Pernah beberapa kali lihat di website tentang membuat rok dari celana jeans. Tapi biasanya yang saya temukan hanya rok pendek. Sementara tidak mungkin saya pakai rok pendek :) Sampai suatu ketika saya menemukan gambar rok jeans yang panjang di internet. Dengan penuh rasa penasaran, saya telusuri terus hingga sampai pada website aslinya. Ternyata rok tersebut dibuat dari 2 buah celana jeans. Langsung saya teringat jeans saya yang sudah bolong dan tidak terpakai. Setelah dibaca, cara pembuatannya pun tidak terlalu rumit. Walhasil saya sibuk membongkar kotak penyimpanan kain-kain bekas saya. Dibutuhkan 2 hari untuk menyelesaikan rok ini. Hari pertama saya melepaskan dan membersihkan semua jahitan dari jeans lama saya sesuai petunjuk dari website tersebut dan merekonstruksi rok yang saya inginkan. Hari kedua saya pakai untuk menjahit rok tersebut. Mulai dari menambal bagian jeans yang bolong sampai menyatukan dua buah celana jeans. Tidak memakan waktu lama untuk menjahitnya. Daaaaannnnn.....saya suka banget dengan hasilnya.... Definitely my favorite skirt :) Rok ini pertama kali saya pakai saat acara reuni SMP yang dress code-nya atasan putih dan bawahan biru. Bagian atas dari celana yang satu lagi sedang dalam proses menjadi sebuah tas. Nantikan ceritanya ya...
0 Comments
Pasar Sunan Giri, it's a market that sells fabrics, buttons and plenty of others except vegetables & meat. Going to this market always bring a good memories. The food sellers on the back of the market always become a good memories of childhood. When I'm in crafty mood, I always go to this place and find stuffs for it. There are plenty of tailor that ready to help you make a dress. This time I treat myself four hijab. Just bought the material in one of the fabric store and sew it on the other store. And it makes me really happy :) I even found new places that sell yarns. Maybe I'll try it some other time :)
Few days ago I published a tutorial how to make cheap vacuum-sealer bag from grid seal bag on snapguide. This is my fifth tutorial published there. This inspiration came up when my sister and I packed rendang that will be delivered to our customer. Thanks to years of medical school :) But I still need to figure out how long this vacuum bag will last.
I'm preparing gifts for tomorrow's family gathering. I launch my brand for my creativity products :)
When I start my granny square project, I have problem with tangled up yarns. So I think of something to solve the problem. At first I used a straw and cut it into 1 cm long and attach it to the box with sellotape and pass the yarn through it. But it didn't work properly. The sellotape not be able to hold the short straw in place. After some thinking I decided to use some wire. I make a loop and attach it to box (between cardboard and outside wrapping and pass the yarn through it. I make some more loops and it work wonderfully. And now I'm happy doing my project :)
Dapat satu permintaan lagi dari bumil. Minta dibuatin nursing cover dan kasih contoh buatan Balboa Baby. Sebenernya dulu udah pernah lihat teman yang pakai nursing cover, tapi agak beda dengan yang versi Balboa Baby. Jadilah saya mencari pola-pola gratisan di internet. Setelah melihat, mempertimbangkan dan mereka-reka, saya pun mencoba untuk membuat benda yang satu ini.
Pertama-tama yang saya lakukan adalah menanyakan ke Yani, bahan seperti apa yang dia inginkan. Apakah yang gonjreng warnanya, motif tertentu dan lain-lain. Setelah diputuskan kalau dia ingin yang warnanya cukup berani (bukan warna-warna pastel) & motif yang agak ramai, saya pun hunting kain ke Pasar Sunan Giri. Saya menemukan kandidat kuat di toko pertama yang saya masuki. Tapi masih penasaran dengan toko yang lain, saya pun mulai memasuki sekitar 5-6 toko kain yang ada disana dan tidak menemukan kandidat lainnya. Jadilah saya membeli bahan di toko pertama tadi. Bahan batik berwarna biru dan pink dengan motif kupu-kupu dan capung. Sebelumnya saya sudah kirimkan foto kain tersebut ke Yani dan dia sudah setuju. Masing-masing bahan saya beli 1 m dengan lebar kain 150 cm. Selain itu saya juga membeli ballen (boning plastik untuk lining dibagian leher untuk mengintip dedek bayi) sepanjang 1 m. Sejak kecil saya sudah mulai belajar menjahit. Saya tidak begitu ingat apa yang membuat saya mulai menjahit. Salah satu benda pertama yang saya buat adalah kotak pensil. Mmmhhh...atau baju barbie ya?
Kebetulan di rumah ada mesin jahit merek Singer punya mama jaman dulu. Mama suka membuatkan kami baju kembar 3. Mesin jahit yang mama miliki ini termasuk canggih di jamannya bahkan untuk jaman sekarang pun. Mesin ini bisa menjahit lurus tentunya, zig-zag, bordir dan sekitar 40 macam bentuk jahitan lainnya. Mesin jahit ini juga sudah menghasilkan banyak sekali benda-benda kerajinan di rumah seperti pegangan kompor, penutup tudung saji, seprai, penutup lemari sampai rok untuk saya kuliah dulu. Setelah beberapa kali diperbaiki sana dan sini serta menjahit dengan penuh emosi karena hasil jahitan sering tidak sesuai dengan keinginan, akhirnya saya merasa ini saatnya mesin ini untuk dipensiunkan (sampai menemukan tukang reparasi yang lebih OK sehingga bisa digunakan lagi). Sebagai gantinya kami membeli mesin jahit merek Janome SUV 1122. Mesin jahit ini dibeli setelah membujuk Yani yang sedang hamil sekitar 8 bulan demi untuk menjahit popok kain. Setelah diskusi panjang melalui aplikasi whatsapp, akhirnya Yani mengiyakan untuk membeli mesin ini. Langsung saya mencari info mesin jahit tipe apa yang cocok dengan dana yang ada dan cari referensi tempat untuk beli mesin jahit di Jakarta. Dari banyak tulisan di blog dan review yang dibaca akhirnya kami menuju ke Toko Aneka Mesin Jahit di Jl. Pangeran Jayakarta. Sebelum berangkat, kami pastikan dahulu jam berapa toko itu tutup. Ternyata hari Sabtu ini, mereka buka sampai pukul 5 sore. Saya, Wira dan Uni Shanty langsung bergegas untuk berangkat. Demi mesin jahit baru dan setumpuk popok yang siap dijahit :) I've been using paper towel for a while at home. But we still don't have paper towel stand/hanger. So last week I decided to make one. The first thing I did was searching for the idea. There are plenty of idea but finally I stumble to this idea. It's a great idea of using things we have at home.
Today I start to look for the old wire hanger that has not been use anymore because the plastic that cover the wire was broken. After found one wire hanger, I start to work on it. And within an hour, I was able to finished the work. I removed the broken plastic cover and then covered it with masking tape. Turn out pretty good but I'm thinking to give a crochet cover for the wire some other time. This can be hang where ever you like :) Setelah ada iPad Mini, acara memasak lebih sering ditemani dengan benda ini. Lebih besar-besar tulisan di resepnya. Masalahnya terkadang di dapur ada spot-spot yang basah, sehingga abis masak si iPad jadi ikut belepetan. Berhubung saya tidak memakai iPad Mini's smart cover, terpikir untuk punya iPad Mini's stand. Sejauh ini yang sudah pernah saya pakai adalah stand pajangan ukuran kecil yang bisasanya dipakai untuk memajang piringan souvenir dari jalan-jalan. Tapi kalau pakai itu terus berarti si pajangan jadi gak ada stand-nya. Kebetulan lagi lihat-lihat webnya Sorted Food, eh lihat benda ini. Mupeng berat deh yang ada. Tapi rasanya gak perlu beli yang semahal itu deh. Jadilah browsing di Youtube tentang stand untuk iPad Mini. Ada beberapa dari yang mahal sampai yang cuma perlu barang-barang yang ada di rumah seperti gantungan baju dan kotak cd bekas. Setelah disesuaikan dengan barang yang ada di rumah, stand pilihan saya terbuat dari gantungan baju yang terbuat dari kawat. Videonya bisa dilihat di sini.
Ternyata tidak semudah di video untuk menekuk-nekuk kawat gantungan baju tersebut. Selain itu bentuk gantungan baju yang sedikit berbeda membuat proses penekukan juga jadi agak berbeda. Tapi akhirnya berhasil juga. Sekarang acara memasak semakin fun dengan iPad Mini's stand hasil karya sendiri :) Siapa bilang semua barang untuk perangkat yang berlogo apel kegigit harus mahal? ;) Dapat mainan baru dari Wira. Langsung terpikir untuk bikin bungkusnya. Kebetulan udah lama gak bikin macem-macem. Bikinnya memakan waktu 3 hari. Bukan karena lama bikinnya tapi karena harus beberapa kali rombak. Maklum...bikinnya pake trial and error karena gak ada polanya. Tapi akhirnya sukses juga. Sebuah kantong kuning dengan hiasan bunga biru. Benang yang dipakai adalah benang katun #10 yang tadinya mau dibikin baju barbie. Tapi masih ada sisanya kok buat bikin baju barbie. Karena benangnya kecil, ngerjainnya jadi lebih butuh banyak waktu untuk bikinnya. Setelah jadi, puas banget rasanya :)
Ketika saya mulai merenda (crochet) lagi, saya membeli benang disebuah toko benang di Khon Kaen. Saya bahkan sudah menemukan tempat membeli benang favorit ketika kegiatan ini berlanjut di Jerman dan Jenewa. Masalahnya mulai muncul ketika saya sampai di Jakarta. Saat ini saya sedang mengerjakan sebuah proyek yang sudah berjalan dari akhir bulan puasa. Tapi masalahnya saya kehabisan benang rajutnya. Benang rajut yang saya gunakan sebelumnya saya beli di Bonn, Jerman ketika saya berkunjung kesana terakhir kali. Ketika itu belum ada rencana diotak untuk buat proyek ini, jadi beli benangnya cuma segulung. Rencananya cuma buat baju barbie aja dan yang terpikir 'masa gak ada benang gini di Indonesia'. Ketika saya mencoba mencari tempat membeli benang di Jakarta, tempatnya pada jauh-jauh. Saya coba tanya sama yang biasa merajut mereka biasanya beli online. Tapi pas diliat-liat di online dan tanya sama pedagangnya, dia gak tau kalo benangnya no 10 atau bukan. Oalah....jadi pusing deh.
Kaysan bingung mau kasih kado apa buat ulang tahun ayah Adi. Seperti biasa, kado yang dikasih biasanya hasil karya Kaysan. Setelah puter otak sambil browsing tentangcrafting akhirnya keputusannya jatuh pada 3D Angry Bird. Dan kali ini tante Tia kebagian untuk membantu Kaysan membuat kado, karena ibu harus siap-siap buat acara malamnya.
Menjelang pernikahan Yani, bukan cuma Mami aja yang dapet banyak orderan jahitan. Tapi saya juga dapet orderan jahitan. Berawal dari keinginan untuk membuat gorden untuk lemari di kamar mandi saya. Berakhir dengan orderan membuat gorden lemari buku dan lemari baju di musholla.
Setiap ulang tahun, mama dan teman-temannya berkumpul untuk acara makan-makan. Ketika saya kecil, kami sekeluarga selalu ikut serta. Biasanya ada 4 keluarga yang hadir. Tapi setelah anak-anak semakin besar, dan pasangan sudah mulai mendahului menghadap Yang Kuasa biasanya hanya mereka berempat yang pergi makan-makan. Kadang mama suka membawa goodies bag yang isinya bisa macam-macam.
Ketika ulang tahun mama kali ini, dia ingin membawakan goodies bag juga untuk teman-temannya. Tapi kali ini ada extra 2 keluarga yang akan ikutan. Isi goodies bag-nya puding coklat buah & vla-nya dan salad buah. Dua makanan andalan keluarga kami yang hanya muncul disaat-saat tertentu saja. Jadilah saya dan ni Shanty berkolaborasi di dapur menyiapkan isi goodies bag ini. It's been a while since my last writing in here. This time I would to share something I made a few months ago.
I made an embroidery napkins to cover up the food we gave to Nul's family on my little sister's engagement day. I got the idea from here when I browse about craft. Besides that we would like to give something useful after the day is over. This napkins can be use when my sister move to her new apartment. I made 6 of them. The pattern can be found on that blog. Fortunately, I already had some DMC threads. So I don't have buy a new one. It took about 4 hours to finished it. To bad I didn't have the pictures with all the food. It all start when I start to crochet again and make Steffi’s dresses a few months ago. Then I bought a Barbie doll. I choose Barbie Fashionista as the model for the clothes I make. I also start to look on the website for pattern. After I had some pattern, I start to gathered the material.
When I start to make the dresses, it feels like I addicted to it. I can’t help my self to stop making and searching for more. It feels like my creativity burst out :) And now a have plenty of dresses collection. From bikini to night gown. Visit my other blog about Barbie for more stories. Setelah selesai membuat foto untuk baju-baju Steffi, terlintas ide untuk membuat lemari untuk baju-baju tersebut. Saya sudah menyimpan beberapa kotak dan kardus untuk membuat benda-benda untuk Steffi.
Kali ini saya menggunakan kotak bekas helm sepeda yang dibeli Wira. Sayangnya kotak tersebut tidak simetris, sehingga tidak bisa langsung dipakai. Setelah dilakukan pengukuran yang disesuaikan dengan ukuran baju Steffi, karton tersebut di potong, dilipat dan dilem sehingga membentuk lemari. Jangan lupa untuk menyisakan bagian untuk dilem. Cara yang lebih mudah untuk membuat lemari baju boneka dengan menggunakan kotak sepatu (yang lebih bagus lagi jika kotak sepatunya mempunyai tutup yang langsung menempel dengan kotak sehingga bisa langsung digunakan sebagai pintu). Langkah selanjutnya adalah memasang palang untuk menggantung baju. Untuk palang, saya menggunakan sedotan (yang ada dirumah) yang diisi dengan lidi supaya tidak mudah tertekuk. Bisa juga menggunakan pinsil yang belum diraut ujungnya atau kayu yang bentuknya bulat panjang. Cara memasang palang yang paling mudah adalah melubangkan kedua dinding lemari dan memasukkan palang dari satu dinding lemari ke dinding lemari lainnya. Untuk menguatkan bisa diberi lem. Cara lainnya dengan membuat ganjalan pada bagian dalam dinding, dan membuat lubang seukuran palang dan memasang palang tersebut didalam lubang. Supaya tidak mudah lepas, beri tambahan ganjalan dibagian atas palang. Saya menggunakan cara kedua karena ukuran palang yang saya punya tidak lebih panjang dari ukuran lemari. Supaya lebih cantik, kotak bisa dilapisi dengan kain atau kertas kado yang bercorak/polos sesuai selera. Untuk membuat gantungan baju, bisa menggunakan kawat yang dipotong sekitar 20 cm dan salah satu ujungnya dililitkan sekitar 3 cm dari ujung yang satunya. Gunakan tang untuk membantu melilitkan kawat. Setelah selesai, jepit dengan tang dari lilitan paling atas dan bawah sehingga lilitan menjadi rapat. Bentuk bagian lingkaran sehingga seperti hanger dan bagian unjung dibentuk menjadi kait untuk digantung ke palang. Lemari baju boneka pun siap digunakan. Jika ingin lebih lengkap, bisa dibuatkan rak-rak dilemari untuk meletakkan barang-barang yang tidak bisa digantung. Perabotan lain yang bisa ditambahkan untuk mempercantik ruangan adalah sofa. Cara membuat sofa bisa dilihat disini. Sebagai ganti glue gun, saya menggunakan jahitan dan lakban. Sebagai lapisan, saya gunakan bahan flanel yang tersedia dirumah. Bantal untuk mempercantik sofa juga bisa dibikin dari bahan flanel. Cara membuat bantal cantik bisa dilihat disini. Foto lebih lengkap bisa dilihat disini. U Sempat mengobrol dengan seorang teman dan bercerita tentang keranjingan crochet yang saya alami dan berakhir dengan sebuah janji untuk membuatkan anaknya baju untuk boneka barbie.
Ketika sedang jalan-jalan di Berlin, saya sempat mendapatkan segulung benang untuk dibuat baju barbie di toko serba 1 Euro. Setelah beberapa hari di Bonn, saya sudah mulai membuat baju yang saya janjikan. Boneka yang dimiliki oleh Alysha namanya Steffi, setipe dengan barbie. Dari benang yang saya bawa jadilah sebuah baju dengan boleronya. Baju itu saya lengkapi dengan sebuah tas, topi, syal dan ikat rambut. Selain itu sisa benang masih cukup untuk membuat rok mini. Karena penasaran dengan pakaian lainnya, mulailah saya browsing tentang pembuatan baju barbie di internet. Hasilnya lumayan banyak dan membuat saya semakin penasaran. Saking seriusnya, saya mengukur badan Steffi dan membuat polanya. Cara membuat pola saya dapat dari beberapa website salah satunya dari sini. Dengan bahan putih dan hitam serta beberapa kain flanel, saya mencoba membuat beberapa pakaian lainnya sehingga Steffi punya beberapa baju. Sayang jika tidak diabadikan, maka jadilah sebuah album foto di blog ini yang berisi foto-foto Steffi dengan pakaian dan aksesoris yang sudah dibuat. Sebenarnya masih penasaran dengan baju model lain, tapi belum punya bahan lain untuk dibuat baju. Apalagi setelah melihat website ini, semakin ingin membuat berbagai pakaian, perabotan dan aksesoris. Untuk foto-foto lainnya silakan klik disini. Tahun 2011 ini hantaran yang disiapkan salah satunya adalah Thai Tea. Kebetulan baru pulang dari Thailand dan bawa bubuk teh Thailand yang sajian siap minumnya bisa didapat dibeberapa restoran. Jadilah muncul ide untuk memberikan teh ini pada keluarga sebagai hantaran lebaran tahun ini.
Lagi cari-cari ide buat bikin hantaran tahun ini, jadi pengen nulis sedikit tentang hantaran yang saya bikin tahun lalu. Melihat kakak saya membungkus hantaran untuk mertuanya menjelang lebaran membuat saya terpikir untuk membuat hantaran untuk mertua saya :). Langsung berpikir keras untuk mencari apa yang bisa dijadikan hantaran. Maklum ketika itu terpikir sudah hari-H a.k.a udah hari lebaran. Jadi gak mungkin beli kue atau hal-hal seperti itu. Ketika membuka kulkas saya teringat dengan salad buah yang saya bikin semalam. Memang sudah bertahun-tahun kami tidak buat kue sendiri dan karena rumah kami bukan yang sering dikunjungi setelah ibu pindah ke Shangrila, jadi mama meminta saya untuk membuat salad buah untuk sajian jika ada yang datang berkunjung. Jadilah salad buah itu sebagai bawaan saya untuk hantaran. Untuk tempat salad buah saya menggunakan tempat nata de coco yang berbentuk ember dan ada tutup serta penguncinya. Isinya sudah saya gunakan untuk membuat salad buah. Sedangkan untuk membungkus ember nata de coco saya menggunakan slayer rute bis transjakarta yang merupakan salah satu souvenir pada acara Kumkum bulan April 2010. Pemikiran menggunakan slayer ini supaya bisa dipakai ulang dan tidak menambah sampah. Untuk pengikat slayer, saya menggunakan pita yang juga bisa dipakai ulang untuk mengikat rambut. Dan jadilah hantaran saya dalam waktu kurang dari 1 jam :). Ini sebenernya dibuat sebelum mulai bikin crochet. Waktu itu abis motong celana jeans Wira yang sudah robek disekitar lutut. Celana jeansnya dibikin jadi celana pendek dan sisanya gatel pengen dibikin sesuatu Lalu kepikiran deh untuk bikin pouch buat iPhone. Soalnya iPhone-nya baru abis ganti baju (selama ini dibungkus casing kulit) dan belum punya baju baru.
Bermodalkan jeans sisa celana, benang yang cuma 3 warna, jarum dan gunting, saya mulai membuat pouch ini. Karena lupa menyimpen meteran kertas dari IKEA dimana, akhirnya langsung pake iPhone sebagai cetakan ukuran. Setelah dilebihkan untuk menjahit, jeans digunting. Jahitan yang digunakan adalah "stik balik" (bener gak ya nulisnya) supaya hasil lebih rapih. Akhirnya dalam 1 jam, jadilah Jeans iPhone Pouch ala Tia. 100% handmade with lots of love. Berguna juga bisa menjahit yang gak cuma jahit kancing baju aja ;) Pertama kali belajar crochet/merenda waktu umur sekitar 13 tahun. Waktu itu ada seorang tante (Alm. Te' Etis) yang lagi tinggal di rumah dan membuatkan baju-baju Barbie buat saya dan Yani. Saya mencoba juga untuk membuat baju barbie. Hasil buatan saya memang tidak sebagus buatan Tek Etis, tapi saat itu saya cukup puas karena Barbie saya bisa ganti banyak baju. Harga baju Barbie ketika itu sangat mahal untuk ukuran saya, karena untuk membeli bonekanya saja, saya harus menabung dan menambahkan dengan uang salam tempel lebaran. Saya juga membuat bungkus gelas Tupperware (yang saat itu sedang populer) untuk membawa minuman kalau mama sedang main tenis. Bahkan saat itu, beberapa orang teman mama membeli bungkus gelas sejenis dari saya. Lumayan buat tambahan uang jajan :).
Sudah lama sebenernya pengen bikin benda yang satu ini. Tapi belum pernah kesampean. Baru sampai tahap niat doang. Tapi setelah mulai mengerjakan crochet lagi, akhirnya niatnya terlaksana juga. Butuh sekitar seminggu (kalau ditotalkan) untuk mengerjakan poncho ini. Tapi kalau dihitung dari mulai mengerjakannya, hampir 3 minggu (seminggu sakit dan hujan terus menerus di Khon Kaen, jadi gak bisa beli benang ).
Dibutuhkan 9,5 gulung benang @120 m untuk membuatnya. Tujuh warna benang katun dan hakpen 3 mm. Tidak ada pola khusus dalam membuat poncho ini. Ini asli modifikasi saya saja. Tutorial membuat granny squares dengan bagian tengah bulat bisa dilihat disini. Tutorial cara menyambung granny squares yang saya pakai bisa dilihat disini dan disini. Cara menyambung poncho bisa dilihat disini. Every August 17th Indonesia people celebrate the Independence Day. A lot of things we do to celebrate it. Some people held a big party and playing a lot of games. That's also happened in our residency Jatinegara Baru.
We have quite big party and it takes more than 1 day to do the celebration. Yesterday, they have the last two event: Parade Sepeda Hias (bicycle parade) and Panjat Pinang (palm tree climbing). Panjat Pinang was held out for the first time in this residency. Kaysan as always he did in last two years, decided to compete for the Parade Sepeda Hias. We had decided to make the bicycle's decoration from things we have in our garage. The theme is reuse and recycle. With Ayah, Ibu and Tante Tia as the creative team, Kaysan's bicycle turn out to be Balon Udara (hot air ballon) and he ready to compete. And the result he got the most unique bicycle's decoration. Panjat pinang was another fun, with greasy and oily palm tree trunks and interesting gifts they tried to reach. There's a team of 5 people who try to get to the top of the tree and get the gifts. This is a teamwork's game. Click "read more" to see some pictures I had that you might enjoy. |
Categories
All
Blog WalkingArchives
July 2024
|