Hari ini masuk dapur lagi. Lagi semangat nih buat masak-masak. Menu kali ini setelah liat ada yang posting sambal matah di salah satu sosial media. Langsung kebayang ayam kecombrang dari Restoran Iga Sapi Bali di Jogja. Rasa pedas yang menggigit dari cabe rawit benar-benar tak terlupakan. Cari cara memasak ayam supaya gampang disuir dan enak di internet. Ketemu yang menarik. Belanja ke tukang sayur berli beberapa bahan yang tidak ada di rumah dan dieksekusi malamnya.
Semua makan dengan lahap. Rasa enak, sambal matah yang pas dan minyak kelapa menambah sedapnya makan. Tak ingin berhenti sebelum habis rasanya :p Resep menyusul di sebelah ya...
0 Comments
Senangnya punya cast iron skillet baru hasil orderan dari Tokopedia. Sekarang saatnya uji coba masakan baru, Lemon butter chicken with spinach and potato wedges... Udah lumayan lama gak masuk ke dapur dan masak yang seriusan. Pagi-pagi udah beli bayam dan disiangin. Cari-cari resep yang paling pas dengan kesediaan bumbu dan malam langsung dieksekusi deh makanannya
Rasanya enak, masaknya gak terlalu sulit, cuma emang agak lama aja karena setelah dimasak di kompor, lanjut ke oven. Tapi puas rasanya berhasil bikin makanan ini. Potato wedges rumahannya juga maknyus banget... Puas makannya... Nantikan resepnya di sebelah ya... Karena kemarin batal melihat-lihat Rumah Tjong A Fie, maka hari ini rencananya kami akan berkunjung ke tempat tersebut. Selain itu, saya akan membeli beberapa oleh-oleh untuk orang di rumah seperti sate kerang dan lemper Gogo.
Kali ini kami datang di pagi hari untuk melihat-lihat Rumah Tjong A Fie di daerah Kesawan. Bangunan dua lantai berarsitektur Cina, Melayu dan Art Deco ini selesai dibangun tahun 1900. Tjong A Fie sendiri adalah pengusaha dan bankir asal Tionghoa yang ikut memajukan kota Medan. Melihat tempat ini seperti masuk ke dalam kehidupan Tjong A Fie dan keluarganya. Dengan guide yang mengantar kami berkeliling sambil bercerita membuat kami seperti berada langsung di sana. Diceritain seperti ini adalah salah satu cara yang menarik untuk belajar sejarah. Di tempat ini kita juga akan diberitahu tempat-tempat yang boleh difoto dan tidak. Kalau sempat datang ke Medan dan belum pernah ke tempat ini, cobalah untuk berkunjung. Setelah puas berkeliling rumah ini, kami pun pergi mencari oleh-oleh dan kembali ke rumah untuk bersiap-siap pulang ke Jakarta. Foto-foto bisa dilihat dengan mengklik “read more” Hari ini rencananya saya dan Wira akan keliling Kota Medan. Setelah sarapan dan siap-siap, kami diantar Ella ke Mesjid Raya Medan atau Mesjid Raya Al Mashun. Mesjid Raya yang dibangun oleh Sultan Ma’mun Al Rasyid Perkasa Alam, pemimpin Kesultanan Deli, selesai pada tahun 1909. Arsitektur mesjid ini khas Timur Tengah, Spanyol dan India berbentuk segi delapan. Bentuk mesjid yang unik ini memiliki 5 kubah hitam, satu kubah utama dan empat kubah di beranda yang berada si empat sisi. Ornamen, ubin dan ukiran di mesjid ini sangat menarik dilihat.
Setelah puas melihat-lihat dan memotret mesjid ini, kami pergi ke seberang jalan untuk makan rujak di Kedai Rujak Takana. Pengunjung tempat ini cukup ramai sehingga kami harus ikut antri. Perjalanan kami lanjutkan ke Istana Maimun. Lokasinya tidak jauh dari Mesjid Raya Al Mashun. Diawali dengan melihat Meriam Puntung yang berada di sisi kanan depan istana. Cerita tentang Meriam Puntung ini bisa dilihat dibeberapa tulisan online atau di batu prasasti yang terletak tak jauh dari tempat meriam tersebut berada. Pagi ini kami agak santai, saya menyempatkan diri untuk memotret saat blue hour dan sunrise. Setelah sarapan pagi, kami menyempatkan diri untuk berenang. Menikmati kolam renang di hotel.
Menjelang siang, kami berangkat kembali ke Medan. Berbeda dengan kedatangan kami ke Pulau Samosir, kami mengambil jalan yang berbeda. Kami akan mengambil jalan darat. Ternyata Pulau Samosir dihubungkan dengan daratan Pulau Sumatera melalui sebuah jembatan di daerah Pangurunan. Dari hotel sampai ke jembatan di Pangurunan memakan waktu sekitar 1,5 jam karena jalanan yang kurang bagus. Tapi kami tetap menikmati perjalanan ini. Selamat pagi dari Danau Toba dan Pulau Samosir
Hari kedua di Pulau Samosir dipenuhi jadwal jalan-jalan ke beberapa tempat. Pagi hari saya menyempatkan untuk memotret blue hour. Karena langit berawan tebal, jadi saya tidak bisa memotret sunrise. Saya juga berkeliling hotel, memotret suasana hotel pagi ini. Setelah sarapan dan siap-siap, kami berangkat berkeliling Pulau Samosir. Kunjungan pertama kami ke Museum Huta (rumah) Bolon Simanindo. Tempat ini buka mulai pukul 9 pagi sampai pukul 5 sore dan biaya masuk ke tempat ini Rp50.000/orang. Lokasinya berada hampir di ujung utara Pulau Samosir. Sekitar 15 km dari Amarita atau 20 km dari Tomok. Tanggal 21 Januari 2013, The Darmadjaja’s dengan tambahan tante Nel melanjutkan perjalanan ke Danau Toba dan Pulau Samosir. Perjalanan ini sudah dirancang sedemikian rupa oleh Ketty.
Sebelum berangkat ke Danau Toba, kami beramai-ramai pergi sarapan Lontong Medan. Saya sendiri tidak ikut makan karena masakan ini ada tauconya. Saya tidak suka tauco. Setelah semua selesai sarapan, sekitar jam 9 pagi, The Darmadjaja’s berangkat ke Danau Toba. Sayangnya Avi dan Dinda tidak bisa bergabung karena harus segera kembali Jakarta. Kami menyewa Elf lengkap dengan supirnya yang bernama Pak Hendri. Pak Hendri ini menyetirnya enak banget, sangat nyaman dan berhati-hati. Tahun 2013 yang lalu, Alhamdulillah cukup banyak rejeki untuk berkunjung ke beberapa tempat selain Jakarta. Di awal tahun, kami berkesempatan untuk mengunjungi tante dan sepupu di Medan.
Seumur-umur, saya belum pernah pergi ke Sumatera Utara dan Aceh. Jadi ketika ada pemberitahuan kalau salah satu sepupu Wira akan menikah di awal tahun, kami sekeluarga langsung merancang perjalanan ke Medan dan Danau Toba. Mumpung sudah sampai disana, kalau bisa kunjungi semua tempat :) Jadilah tanggal 18 Januari 2013 pagi, saya dan Wira berangkat ke Medan. Kami akan dijemput oleh Kak Ester, teman saya ketika sekolah anestesi. Kami diajak makan siang di Restoran Nelayan dengan menu dimsum dan tentunya pancake duren yang berada di Sun Plaza. Yumm… Udah lama pengen posting cerita ini. Tapi belum nemu waktu buat baca-baca referensinya. Well... mari coba ditulis deh.
Akhir tahun 2011, saya sempat tinggal di Berlin lagi. Saya tinggal bersama keluarga seorang teman. Di seberang tempat tinggal kami, ada sebuah bangunan yang sudah setengah hancur. Berkali-kali saya lewat tempat itu sebelum ini, tapi belum pernah melihat dengan serius tempat apakah itu. Sampai suatu hari ketika sedang kembali dari jalan-jalan, saya menyempatkan diri untuk mampir, melihat-lihat dan memotret. Tempat itu ternyata adalah Commemoration of the Deportations to Theresienstadt. Dahulunya, tempat ini adalah stasiun kereta bernama Anhalter Bahnhof. Stasiun ini, mulai bulan Juni tahun 1942, digunakan untuk mengirim orang-orang Yahudi yang sudah tua yang tinggal di Berlin ke Theresienstadt. Sampai bulan Maret tahun 1945, sudah sekitar 9.600 orang Yahudi dideportasi dari stasiun ini. Theresienstadt sendiri berada di negara Republik Ceko. Pada tanggal 23 November 1943, stasiun ini di bom oleh tentara Inggris dan Amerika dan mengalami kerusakan yang cukup parah sehingga kereta jarak jauh tidak bisa beroperasi lagi. Sementara serangan bom pada tanggal 3 Februari dan 26 Februari benar-benar melumpuhkan stasiun ini sehingga tidak dapat digunakan lagi. Sumber: Display Board di lokasi dan Wikipedia One day I visited Ku'damm and I saw plenty of Buddy Bär, but I don't have time to take pictures. So I went back the next day, but I couldn't find it. After I find out the info, the Buddy Bär is going to United Buddy Bears in Malaysia and the day I saw it was the last day in Berlin. I was sad that I can't be able to take pictures of it because I can't add pictures to my Buddy Bär project.
Well... I just spent the day walking from one end to the other end and just capturing anything that I can find and interesting for me. Just check out the pictures by clicking "read more' if you want to. Di awal tahun 2014, Wira menghadiri acara rapat di Bogor. Karena disaat yang bersamaan dengan ulang tahun pernikahan kesembilan, kami memutuskan untuk menginap di Novotel Bogor. Berangkat pagi hari ke Bogor dan Wira menghadiri rapat, sementara kami belum bisa check-in di pagi hari, jadi saya membekali diri saya dengan kamera andalan. Rencananya saya akan berjalan kaki di Bogor, di sekitar area tempat Wira rapat.
Karena rapatnya di Hotel Royal yang lokasinya berada di sekitar Kebun Raya Bogor, maka saya menyusuri trotoar sepanjang pagar Kebun Raya Bogor. Saya berjalan dengan santai sambil sesekali memotret. Saya terus berjalan sampai Istana Bogor dan lanjut hingga pertigaan Jalan Jalak Harupat dan Jalan Salak. Saya berbelok di Jalan Salak menuju Macaroni Panggang dan makan siang disana. Dari Macaraoni Panggang, saya kembali ke Jalan Jalak Harupat dan kembali ke Hotel Royal menggunakan angkot. Total perjalanan saya hari ini sekitar 3 km. Enak juga bisa berjalan kaki dan tak sabar untuk mencoba berjalan lagi di tempat lain. Foto-foto perjalanan kali ini bisa dilihat dengan mengklik 'read more' di pojok kanan bawah. Masih di Bandung keesokan harinya, saya mengajak Wira berjalan kaki di sekitar tempat kami menginap. Tempat menginap ini tidak jauh dari Jalan Braga. Hitung-hitung sekalian olahraga pagi ;)
Pagi ini Jalan Braga sepi dari kendaraan bermotor sehingga saya bisa puas memotret tanpa terganggu kendaraan yang melintas. Bangunan-bangunan tua yang berdiri dan jalanan yang basah sisa hujan semalam menemani kami pagi ini. Sudah lama saya tidak berjalan kaki seperti ini, sekedar hanya berjalan dan memotret apa yang saya lihat. Terinspirasi dari salah satu blogger yang saya sering lihat, saya hanya berjalan dan memotret tanpa sibuk melihat tata letak dan lainnya. Sampai diujung jalan, kami memutar balik dan kembali menyusuri jalan ini. Lalu kami melanjutkan sekitar satu blok lebih jauh dari lokasi hotel kami. Kami melihat Gedung Asia Afrika, Monumen KM 0 Bandung dan bangunan lainnya termasuk Hotel Savoy Homan. Setelah puas, kami pun kembali hotel dan bersiap-siap untuk kembali ke Jakarta. Awal tahun 2014, saya dan Melissa menghadiri pernikahan teman masa remaja ketika kami pergi pertukaran pelajar ke Amerika. Perjalanan kali ini kami ditemani oleh Wira dan mamanya Melissa. Pesta berlangsung Sabtu siang, sehingga kami dari Jakarta langsung menghadiri acara pernikahannya.
Pulang dari pesta, kami langsung menuju hotel di Naripan dan istirahat. Malamnya kami hunting lampu di Gedung Sate. Saat malam, Gedung Sate tampak menarik dengan atraksi lampunya. Dan sekitar Gedung Sate juga dipasang lampu sehingga tampak cukup menarik. Jadilah kami menghabiskan malam di depan Gedung Sate untuk foto-foto. Sayangnya sepanjang kami disana, bagian 'sate' dari gedung ini tidak ada lampunya. Sehingga jadinya tampak seperti gedung-gedung lainnya di sekitaran Bandung. Setelah puas memotret, kami mencari gorengan nangka, karena mamanya Melissa teringat nostalgia jaman masih sekolah di ITB :) Baru kali ini saya menikmati gorengan nangka dan rasanya lumayan enak. Klik judul tulisan ini atau tulisan klik "read more" di pojok kanan bawah untuk melihat foto-foto lainnya. I had a chance to stay for a few days in Hamburg back on 2011. On one of nice day I like to go outside and take a walk. Enjoying the town or just strolling the park.
One of it was walking at Planten un Blomen. A park near the place I stay. I've been here once during spring and now is autumn. I enjoyed the view and the weather around this time. If you like to enjoy it too, just click "read more" or the title One fine Sunday in Berlin back in 2010... Wira and me decided to go out and we were strolling the road near our apartement. We walk down the Kissingenstrasse until Prenzlauer Promenade and took tram to down town. We spent day visiting places such as Potsdamer Platz, and walking to Memorial to the Murdered Jews of Europe. Taking pictures in both of the the places before we walk down to Brandenburger Tor and strolling along the Unter den Linden. Enjoying the lights on the trees before we decided to go home... Plenty of pictures and plenty of walking...
Click "read more" to see the pictures... Pagi ini diawali dengan kerusuhan siap-siap berangkat shalat Idul Adha. Di Bonn, shalat Idul Adha diadakan di gedung bekas KBRI. Yupp... dulu sebelum Jerman bersatu, KBRI untuk Jerman Barat berada di Bonn. Biasanya yang shalat disana berasal dari Bonn dan sekitarnya seperti Köln, Aachen, Dusseldorf dan lainnya. Yang shalat ramai, sekitar 200 orang. Setelah shalat Ied, dilanjutkan dengan acara makan-makan. Sate yang kami buat kemarin, sudah dibakar pagi harinya.
Setelah kenyang, kami (Uni Reni, Kang Asep, saya dan seorang teman baru dari Hamburg) memutuskan untuk jalan-jalan ke Köln. Mungkin Kang Asep dan Uni Reni mencegah Alysha kangen sama orangtuanya. Sebenernya saya sudah beberapa kali ke kota ini. Tapi biasanya cuma transit aja. Keliling-keliling sebelum naik kereta lagi. Tapi kali ini saya berjalan menyusuri tepi sungai Rhine hingga sampai ke Museum Coklat. Perjalanan dengan kereta dari Ex-KBRI Bonn ke Köln memakan waktu sekitar 45 menit karena kami harus transit di Hbf Bonn terlebih dahulu. Sesampai di Köln, kami berjalan ke arah Köln Dom. Lalu menyeberangi jembatan dimana bisa kita lihat gembok-gembok terpasang di sepanjang pagar jembatan. Ketika sampai di seberang jembatan, kami mengarah ke kanan menyusuri sungai Rhine hingga mencapai Museum Coklat. Sepanjang jalan saya sibuk mengamati pemandangan dan berusaha mengabadikan dengan kamera saya. Bangunan-bangunannya menarik untuk di foto, atraksi para pemain roller blade dan yang lainnya. Chocolate Museum di Köln adalah salah satu tempat yang menarik untuk dilihat jika berkunjung ke Köln. Bangunan museum yang unik berada di atas sungai Rhine. Disini kita bisa melihat bagaimana coklat ini diolah hingga menjadi makanan/minuman yang enak. Harga tiket masuk sebesar 9 Euro untuk pengunjung dewasa. Sementara untuk pelajar ada potongan harga dan cukup membayar 6,5 Euro. Sedangkan anak-anak dibawah 6 tahun gratis. Saya kebetulan punya student card dan bisa masuk ke museum dengan potongan harga. Museum buka setiap hari kecuali hari Senin. Bagus juga ajak anak-anak ke museum ini. Mereka bisa belajar banyak tentang pembuatan coklat. Selesai berkunjung ke Museum Coklat dan mencicipi coklat disitu, kami kembali berjalan menyusuri sungai Rhine... Kaki terasa mulai letih dan hari sudah menjelang sore. Karena bulan sudah November, matahari juga lebih cepat terbenam. Kami memutuskan untuk kembali ke Bonn dan beristirahat di rumah. Klik "read more" untuk melihat foto-foto perjalanan hari ini... Setelah beberapa hari tinggal di Bonn dan Reni & Jujun sudah berangkat haji, Hari ini kami memutuskan untuk jalan-jalan keliling Bonn. Kami naik tram ke Central Station dan berjalan kaki ke arah Uni Bonn. Saya pernah kesini tahun lalu bersama Reni dan Jujun. Tapi karena foto-foto yang diambil waktu itu hilang, jadi dengan senang hati saya pergi kesana lagi. Saya berusaha mengganti foto-foto yang hilang.
Sebelum digunakan sebagai uni Bonn pada tahun 1818, bangunan ini adalah istana bernama Kürfusliches Schloss. Setelah puas foto-foto di Uni Bonn, kami melanjutkan perjalanan ke pusat kota dan mampir ke rumah kelahiran Beethoven. Kang Asep mengajak Alysha melihat-lihat toko di museum itu. Sementara saya mencari sesuatu yang menarik untuk di foto. Perjalanan dilanjutkan ke rumah salah seorang teman karena kami akan mempersiapkan sate untuk acara makan-makan setelah shalat Idul Adha besok. Kami akan bikin sate ayam dan sate kambing. Sambil menunggu bis, kami menyempatkan diri berfoto di Beethoven Statue di Beethovenhalle. Foto-foto bisa dilihat setelah meng-klik "read more"... 30/4/2012
Hari terakhir di petualangan kali ini.... Karena hari ini kami akan berangkat kembali ke Milan sekitar jam 1 siang. Maka kami putuskan hari ini hanya berkeliling di Castelmarte saja. Setelah sarapan pagi, kami bersiap-siap untuk jalan-jalan keliling desa. Mmmmmhhhhh... memang ini lebih mirip desa dari pada kota. Suasana pagi yang tenang, gunung menjulang dikejauhan dan bangunan batu tua serupa dengan yang dilihat kemarin di Bellagio dan Como. Pagi itu, udara cukup dingin. Sehingga saya memutuskan untuk menggunakan jaket fleece dan jas hujan sebelum keluar rumah. Kami berkeliling desa yang luasnya sekitar 1,9 km persegi dengan penduduk sekitar 1300 orang. Beberapa kali kami berhenti untuk melihat pemandangan, berdiskusi, atau sekedar menunggu saya yang sedang memotret. Beberapa kali saya minta difoto di depan sebuah pintu dan Constanza sangat penasaran melihat rasa tertarik saya pada pintu yang sulit dijelaskan :p Beberapa kali tetangga-tetangga Costanza menyapa sepanjang jalan dan mereka berbicara dalam bahasa Italy. Kami mampir di Balai Kota (Palazzo Comunale) Castelmarte. Bangunan batu tua yang tampak kokoh ini dahulunya adalah istana dan telah mengalami beberapa renovasi tetapi tetap memiliki daya tarik tersendiri. Kami berjalan kaki sekitar 2 jam dan kembali ke rumah sekitar jam 11 untuk merapihkan barang bawaan kami. Setelah makan siang, kami pun berangkat meninggalkan Castelmarte diantar oleh Costanza ke Bandara Milano Malpensa. Perjalanan memakan waktu sekitar 1 jam. Inilah akhir cerita kami tinggal di negara lain. Semoga ada kesempatan lain untuk merasakan tinggal di negara yang berbeda. Untuk melihat foto-foto di Castelmarte, silakan klik "read more"... Today my family except my mom attending Emi & Robi's wedding ceremonial at her village. Emi is Amira's baby sitter. We're going out since around 4 in the morning. It took three and half hour to reach Emi's village. Something unique in this event is when they serve us young coconut water. We surely really enjoy it. Fresh young coconut just taken from the tree, minutes before it serve and it's an honour to have the bride and groom serve it to us :)
We wish both of you a barokah wedding and sakinah, mawaddah, warahmah family. This is my last post in this year. I finally completed my project. Even though it's hard to do it everyday, I'm trying to make it. At least I prepared a picture everyday. It's time to do another project in year 2015. Have a happy new year 2015... I'm trying to organize my pattern collection. This few years I had collected some patterns such us barbie dresses, baby dresses, and crochet pattern. I used clear plastic document holder to put my patterns. All the patterns put up together using a binder.
Meet up my students on my first crochet class. My students vary from first grade to eighth grader. They learn to hold the crochet hook, making slip knot and chains. They also learn finger crochet. Hopefully they have lots of fun instead of headache :) Taman Baca Garasi will be holding another crochet class soon.
My nephew, Kaysan, loves bird watching. He joined a group that doing Birdwatching every month. He taught to make report for every bird he saw. So he dreamt to have a camera to capture pictures of the birds he sees. His mother allowed him to have a camera of his own, but he had to buy it himself. So he's starting collecting the money. He sold lots of sausages, chicken patty and other kind of frozen food. He even uses bicycle to go to a homeschooling meeting and badminton practice to get the transport money.
Choosing camera is another problem, but with Wira help, he able to choose the right camera. After lots of review with Wira, Kaysan decided a camera good for taking pictures of birds. The problem is the money not yet enough, but he insists on buying the camera today with all the money he had. Finally his mom gives the solution to add the money so he had enough money to buy a camera. So here we are, 4 adults taking this boy to buy a camera :) When we came to the first store, the camera he wanted wasn't available at the moment. But finally he got what he want and now he had a big smile drawn in his face :D This is what happened when a baby insist on playing a computer :) She want to type just like big bro did and when we take her away from the computer, she will scream and cry :)
I've been craving for me ayam since last week. And finally I had it yesterday after drop Wira in the office. Yeah... I'm so happy... This is one of my favourite food since I was little. Mie ayam with plenty of chicken broth and a spoon of sambal ulek is my kind of way enjoying it. And now I'm craving for another bowl of it :D
|
Categories
All
Blog WalkingArchives
July 2024
|