Setelah minggu lalu pergi ke Marunda, Ni Shanty penasaran dengan rumah si Pitung. Jadilah dia browsing sana sini. Akhirnya dapet informasi juga tentang keberadaan rumah si Pitung. Tapi ternyata ni Shanty gak jadi ikut naik sepeda hari ini karena harus ke Jogja untuk acara lain di sana. Yang ikutan main sepeda hari ini ada saya, Wira, Yani, Nul, Riguel, Michelle, Bagas, Dika, Farhan dan Pak De Zul. Yuppp...10 orang, 5 dewasa, 1 ABG dan 4 anak-anak. Kami berangkat jam 6 pagi. Maksud hati sih berangkat jam 5.30 :) Tapi karena pasukan yang dibawa banyak, jadi agak ribet deh.
Kali ini karena perencanaannya lebih matang, anak-anak yang ikut naik sepeda sendiri kecuali Michelle. Yang terpikir mudah-mudahan mereka kuat sampe rumah si Pitung dan pulang :) Rute kali ini hampir sama dengan rute minggu lalu. Tapi kami tidak potong jalan menyeberang rel kereta api melainkan menyeberang di tempat seharusnya lalu masuk jalan offroad disamping rel kereta sebelum masuk jalur pinggir BKT. Perjalanan mencapai pantai sedikit lebih lama dibandingkan minggu lalu karena lebih banyak istirahatnya. Kami juga tidak paksakan untuk jalan terus mengingat kali ini bersepeda sama anak-anak. Jalur yang kami lewati ini sebenarnya cukup enak untuk membawa anak-anak bersepeda bersama karena jalan yang tidak terlalu ramai walaupun ada motor dan mobil yang melintas di jalan ini. Tapi sebaiknya si anak dilatih terlebih dahulu mengenai tata tertib bersepeda di jalan raya. Riguel menjadi salah satu yang diawasi ketat karena dia belum pernah naik sepeda di jalan raya. Dipertengahan jalan menuju pantai Bagas sempat menunjukkan tanda-tanda akan menyerah. Menurut Wira yang bersepeda bareng Bagas, ditengah jalan dia sudah berkata, "Om Wira, aku udah gak kuat nih! Berenti dulu dong". Tapi dengan semangat kami mengajak istirahat dan mengatakan sedikit lagi sampai, karena pintu air dan jembatan terakhir sudah kelihatan. Lain lagi komentar Michelle, "Nanti aja abang Bagas, belum capek kok!". Dan Bagas menyahut, "iya lah, kamu kan dibonceng!". :)
0 Comments
Tahun ini keluarga kami bertambah dua anggota. Tambahan yang pertama adalah Nul Zulhadi, suami Yani dan yang kedua adalah Comel, kucing yang ditemukan Kaysan di selokan :)
Hari ini semua anggota keluarga sedang berkumpul di Jatinegara Baru. Kami merayakan Idul Adha di sini. Langsung terlintas dipikiran saya untuk membuat foto keluarga yang baru. Terakhir kami bikin foto keluarga pada tahun 2009. Setelah makan pagi, kami bergerak untuk foto-foto. Yani jadi yang paling lama siapnya karena harus menutupi jerawat yang sedang bermunculan :) Berbagai gaya kami lakukan, mulai dari yang senyum manis sampai tertawa mengakak. Comel pun ikut kegirangan bermain dengan styrofoam yang digunakan sebagai reflektor. Selamat menikmati foto-foto keluarga kami :) Eh...pas kami lagi foto-foto, ada yang berkunjung ke taman. Sepertinya sih mau ke taman baca, tapi taman bacanya hari ini libur dulu. Dan mereka sepertinya terkagum-kagum melihat kami cekikikan gak ada abisnya :) Jadilah mereka diajak berfoto rame-rame :) Tujuan bersepeda kali ini adalah Marunda. Rombongan bersepeda kali ini tidak hanya saya dan Wira tetapi juga bersama mas Adi, uni Shanty dan Kaysan. Sebenarnya saya dan Wira rencananya mau ke Sudirman dengan rute yang berbeda. Tapi karena rombongan bertambah, rute pun berubah sesuai dengan hasil diskusi bersama. Kaysan dibonceng oleh uni Shanty karena sepedanya tidak dalam kondisi fit untuk perjalanan jauh.
Rute kami adalah menyusuri banjir kanal timur (BKT) kearah utara hingga mencapai laut. Informasi yang didapat sebelumnya dari Yani bahwa jalanan dipinggir BKT sudah bagus dan banyak burung camar. Sempat bingung mau mulai dari bagian BKT yang sebelah mana, tapi akhirnya kami putuskan untuk menyusuri jalan I Gusti Ngurah Rai sampai stasiun Cakung lalu berputar untuk masuk jalur BKT. Tapi sekitar 100 m dari stasiun cakung (sebelum jembatan BKT) ada sebuah bagian pagar beton yang terbuka, sehingga kami putuskan untuk mengangkat sepeda kami menyeberang rel kereta api dan langsung masuk ke jalan pinggir BKT. Sepanjang jalur ini ada beberapa persimpangan yang harus kami lewati. Di daerah Jalan Raya Bekasi, kami harus mengangkat sepeda ketika menyeberang, karena ada pembatas jalan. Ujung jalan pinggir BKT ini sampai ke daerah pinggir laut Marunda. Perjalanan memakan waktu sekitar 1,5 jam dengan jarak sekitar 18,5 km. Sepanjang jalan kami sempat beberapa kali berhenti untuk minum dan foto-foto. |
Categories
All
Blog WalkingArchives
July 2024
|