Sudah beberapa hari ini tangan rasanya gatal ingin menulis menyelesaikan proyek 365 tahun ini. Rasa malas memulai kembali melihat baru 40 hari yang selesai walaupun sebenarnya banyak banget yang sudah akan ditulis. Padahal materi hari ke-41 sudah ditulis separuhnya sejak beberapa bulan yang lalu. Jadi... saya putuskan untuk berjalan mundur. Tulis langsung apa yang sudah siap dan sisanya diisi dengan tulisan-tulisan yang belum dipublikasikan. Jadi jangan merasa aneh kalau membaca tulisan yang terkesan loncat-loncat di blog ini.
Targetnya semua tulisan selesai bersamaan dengan masuknya tahun baru 2018. Semangat....
0 Comments
Udah sering banget lihat tempat anak sekoci (bobbin) ini di internet. Bahkan sekali pernah lihat di Pasar Sunangiri. Tapi sayangnya tempat ini dijual bersama anak sekocinya. Sampai beberapa hari yang lalu lihat penjual tempat anak sekoci ini di Tokopedia. Setelah memastikan memang hanya tempatnya saja yang dijual, saya pun langsung order. Tidak tanggung-tanggung langsung 4 kotak. Tiga kotak buat saya dan satu kotak lagi untuk adik saya. Satu kotak bisa menyimpan 25 buah anak sekoci dan kebetulan di rumah ada cukup banyak anak sekoci. Sesuai dengan perkiraan saya, saat ini anak sekoci yang ada di rumah cukup ditampung oleh 3 kotak. Senangnya lihat anak sekoci semakin rapi. Sebelum menemukan kotak ini, anak sekoci yang ada di rumah saya simpan dalam kotak permen yang kebetulan ukurannya juga pas dengan anak sekoci mesin jahit ini. Kendala saat menggunakan kotak permen ini adalah saat mencari anak sekoci yang akan digunakan. Kotaknya harus dibuka satu persatu hingga ketemu anak sekoci yang saya butuhkan. Tapi untuk sementara, kotak permen ini sangat menolong supaya anak sekoci saya tidak berceceran.
Setelah lumayan sukses dengan yogurt di percobaan ketiga, sekarang penasaran dengan Greek Yogurt.
Pada dasarnya Greek Yogurt itu adalah yogurt biasa yang disaring hingga whey-nya keluar. Sehingga yogurt yang tersisa lebih kering dan padat serta lembut. Dari hasil nonton youtube, penyaringan bisa dilakukan setelah yogurt disimpan dalam kulkas sekitar semalaman. Lama penyaringan sekitar 2,5–3 jam. Disaring menggunakan saringan kain/saringan tahu/tea towel. Kebetulan saya punya beberapa saringan kain yang belum dipakai. Biasanya saya pakai saringan kain untuk bikin Thai tea. Bahan:
Hasil:
Makan Greek yogurt seperti makan cream cheese tanpa rasa bersalah. Dimakan begitu saja dengan dikasih sedikit madu dan granola sungguh enak :D Sedangkan whey yang terbentuk mengandung protein. Bisa digunakan untuk mengencerkan yogurt kembali atau bisa juga untuk tambahan ketika memasak makanan. Salah satu contohnya adalah pancake sebagai pengganti susu. Hari ini masuk dapur lagi. Lagi semangat nih buat masak-masak. Menu kali ini setelah liat ada yang posting sambal matah di salah satu sosial media. Langsung kebayang ayam kecombrang dari Restoran Iga Sapi Bali di Jogja. Rasa pedas yang menggigit dari cabe rawit benar-benar tak terlupakan. Cari cara memasak ayam supaya gampang disuir dan enak di internet. Ketemu yang menarik. Belanja ke tukang sayur berli beberapa bahan yang tidak ada di rumah dan dieksekusi malamnya.
Semua makan dengan lahap. Rasa enak, sambal matah yang pas dan minyak kelapa menambah sedapnya makan. Tak ingin berhenti sebelum habis rasanya :p Resep menyusul di sebelah ya... Memang manusia tidak pernah puas. Karena masih penasaran dengan yogurt yang jadinya tidak sesuai dengan harapan, saya kembali mencoba untuk membuat yogurt sendiri. Percobaan ketiga ini memakai semua yang baru. Susu baru dan biang baru. Kebetulan beberapa hari yang lalu saya mendampingi murid-murid salah satu sekolah ke Cimory di Puncak. Jadi saya berkesempatan untuk membeli susu pasteurisasi dan yogurt Cimory. Dan sebelumnya saya juga sudah membeli sekotak susu dan belum sempat dieksekusi karena lupa beli biangnya.
Bahan:
Cara Pembuatan:
Hasil: Yogurt yang terbentuk sesuai dengan harapan. Konsistensi yogurt padat seperti biang dengan rasa asam yang pas. 💃🏽💃🏽💃🏽 |
Categories
All
Blog WalkingArchives
July 2024
|