It was around 4.00-4.30 PM. I was sitting inside the car and looking up into the sky. And there's a colourful things in the sky near to the sun. Such a beautiful view I've ever seen. It looks like a rainbow but without the arch. Don't know what the name but there's a strong feeling to take a pictures of it. Of course it's not easy because with the car running 60 km/h and only got my phone's camera with me, the pictures won't be as good as I see.
A few hours later, someone told me it called SUN DOG. And I try to look the information about it. It is SUN DOG. A sun dog or sundog (scientific name parhelion, plural parhelia, from Greek parēlion, (παρήλιον), παρά(beside) + ήλιος(sun), "beside the sun"; also called a mock sun) is an atmospheric phenomenon that creates bright spots of light in the sky, often on a luminous ring or halo on either side of the sun.[1] (formed by ice crystals)
0 Comments
May be you've heard about this total solar eclipse before but you just haven't got time to see it or forget about it. So... I would like to share with all of you.
This time, solar eclipse can be seen from Indonesia. This is a total solar eclipse. But there's only a few place can see it such as Lampung, Merak, Samarinda and Teluk Betung. In Jakarta you only got the crescent solar eclipse. So...enjoy the pictures... Dec 31st, 2009, our friends from Jakarta Green Monster (JGM) invited us to an occasion called Fun Birdwatching. This is a part of Asian Waterbird Census (AWC) where friends from JGM doing the census for the bird migration.
At this place we can see a lot of bird. Most of them are in big size so we can see it clearly with our eyes. They also lend us a binocular that can be used to watch the birds. Besides birds, you can also see monkeys, snakes and other things. This is my second trip to this place and this time I brought full equipment to take a pictures. I used Canon EOS 50, 75-300 mm lens and some expired celluloid films to take the pictures. To take the bird's pictures it will be nice to used lens with focus length more than 300. Because you need to catch the bird from far away. I used the expired celluloid films because I had some old unused celluloid film and didn't have to buy the new one. Sometimes when using expired celluloid film, the colours turn out dramatically. Well, then I hope you can enjoy the pictures... Salam kenal, saya Rethia, member milis ini dari beberapa bulan yang lalu tapi belum pernah posting.
Mungkin bahasan hangat sekarang di milis ini tentang plastik, styrofoam, betrik dan seli. Tapi saya pengen sedikit curhat, mungkin yang mengerti bisa membahas ini dengan kita atau orang2 yang berkepentingan. Cerita ini dimulai dari 2 minggu terakhir ini saat Dinas pertamanan mulai sibuk membabat pohon2 di jalur hijau. Yang jadi ganjelan di hati saya: Ini kan musim panas, kenapa pohon-pohon itu dibabat abis, padahal pohon itu berguna banget buat melindungi dari panas yang sudah sangat tidak bersahabat akhir2 ini karena issue global warming yang lagi hangat dibicarakan. Bukannya pohon2 itu berguna juga untuk membantu kita mengatasi polusi udara, karena mereka mengolah CO2 yang kita hasilkan menjadi O2 sehingga kita bisa tetap bernapas dengan enak. Dan bagian yang mengolah itu adalah daun2 yang dibabat habis (atau ditinggalkan satu cabangnya saja). Kalo gitu, kita menghirupkan lagi CO2 yang kita hasilkan. Soalnya daunnya gak mampu atau harus kerja keras banget buat mengolah CO2. Hal ini paling bikin saya merasa kasihan dengan pohon2 itu. Bukannya kerja pohon itu untuk tetap hidup akan semakin berat karena gak ada daunnya yang bisa memberikan energi buat mereka tumbuh dan tetap hidup. Emang sih mereka tetap hidup sampai saat ini, tapi kan kasian pohonnya. Sebenarnya ada gak sih aturan di pemerintah tentang tata cara menata pepohonan itu. Kalo memang dipotong untuk mengarahkan bentuk pohon supaya tidak menjulur2 keatas jalan, bukannya dari awal ditanam harusnya udah dibikin supaya dia tumbuh teratur. Trus kalo udah terlanjur tumbuh berantakan, bukannya harusnya dimaintain secara bertahap, bukan dengan dibabat habis. Tapi saya memang tidak tahu bagaimana kebijakan pengelolaan jalur hijau di kota jakarta atau Indonesia. Gemes rasanya, kalo kita ngomongin mengurangi polusi tapi pohon2 yang membantu kita mengurangi polusi dibabat habis. Saya sih kasian banget sama pohonnya. Mungkin ada yang mau sharing? Rethia Syahril Notes: Surat ini saya tuliskan di milis greenlifestyle. Tapi jawaban yang ada masih belum memuaskan saya. |
Categories
All
Blog WalkingArchives
July 2024
|