Apakah suka bingung ketika melihat kain lap di rumah tidak bisa digantung karena tali penggantungnya putus atau memang tidak ada talinya? Mungkin tips DIY ini yang kamu perlukan untuk memudahkan hidupmu...
Dengan menggunakan barang-barang disekitarmu, maka kita bisa menciptakan penggantung berjepit. Barang yang dibutuhkan adalah:
0 Comments
I'm trying to organize my pattern collection. This few years I had collected some patterns such us barbie dresses, baby dresses, and crochet pattern. I used clear plastic document holder to put my patterns. All the patterns put up together using a binder.
Since I don't have to many threads, this is how I organized my threads collection. I put the threads in small boxes. I once tried to put the colour in order but it always mix again since I'm not the only one using it.
I also read about how to organized your sewing stuff in Household Management 101 on Facebook. I would like to share a little bit about how I organized my sewing kits.
In my house, most of us know how to used a sewing machine and able to used it for simple stuffs. We also know how hand sewing button and others. But I might be the one using more of this sewing kits. So I like my things to be organised. I used plastic portable shelves with three-drawers. In top drawer, I put my scissors, measuring tape, chalk, fabric pencils, and pliers. Meanwhile in the middle drawer I put all threads, needles and seam ripper. And in the last drawer I put elastic band, ribbons, bias tape, button, velcro and lace. I choose the portable shelves so I can move it where ever I like :) Yesterday I read about how to solve a pile of shoes problem in Household Management 101 on Facebook. It makes me want to share how to solve the same problem in my home. There are 10 people who lived in my home. One is baby so she has no shoes at the moment and one is babysitter (she only have 1 pair of shoes). So there are 8 of us that always put shoes near the front door. Sometimes it cause a pile of shoes by the door.
To solve the problem we make a shoe racks under the stairs. But we are to lazy to put it there. So we decided to put one shoe rack by the front door. So when we arrive we can put the shoes in it. Of course all of us have more than I pair. I even have more than six pairs. First of all we decided which shoes will be used frequently and which one is used less. The shoes used frequently will have space at the shoe rack by the door and the rest will be put in the shoe rack under the stairs. Besides shoes, we also spare some space to put shoes equipments such cleaning rags, shoe polish and other stuffs. We design unused space on the top of the shoe rack to put our bicycle helmets. Hope it can help to give an idea to solve the problem. Today I clean up about 30 jam jars. It will used as a glass tomorrow when my college friends and I get together for taking pictures in my campus. This is one way I can think of to avoid using plastic cup.
I soak the bottles and caps whole night with dish soap in big bucket to release all the stickers/labels. And then I wash it today. I collect this bottles for about 10 years. Usually I used it for spices and keep other things in refrigerator such as simple sugar syrup. One way to keep this world green or at least I'm not feeling guilty because of using plastic cups :) Since we don't have any kitchen assistant anymore, my sister and I have to back to the kitchen to prepare foods. So we decided to clean up the kitchen to fit to our need.
One of things I do is labelling the spices jars. I design the label, print it on sticker paper and put it to the jars. Now everybody knows which spices they need. For the spices jars I used clean jam jars. I choose the same size & shape jars and the same lids except for sugar and salt jars. Mmmmhhh...It seems a little bit OCD, but I love to see it :) I also put clean 5 ml medicine spoons to spices that usually use teaspoon as measurement such as fennel seeds, coriander seeds, salt and others. Did you know what you can do with your empty candy container? I am using it to put my safety pins and straight pins. I used the red and white one for bring plenty of safety pins and straight pins if I have wedding party. Sometimes I need plenty of pins to put up my hijab and others. Meanwhile the small white canister I used to put some safety pins and straight pins for daily use and I put it with my makeup case. So don't threw out your candy container.
Do you ever wonder what you can do with this spoons after you done consume the medicine? Well...let me share one thing you can do with the spoons. You can used it as measurement spoon. This spoon equal to tea spoon in all the recipes. Wash it clean and put this spoon inside your salt container or sugar container or other spices containers and make your life easier :)
When I start my granny square project, I have problem with tangled up yarns. So I think of something to solve the problem. At first I used a straw and cut it into 1 cm long and attach it to the box with sellotape and pass the yarn through it. But it didn't work properly. The sellotape not be able to hold the short straw in place. After some thinking I decided to use some wire. I make a loop and attach it to box (between cardboard and outside wrapping and pass the yarn through it. I make some more loops and it work wonderfully. And now I'm happy doing my project :)
Dari sekian banyak jenis diet yang pernah saya coba, hanya satu diet yang berhasil saya lakukan yaitu diet kantong plastik.
Saya mulai diet ini sejak beberapa tahun yang lalu. Setiap hari saya membawa 3-5 kantong kain di dalam tas untuk mengantisipasi jika tiba-tiba saya harus belanja. Kantong-kantong ini bisa dilipat hingga berukuran kecil, sehingga tidak membuat tas saya tampak penuh. Tas-tas ini saya dapat dengan cara membeli dan juga hadiah/oleh-oleh. Tas lipat pertama saya berwarna pink sebagai hadiah ulang tahun diawal tahun 2000-an. Inilah pertama kalinya saya mulai terpapar dengan diet kantong plastik walaupun belum selalu menggunakannya. Sekitar tahun 2006, saya mendapat sebuah lagi tas lipat berwarna coklat tua dengan motif batik sebagai oleh-oleh dari Ketty ketika ke Malaysia. Tapi waktu itu belum getol sekali dengan diet kantong plastik. Kadang masih lupa kalau punya tas lipat di dalam tas. Tapi dengan berjalannya waktu, saya mulai terbiasa untuk bilang, "gak usah pake kantong plastik, pake ini saja" sambil menyodorkan kantong-kantong lipat saya sebelum mbak-mbak di kasir pegang kantong plastik. Biasanya saya ditanggapi dengan muka yang bingung. Itu tidak hanya terjadi kalau belanja di supermarket, jika saya belanja pakaian, kosmetik dll, saya juga menggunakan kantong-kantong saya itu. Sebenarnya diet kantong plastik bukan sesuatu yang asing lagi, karena kalo belanja bulanan biasanya di Makro, yang tidak menyediakan kantong plastik, kami sekeluarga selalu sedia dengan tas belanja berukuran besar atau kardus. Tas belanja yang kami gunakan biasanya berasal dari tas-tas yang didapat waktu acara simposium. Melakukan diet kantong plastik di Indonesia susah-susah gampang. Tapi akhir-akhir ini sudah lebih mudah karena sudah lebih banyak promosi tentang diet kantong plastik. Trik belanja dengan menerapkan diet kantong plastik adalah dengan memberitahu kalau kita tidak mau pakai kantong plastik dan bawa kantong sendiri ketika kasir mulai menghitung barang belanjaan kita dan memberikan kantong kita kepada mbak-mbak/mas-mas kasirnya. Hal yang terpenting adalah konsisten dalam mengerjakannya, seperti halnya diet-diet yang lain :) I'm feeling crafty today. So...here one thing I make today, chalkboard label for flour containers in the kitchen. I've been think to make it since months ago, but I can't found chalkboard paint. So as an alternative I used sandpaper with extra fine grits. I also create a guide how to make this in Snapguide.
Membersihkan kamar mandi bukan hal baru buat saya. Sejak kecil, saya dan adik/kakak sudah dibiasakan untuk membantu membersihkan kamar mandi. Kamar mandi di rumah lama biasanya dibersihkan setiap hari Rabu dan Sabtu. Walau kadang kami kebagian untuk membersihkan di hari Minggu jika belum dibersihkan pada hari Sabtunya. Untuk saya sendiri ritual membersihkan kamar mandi bisa menghabiskan sekitar 1 jam karena cukup besarnya kamar mandi yang harus disikat :) Maklum, ada saja pojokan yang terlihat masih kurang bersih. Walaupun kamar mandi kami tidak tampak kinclong tetapi sangat nyaman untuk digunakan. Satu hal yang kinclong ketika saya biasa membersihkan kamar mandi jaman dahulu yaitu bak mandi yang terbuat dari fiberglass. Air dalam bak mandi selalu tampak biru bersih seperti air di laut yang sangat jernih. Warna bak mandinya sendiri adalah putih. Senang melihat bak mandi bersih seperti itu. Kami dulu menggunakan air tanah dan walaupun sudah disaring dengan beberapa lapis kaus kaki usang, tetap saja kotoran dari air akan tetap lewat dan bak mandi cepat menjadi kotor. Awalnya, bak mandi kami tidak pernah sebersih itu walaupun sudah dicuci dengan sabun. Kelihatannya masih seperti ada kotoran di dinding bak. Suatu hari terlintas ide untuk mencoba membersihkan bak mandi menggunakan belimbing wuluh yang sedang berbuah banyak di halaman depan rumah. Karena saya baca-baca di majalah, jeruk bisa membersihkan berbagai macam hal. Saya menganalogikan bahwa sifat asam dari jeruk yang diambil untuk membersihkan, berarti seharusnya segala jenis asam pasti bisa digunakan juga. Saya mengambil sekitar 10 buah dan mulai digosokkan pada dinding bak yang sudah dikosongkan. Hasilnya benar-benar memukau. Seluruh kotoran mulai luruh dari dinding bak dengan mudahnya. Setelah semua digosok dengan belimbing wuluh, diamkan sebentar lalu mulai dibilas. Biasanya saya kumpulkan potongan belimbing wuluh yang besar untuk dibuang ke tempat sampah sementara potongan yang lebih kecil saya biarkan lewat kedalam saluran pembuangan air. Setelah itu biasanya saya tetap gunakan sabun untuk membersihkan terakhir. Lebaran hari kedua biasanya didedikasikan buat keluarga nenek Sabiha. Keluarga adik dan kakak nenek Sabiha kali ini berkumpul di rumah kami. Sebenarnya acara ini sudah direncanakan sejak 2 tahun lalu. Tapi karena tahun lalu sebagian besar penghuni rumah pulang kampung, maka acara dialihkan ke rumah yang lain. Dan tahun ini ditagih deh janjinya jadi host acara halal bihalal.
Pernah gak mengalami kesulitan buat ngilangin stiker yang nempel ditempat yang tidak kita inginkan? Kalau pernah, bagaimana cara ngilanginnya? Yang saya tahu selama ini buat ngilangin stiker/lem bekas stiker pake bensin. Soalnya dulu papa suka pake buat bersihin lem sisa plester. Bahkan kadang di rumah sakit juga sering ada botol isi bensin buat bersihin sisa plester. Tapi dengan harga bensin yang menggila, tentunya tidak mudah untuk beli bensin sebotol kecil. Atau bisa juga direndam dalam air sampai kertas dan lemnya melunak lalu stiker bisa dikletek perlahan.
Make-up remover bisa dipakai sebagai alternatif. Yupp....make-up remover. Saya tahu ini ketika saya hendak menghilangkan stiker di botol selai karena botolnya akan digunakan untuk menyimpan benda lain. Ketika saya minta Wira untuk mengerjakannya, dia langsung mengambil make-up remover saya. Ternyata Wira sudah mencobanya beberapa kali. Sebagai orang Indonesia rasanya tidak aneh melihat nasi terhidang diatas meja. Karena nasi merupakan salah satu makanan pokok di Indonesia. Tapi apakah sebagai orang Indonesia kita juga tahu cara menanak nasi? Mungkin beberapa orang akan menjawab, “saya tahu cara menanak nasi, tinggal masak saja di dalam rice cooker.” Mungkin ada juga yang tahu cara memasak nasi selain dengan rice cooker. Dalam kamus besar bahasa Indonesia, me-na-nak (v) 1) memasak nasi (dalam periuk, dengan direbus saja tidak dikukus); 2) memasak dengan merebus atau mengukus. Ini cerita tentang saya. Sejak mesjid di perumahan kami selesai dibangun, setiap tahun selalu diadakan shalat Id. Biasanya panitia penyelenggara shalat Ied menyediakan kantong plastik untuk tempat sendal dan jamaah shalat Id biasanya menggunakan kertas koran sebagai alas sajadah. Biasanya selesai shalat, lapangan yang kami gunakan akan berubah seperti tempat sampah penuh dengan koran. Memang ada pemulung yang akan mengumpulkan dan mengambil koran-koran tersebut. Tapi sungguh sayang, suasana yang indah dinodai oleh sampah yang menumpuk. Sebenarnya panitia shalat Ied menyediakan juga karpet untuk shalat, tapi hanya beberapa baris saja.
Sejak tahun lalu, kakak saya Shanty mencoba menerapkan pengumpulan koran yang digunakan sebagai alas sajadah, sehingga para pemulung menjadi lebih mudah mengambilnya. Selain itu juga diusahakan untuk tidak menggunakan kantong plastik untuk sendal. Tahun ini karena kakak saya mudik bersama keluarga ke Sumatera Barat, saya didelegasikan untuk mengawasi pelaksanaan pengumpulan koran. Sebelum berangkat mudik, kakak saya sudah menginformasikan rencana ini kepada panitia penyelenggara shalat Ied serta pernak-pernik juga telah disediakan. Sehingga saya tinggal mengerjakan saja. Hobi makan yogurt kemasan/es krim cup? Ato hobi makan puding kemasan? Wah...wadahnya plastik semua tuh... Ingat... plastik gak bisa hancur kalau dibuang ke alam.
Hobi minum dingin? Wah...bisa klop nih dengan kegiatan reduce reuse recycle... Apa sih maksudnya???? Menurut saya, transportasi di Berlin sangat nyaman untuk sebuah kota. Berbagai pilihan transportasi massal yang terintegrasi memudahkan untuk berkeliling kota. Di kota ini tersedia bis, tram, S-Bahn, U-Bahn & kereta lainnya seperti RE serta taksi. Transportasi massal pun cukup nyaman.
Saya biasa menggunakan transportasi massal ini karena kami tidak mempunyai kendaraan pribadi selama tinggal disini. Tempat tinggal kami yang hanya berjarak 50 m dari S+U-Bahn memudahkan kami untuk berpergian kemana saja walaupun apartemen kami tidak terletak di tengah kota Berlin. Selain itu, transportasi menuju tempat kami ada 24 jam. Saya menggunakan tiket bulanan zona AB seharga 74 € (untuk pelajar hanya 53 €) untuk jenis pembayaran transportasi yang kami gunakan. Sedangkan tiket untuk zona C hanya kami beli jika kami perlu pergi ke daerah tersebut. Selain transportasi massal, sepeda juga menjadi salah satu pilihan transportasi di Berlin. Disini, sepeda bisa masuk ke dalam S dan U-Bahn, tentunya dengan tiket extra. Jika berkesempatan untuk berkunjung ke kota ini dan ingin berkeliling kota dengan hemat, bisa menggunakan transportasi massal ini. Bisa beli tiket harian (berlaku dari jam dibeli sampai pukul 3 pagi keesokan harinya), 3 harian, 5 harian, atau 1 minggu. Harga tiket bervariasi tergantung jumlah hari dan zona yang dipilih. Beberapa tiket dapat digunakan untuk mendapatkan potongan harga jika berkunjung ke museum atau tempat lainnya. Ting...
Terdengar bunyi sms dari handphone Wira. Ketika dibaca beritanya sangat mengejutkan kami, sampai lemes rasanya. Beritanya tentang seorang teman yang sedang berkunjung ke Jerman dan paspornya hilang. Hal ini yang membuat saya ingin berbagi pengalaman tentang paspor hilang. Terkadang tak habis pikir bagaimana di negara yang sudah maju ini bisa kehilangan barang. Itulah yang terjadi pada kami ketika dalam perjalanan liburan akhir tahun 2010. Kami kehilangan kamera, dompet saya, paspor kami dan lain-lain. Soalnya yang ilang 1 tas kamera :( Kejadiannya diatas kereta Thalys yang membawa kami dari Brussels ke Köln yang notabene kereta mahal. Kami baru sadar bahwa tas itu hilang setelah kami hampir sampai Köln. Huuuuuhhhh...lemes rasanya. Pengen nangis. Semua rasa campur aduk deh. Kalo dipikir-pikir lagi, memang biasanya tas itu selalu saya pangku sepanjang perjalanan dari Berlin sampai Belgia. Tapi kali ini kami lengah dan lelah. Sehingga barang itu diletakkan di tempat barang di atas kepala dan kami tertidur sepanjang perjalanan sekitar 3 jam. Ternyata, tidak hanya kami yang kehilangan barang, menurut petugas kereta, ada beberapa laporan kehilangan saat itu. Mungkin ini yang namanya tidak rejeki kami. Total barang yang hilang sekitar 1000 €. Perlu lebih banyak bersedekah :) Hobby travelling? Hobby belanja?
Mungkin perlu alat yang satu ini. Kofferwaage a.k.a. timbangan koper. Benda yang sangat mudah dibawa-bawa ini cocok buat orang-orang yang hobi travelling, terutama naik pesawat karena kopernya ditimbang. Benda ini membantu mencegah kelebihan berat barang bawaan karena terlalu heboh belanja :) Benda ini juga mudah digunakan, cukup dengan memasang tali pada pegangan koper dan diangkat deh kopernya. Timbangan ini mampu menerima beban sampai dengan 50 kg. Kami beli barang ini karena kami harus menimbang barang bawaan untuk ke Jakarta dan ke Thailand akhir bulan ini. Supaya tidak kelebihan berat ketika check-in :) soalnya bayar lebih barang sekarang mahal buanget (dari dulu sih, tapi sekarang lebih mahal lagi) :). Bikin roti goreng di Berlin bukan suatu hal yang mudah kalau di dapur hanya ada panci. Karena diawal resep, rotinya harus dikukus. Puter otak cari cara buat mengukus roti karena di dapur kami tidak ada kukusan. Akhirnya setelah bongkar-bongkar dapur, terpikir untuk membuat kukusan darurat pake loyang dari alumunium foil (simpanan setelah beli frozen fish) yang dilubangi dengan obeng. Setelah itu dicocokan dengan ukuran panci supaya kukusan tidak tenggelam ke air. Akhirnya berhasil juga saya membuat kukusan darurat. Pada saat praktek, awalnya baik-baik saja dan cukup berhasil. Tetapi ketika saya sudah mengangkat sebagian roti, loyang alumunium foil ini melorot kebawah dan beberapa lembar rotinya terkena air. Hal ini terjadi karena saya lupa meletakkan sesuatu di bawah kukusan darurat ini untuk mengganjal supaya tidak melorot. Suatu pelajaran menarik :)
Beberapa hari kemudian, saya putuskan untuk membeli kukusan :) Sudah 2 bulan tinggal di Berlin, selalu bermasalah dengan penyimpanan kentang. Entah kenapa kentang yang dibeli selalu tumbuh tunas. Padahal belum lama belinya. Akhirnya karena penasaran, cari deh tips penyimpanan kentang supaya gak cepet bertunas.
Kata blog ini, tipsnya adalah menyimpan kentang dalam plastik tertutup dan simpan di tempat kering yang terlindung dari sinar matahari. Sinar matahari dapat membuat kentang menjadi kehijauan dan bertunas. Dalam suhu ruang, umur simpan kentang bisa mencapai 2 minggu. Dan jangan disimpan berdekatan dengan bawang karena bawang akan menyebabkan kentang cepat bertunas. Wah pantas saja kentangnya pada bertunas, ternyata selama ini penyimpanannya kurang tepat dan diletakkan didekat bawang bombai :) Dicoba dulu deh tips ini, mungkin bisa berhasil :) Punya hobi fotografi? Punya kotak penyimpanan peralatan fotografi/dry box? Pake Silika Gel sebagai penyerap air?
Kalau jawaban dari pertanyaan diatas adalah "YA", mungkin ini bisa jadi solusi untuk tempat silika gel yang bisa dipakai berulang kali dibandingkan kantong plastik. Biasanya kalau kita membeli silika gel, kemasan yang digunakan adalah kantong plastik ukuran kecil yang kedap udara. Dan saat kita akan menggunakan silika gel tersebut, kantong plastik harus ditusuk dengan jarum untuk membuat lubang pada plastik sehingga silika gel bisa menyerap uap air dan peralatan fotografi kita tidak mudah berjamur. Setelah beberapa saat (tergantung kelembaban dalam dry box), silika gel akan berubah warna dari biru/ungu menjadi merah jambu. Ketika sudah berubah menjadi merah jambu, itu saatnya silika gel di keringkan dan digunakan kembali. Tapi sayangnya, kantong plastik yang semula kita gunakan sudah tidak dapat kita gunakan lagi sehingga harus ganti kantong plastik. Kalau setiap 2 bulan kita ganti kantong plastik, tentunya sampah kantong plastik akan menumpuk dan dampaknya tidak baik untuk lingkungan. Tidak ada salahnya kita menggunakan tempat yang bisa dipakai ulang untuk tempat silika gel. |
Categories
All
Blog WalkingArchives
July 2024
|