pelangi. Rasa pastanya sih sama saja dengan pasta yang lain. Dan menurut tulisan di bungkusnya, pewarna yang digunakan adalah pewarna alami. Kali ini bikin dengan daging asap dan bayam serta creamy sauce. Sausnya seperti bikin saus untuk fetucinni hanya saja ditambah bayam yang dimasak dengan sedikit minyak dan mentega. Rasa keseluruhan tentu saja enak 😋
Nachos adalah salah satu snack favorit saya sejak jaman masih muda dulu. Pertama kali kenalan sama makanan ini pas tinggal di Churchill, TN. Ini juga snack favorit di rumah. Hampir setiap saat selalu ada sebotol salsa dan corn chips di rumah. Sayangnya pas kembali ke Jakarta, makanan ini jadi susah di dapat. Saat itu makanan Mexico belum terlalu banyak di Jakarta. Corn chips yang ada juga Happytos yang asin. Sampai suatu saat saya menemukan corn tortilla di salah supermarket di daerah Kemang sehingga saya bisa membuat sendiri corn chips dengan memotong-motong corn tortila dan menggorengnya. Untuk salsa, saya mencari resep di internet. Sekarang bisa makan nachos kapan saja. Resep yang biasa saya buat bisa dilihat di sini. Alhamdulillah dapat rejeki laptop baru buat kerja. Kali ini mau bikin pouch rajutan sendiri. Kebetulan masih punya benang no. 10 warna dusty pink (matching sama laptopnya) beli di Bonn jaman dulu dan dirajut dengan crochet hook no. 2.0. Bikinnya sambil nonton film di komputer dan disela-sela kerjaan lain. Butuh waktu 5 hari buat menyelesaikannya. Untuk ukurannya langsung disesuaikan dengan besar macbooknya. Kancingnya pakai koleksi kancing kayu dari Berlin.
Setelah percobaan membuat yogurt pertama kurang berhasil, jadi penasaran untuk bikin yang kedua.
Hasil dari ngobrol-ngobrol di WAG keluarga dengan salah satu sepupu yang sering bikin yogurt juga, disarankan pakai susu yang pasteurisasi dan tambahkan air panas dalam botol untuk menjaga suhu kotak tetap hangat. Jadilah beli susu pasteurisasi pas pergi ke supermarket dan kemarin dieksekusi. Bahan:
Cara Pembuatan:
Hasil:
Walaupun udah sukses, masih tetap penasaran untuk coba bikin lagi. Hari ini dimulai percobaan membuat yogurt sendiri. Percobaan pertama memakai susu UHT sesuai dengan instruksi dari Facebook.
Bahan:
Cara Pembuatan:
Hasil:
Jadi penasaran dan ingin coba bikin lagi :D I love yogurt so much. And it's been a while since I'm thinking about making my own yogurt. I've seen some people posted how to make homemade yogurt and I curious to make my own ;p
The reason why I try to make my own yogurt is because I want to reduce my yogurt's waste such as the plastic container. Although some container can be reused. At the moment maybe I produce the same waste product, but once I found the one the fit me, I would like to make yogurt using milk that comes directly from the cow farm. So I can use my own bottles to buy it. So today I decided to make my own yogurt and I'll write down all my trial on this blog. And post the one I satisfied on My Recipes tab. First I check out the posting on Facebook about making homemade yogurt. This will be the recipe I used for my first trial. Wish me luck! Menstruasi adalah hal yang dialami oleh seorang perempuan. Saya sebagai seorang perempuan dengan 2 orang saudara perempuan, sejak kecil saya sudah terbiasa dengan urusan menstruasi. Mama juga sudah menjelaskan mengenai menstruasi sejak masih kecil. Sehingga ketika saya mulai mengalami menstruasi, saya tidak merasa panik.
Satu hal yang agak mengganggu adalah tidur yang kurang nyaman di hari-hari pertama siklus menstruasi karena khawatir pembalut yang saya gunakan tidak mampu menampung darah menstruasi dan kadang merembes hingga kena ke seprai dan kasur. Rasa was-was pada hari pertama ini juga selalu muncul ketika pembalut sudah digunakan beberapa jam seperti ketika di sekolah. Rasanya selalu khawatir akan menembus ke rok atau celana yang digunakan. Ketika saya mulai beralih ke pembalut kain, saya harus selalu ingat untuk mengganti pembalut setiap 2-3 jam, karena kalau tidak bisa merembes juga ke pakaian. Tapi hal tersebut tidak saya alami lagi sejak menggunakan menstrual cup. Karena kemarin batal melihat-lihat Rumah Tjong A Fie, maka hari ini rencananya kami akan berkunjung ke tempat tersebut. Selain itu, saya akan membeli beberapa oleh-oleh untuk orang di rumah seperti sate kerang dan lemper Gogo.
Kali ini kami datang di pagi hari untuk melihat-lihat Rumah Tjong A Fie di daerah Kesawan. Bangunan dua lantai berarsitektur Cina, Melayu dan Art Deco ini selesai dibangun tahun 1900. Tjong A Fie sendiri adalah pengusaha dan bankir asal Tionghoa yang ikut memajukan kota Medan. Melihat tempat ini seperti masuk ke dalam kehidupan Tjong A Fie dan keluarganya. Dengan guide yang mengantar kami berkeliling sambil bercerita membuat kami seperti berada langsung di sana. Diceritain seperti ini adalah salah satu cara yang menarik untuk belajar sejarah. Di tempat ini kita juga akan diberitahu tempat-tempat yang boleh difoto dan tidak. Kalau sempat datang ke Medan dan belum pernah ke tempat ini, cobalah untuk berkunjung. Setelah puas berkeliling rumah ini, kami pun pergi mencari oleh-oleh dan kembali ke rumah untuk bersiap-siap pulang ke Jakarta. Foto-foto bisa dilihat dengan mengklik “read more” Hari ini rencananya saya dan Wira akan keliling Kota Medan. Setelah sarapan dan siap-siap, kami diantar Ella ke Mesjid Raya Medan atau Mesjid Raya Al Mashun. Mesjid Raya yang dibangun oleh Sultan Ma’mun Al Rasyid Perkasa Alam, pemimpin Kesultanan Deli, selesai pada tahun 1909. Arsitektur mesjid ini khas Timur Tengah, Spanyol dan India berbentuk segi delapan. Bentuk mesjid yang unik ini memiliki 5 kubah hitam, satu kubah utama dan empat kubah di beranda yang berada si empat sisi. Ornamen, ubin dan ukiran di mesjid ini sangat menarik dilihat.
Setelah puas melihat-lihat dan memotret mesjid ini, kami pergi ke seberang jalan untuk makan rujak di Kedai Rujak Takana. Pengunjung tempat ini cukup ramai sehingga kami harus ikut antri. Perjalanan kami lanjutkan ke Istana Maimun. Lokasinya tidak jauh dari Mesjid Raya Al Mashun. Diawali dengan melihat Meriam Puntung yang berada di sisi kanan depan istana. Cerita tentang Meriam Puntung ini bisa dilihat dibeberapa tulisan online atau di batu prasasti yang terletak tak jauh dari tempat meriam tersebut berada. Pagi ini kami agak santai, saya menyempatkan diri untuk memotret saat blue hour dan sunrise. Setelah sarapan pagi, kami menyempatkan diri untuk berenang. Menikmati kolam renang di hotel.
Menjelang siang, kami berangkat kembali ke Medan. Berbeda dengan kedatangan kami ke Pulau Samosir, kami mengambil jalan yang berbeda. Kami akan mengambil jalan darat. Ternyata Pulau Samosir dihubungkan dengan daratan Pulau Sumatera melalui sebuah jembatan di daerah Pangurunan. Dari hotel sampai ke jembatan di Pangurunan memakan waktu sekitar 1,5 jam karena jalanan yang kurang bagus. Tapi kami tetap menikmati perjalanan ini. Selamat pagi dari Danau Toba dan Pulau Samosir
Hari kedua di Pulau Samosir dipenuhi jadwal jalan-jalan ke beberapa tempat. Pagi hari saya menyempatkan untuk memotret blue hour. Karena langit berawan tebal, jadi saya tidak bisa memotret sunrise. Saya juga berkeliling hotel, memotret suasana hotel pagi ini. Setelah sarapan dan siap-siap, kami berangkat berkeliling Pulau Samosir. Kunjungan pertama kami ke Museum Huta (rumah) Bolon Simanindo. Tempat ini buka mulai pukul 9 pagi sampai pukul 5 sore dan biaya masuk ke tempat ini Rp50.000/orang. Lokasinya berada hampir di ujung utara Pulau Samosir. Sekitar 15 km dari Amarita atau 20 km dari Tomok. Tanggal 21 Januari 2013, The Darmadjaja’s dengan tambahan tante Nel melanjutkan perjalanan ke Danau Toba dan Pulau Samosir. Perjalanan ini sudah dirancang sedemikian rupa oleh Ketty.
Sebelum berangkat ke Danau Toba, kami beramai-ramai pergi sarapan Lontong Medan. Saya sendiri tidak ikut makan karena masakan ini ada tauconya. Saya tidak suka tauco. Setelah semua selesai sarapan, sekitar jam 9 pagi, The Darmadjaja’s berangkat ke Danau Toba. Sayangnya Avi dan Dinda tidak bisa bergabung karena harus segera kembali Jakarta. Kami menyewa Elf lengkap dengan supirnya yang bernama Pak Hendri. Pak Hendri ini menyetirnya enak banget, sangat nyaman dan berhati-hati. Tahun 2013 yang lalu, Alhamdulillah cukup banyak rejeki untuk berkunjung ke beberapa tempat selain Jakarta. Di awal tahun, kami berkesempatan untuk mengunjungi tante dan sepupu di Medan.
Seumur-umur, saya belum pernah pergi ke Sumatera Utara dan Aceh. Jadi ketika ada pemberitahuan kalau salah satu sepupu Wira akan menikah di awal tahun, kami sekeluarga langsung merancang perjalanan ke Medan dan Danau Toba. Mumpung sudah sampai disana, kalau bisa kunjungi semua tempat :) Jadilah tanggal 18 Januari 2013 pagi, saya dan Wira berangkat ke Medan. Kami akan dijemput oleh Kak Ester, teman saya ketika sekolah anestesi. Kami diajak makan siang di Restoran Nelayan dengan menu dimsum dan tentunya pancake duren yang berada di Sun Plaza. Yumm… Udah lama pengen posting cerita ini. Tapi belum nemu waktu buat baca-baca referensinya. Well... mari coba ditulis deh.
Akhir tahun 2011, saya sempat tinggal di Berlin lagi. Saya tinggal bersama keluarga seorang teman. Di seberang tempat tinggal kami, ada sebuah bangunan yang sudah setengah hancur. Berkali-kali saya lewat tempat itu sebelum ini, tapi belum pernah melihat dengan serius tempat apakah itu. Sampai suatu hari ketika sedang kembali dari jalan-jalan, saya menyempatkan diri untuk mampir, melihat-lihat dan memotret. Tempat itu ternyata adalah Commemoration of the Deportations to Theresienstadt. Dahulunya, tempat ini adalah stasiun kereta bernama Anhalter Bahnhof. Stasiun ini, mulai bulan Juni tahun 1942, digunakan untuk mengirim orang-orang Yahudi yang sudah tua yang tinggal di Berlin ke Theresienstadt. Sampai bulan Maret tahun 1945, sudah sekitar 9.600 orang Yahudi dideportasi dari stasiun ini. Theresienstadt sendiri berada di negara Republik Ceko. Pada tanggal 23 November 1943, stasiun ini di bom oleh tentara Inggris dan Amerika dan mengalami kerusakan yang cukup parah sehingga kereta jarak jauh tidak bisa beroperasi lagi. Sementara serangan bom pada tanggal 3 Februari dan 26 Februari benar-benar melumpuhkan stasiun ini sehingga tidak dapat digunakan lagi. Sumber: Display Board di lokasi dan Wikipedia |
Categories
All
Blog WalkingArchives
July 2024
|