Sebagai orang Indonesia rasanya tidak aneh melihat nasi terhidang diatas meja. Karena nasi merupakan salah satu makanan pokok di Indonesia. Tapi apakah sebagai orang Indonesia kita juga tahu cara menanak nasi? Mungkin beberapa orang akan menjawab, “saya tahu cara menanak nasi, tinggal masak saja di dalam rice cooker.” Mungkin ada juga yang tahu cara memasak nasi selain dengan rice cooker. Dalam kamus besar bahasa Indonesia, me-na-nak (v) 1) memasak nasi (dalam periuk, dengan direbus saja tidak dikukus); 2) memasak dengan merebus atau mengukus. Ini cerita tentang saya. Diingatan saya, dirumah kami selalu ada rice cooker untuk memasak nasi. Tapi terkadang bibik Karmi memasak nasi di dalam dandang atau panci kecil.
Dandang yang kami punya memang untuk memasak nasi dengan cara dikukus. Biasanya beras diletakkan dalam pengukus dan direbus dengan air yang cukup banyak. Setelah air mendidih dan sudah cukup empuk, kukusannya diangkat dan dicantelkan di bagian yang menonjol didalam panci. Saya ingat sekali dengan panci ini, karena ini adalah panci yang saya bawa untuk acara Trip Observasi (TO) ketika masih SMA dulu. Dan ketika pulang TO, saya lupa membawa pulang pengangkat kukusannya. Cara lain yang dipakai bibik Karmi adalah menanak nasi dengan panci kecil. Jika saya tidak salah, panci ini terbuat dari baja. Biasanya bibik Karmi memasak nasi dengan cara ini dipagi hari sebelum kami berangkat sekolah. Ya...sarapan pagi selalu tersedia diatas meja makan sebelum kami berangkat sekolah. Itu adalah ritual pagi bibik Karmi. Jika bibik Karmi memasak nasi dengan cara ini, beras langsung dimasukkan ke dalam panci dan diberi air (biasanya ukurannya sebuku jari atau 1 liter beras: 1 liter air). Lalu beras dimasak sampai air mendidih dan kering. Setelah itu biasanya bibik selalu meletakkan kaleng tutup tempat biskuit/kue dibawah panci dan api dikecilkan. Nasi dimasak sampai cukup kering dan siap disajikan. Sampai saat ini saya masih tidak mengerti kenapa harus dialas kaleng. Dan salah satu kekurangan cara ini biasanya akan ada kerak nasi dibagian bawah panci. Itu adalah 2 cara yang saya tahu untuk memasak nasi selain menggunakan rice cooker. Dan kedua cara itu sangat bermanfaat ketika saya harus tinggal diluar negeri dan tidak memiliki rice cooker. Ketika tinggal di Berlin, saya dan suami menyewa sebuah apartemen 1 kamar dilengkapi dengan dapur dan kamar mandi tentunya. Karena apartemen kami ini disewa dari penyewa sebelumnya, maka kami sudah punya peralatan makan dan masak secukupnya. Tapi tidak ada rice cooker. Dan karena kami akan tinggal disana untuk sementara, maka kami tidak berencana untuk membeli rice cooker. Jadi saya memasak nasi dengan panci yang tersedia di rumah. Menanak nasi itu hal yang gampang-gampang susah. Dengan variasi beras yang ada di Berlin, saya selalu mengalami kesulitan untuk menanak nasi jika menggunakan beras yang berbeda. Karena terkadang beras yang satu membutuhkan air lebih banyak dari yang lain. Dan suami saya senang membeli beras yang berbeda setiap beras di rumah hampir habis. Jadi setiap ganti beras, saya belajar lagi menanak nasi :) Selain itu kerak nasi membuat saya merasa sedih, karena ketika saya membersihkan panci bekas menanak nasi yang sudah direndam air, nasi yang tersisa di panci cukup banyak dan harus dibuang. Akhirnya setelah kami menemukan beras yang cocok dengan selera kami, saya meminta untuk membeli beras yang sama jika beras di rumah habis. Satu cara yang cukup gampang juga adalah membeli beras dalam kantong. Biasanya satu kantong berisi beras 125 gr atau 250 gr. Satu kantong yang 125 gr cukup untuk kami berdua sekali makan. Cara memasaknya pun mudah, rebus air cukup banyak sehingga kantong terendam sampai ketika beras sudah matang lalu masukkan kantongnya. Masak selama 10-15 menit. Setelah itu buang airnya, gunting bagian atas kantong dan sajikan nasi yang sudah jadi. Tapi kami kurang suka beras jenis ini, karena proses sebelum beras ini masuk dalam kantong membuat rasa nasi yang jadi kurang enak. Tapi ini adalah cara yang efektif untuk kondisi darurat seperti ketika sedang malas masak atau sedang terburu-buru atau setelah pulang berjalan-jalan dan lelah. Ketika saya tinggal di Genewa, saya harus mempelajari lagi cara menanak nasi dengan beras jenis baru. Kali ini beras yang dibeli adalah beras basmati. Beras basmati ini beda dengan beras di Indonesia pada umumnya. Beras ini cenderung lebih kering dan kurang mengembang. Seperti beras pera di Indonesia tapi lebih langsing-langsing. Menurut Wira, cara memasak beras basmati ini dengan air yang banyak lalu setelah beras matang, sisa air dibuang. Mmmmmhhhh...kalo dipikir-pikir, bukannya air yang dibuang itu ada vitaminnya B-nya ya? Saya kurang setuju dengan cara Wira, jadi saya selalu mencari cara supaya bisa memasak beras basmati dengan cara biasa dan berasnya pun matang. Ketika akhirnya saya mencoba-coba aplikasi Jamie Oliver di iPhone, saya melihat salah satu videonya adalah cara memasak nasi ala Jamie Oliver. Karena penasaran, saya pun membeli aplikasi tersebut. Di dalam video itu Jamie memberikan takaran 1:2. Satu takaran beras : 2 takaran air. Takaran yang digunakan harus sama antara beras dan air. Tidak ada lagi takaran sebuku jari :). Setelah itu nasi dimasak dengan cara yang sama, dimasak hingga air mendidih lalu api dikecilkan dan dimasak hingga kering. Cara lain yang Jamie Oliver berikan dengan cara mengukus. Karena penasaran, saya coba cara Jamie Oliver ini ketika saya memasak nasi berikutnya. Kali ini saya coba memasak beras basmati yang ada di rumah. Karena saya pakai kompor listrik (panas kompor diatur pakai ukuran min, 1-5, dan max) maka saya menanak nasi dengan panas diatur pada nomor ‘4’ lalu setelah air mendidih dan belum terlalu kering, saya pindahkan ke ‘min’. Nasi dimasak hingga cukup kering dan sesekali diaduk. Hasilnya menakjubkan, matangnya pas dan nasi yang lengket jauh berkurang, bahkan kadang tidak ada keraknya. Keesokannya saya coba dengan beras Thailand yang juga kami beli. Dan hasilnya kurang lebih sama. Bedanya beras Thailand ini hasilnya lebih pulen dari beras basmati. Akhirnya saya menemukan cara menanak nasi yang pas. Ternyata saya menemukan cara menanak nasi yang pas dari orang yang tidak makan nasi sebagai makanan pokoknya. Tidak ada salahnya jika kita tahu cara menanak nasi, karena terkadang ada suatu saat dimana kita tidak bisa menggunakan rice cooker.
0 Comments
Leave a Reply. |
Categories
All
Blog WalkingArchives
July 2024
|