One day I visited Ku'damm and I saw plenty of Buddy Bär, but I don't have time to take pictures. So I went back the next day, but I couldn't find it. After I find out the info, the Buddy Bär is going to United Buddy Bears in Malaysia and the day I saw it was the last day in Berlin. I was sad that I can't be able to take pictures of it because I can't add pictures to my Buddy Bär project.
Well... I just spent the day walking from one end to the other end and just capturing anything that I can find and interesting for me. Just check out the pictures by clicking "read more' if you want to. Yeay!!! Akhirnya selesai juga ngerapihin blognya. Sekarang semua cerita sudah bergabung di 1 tab/label dan namanya My Stories...
Waktu zaman kuliah kedokteran, saya bergabung dengan salah satu kegiatan mahasiswa di kampus. Badan Film Mahasiswa atau biasa disebut BFM. Saya bergabung di organisasi ini karena kebetulan aku mulai senang memotret dengan kamera papa. Entah kebetulan atau tidak, yang bergabung di organisasi ini mempunyai tingkat kegilaan yang sama.
Kira-kira sebulan yang lalu, reminder di Facebook mengingatkan bahwa saya pernah posting foto masa-masa saya di BFM dan saya membagikan foto tersebut pada teman-teman yang ada di foto. Dan tercetuslah ide untuk mengadakan reuni. Setelah terbentuk WAG dan berdiskusi, kami memutuskan untuk mengadakan reuni di hari ini. Reuni yang dihadiri oleh 13 orang anggota BFM pada zaman saya dan keluarga meramaikan acara reuni ini. Acara diadakan di sebuah taman perumahan tempat tinggal Emil, serasa piknik. Tempatnya enak sekali untuk piknik. Taman yang hijau dan kolam mini untuk anak-anak bermain benar-benar menggoda untuk bermain air. Begitu juga permainan anak-anak lainnya seperti perosotan dan jungkat-jungkit menjadi pilihan permainan yang tidak basah-basahan. Makanan dan minuman selama acara menggunakan sistem potluck. Menu hari ini: nasi bakar peda Yu'In, pempek dari Jambi, siomay, spaghetti, roast chicken, ayam KFC, apple strudel, lapis legit, semangka, iced Thai tea, dan ice cream. Cuaca hari ini mendung dengan sedikit gerimis halus. Udara sejuk dan tidak terlalu panas sehingga cocok untuk piknik di taman. Arrgggghhhh... kangen jalan-jalan di taman dan piknik... Betah rasanya berlama-lama disini... Benar-benar menyenangkan bisa bertemu dengan teman-teman ini. Bisa tertawa dan bercanda seperti zaman kami sekolah dulu. Dan pastinya perut kenyang makpol dan bisa pulang membawa makanan lainnya :) Usul-usul supaya diadakan lebih rutin menjadi wacana kami selama acara. Mungkin dengan lebih banyak anggota BFM lainnya. Yang pasti itu berarti lebih banyak makanan :p See you on next reunion... :* Breakfast is a must when I was growing up. Each morning, Bibik Karmi make sure there’s a food served on the table before we went to school. Even my mother always makes sure before we had breakfast.
Usually we had rice and meat/chicken/fish and vegetables. Occasionally, we ate bread, chicken porridge or even instant noodle. But since I got married, the variety became diverse and it includes fruit, muesli, cereal or anything else that’s available in the house. But I always try to have my breakfast everyday. So… what’s your breakfast this morning? If you know me well, then you'll know that I rarely bring small bags. Because I can't fit my stuffs in small bags. Wallet, mukena, hand phone, sunglasses, umbrella, foldable shopping bags, home key, pen and tumbler are must in the bag. The additional will be my daily medicine, nail clipper, Victorinox Swiss Army Classic SD, flash disk, power bank and all the cables, spoon and fork/Spork, collapsible Tupperware and other small stuff depend on the occasions.
See...all that can't fit on a small bag :D Tanggal 12 Desember 2016 yang lalu, ada info masuk di WAG kalau Pak Pakar sakit dan dirawat di ICU karena stroke dan gangguan irama jantung. Dan tanggal 15 Desember 2016, saya dan Vita berkesempatan untuk menengok Pak Pakar yang sudah pindah ke ruang rawat biasa. Saat itu beliau masih sadar dan merespon walaupun tidak bisa berbicara. Beliau juga masih bisa tersenyum mendengar pembicaraan dan candaan kami dan juga ketika kami sampaikan salam dari teman-teman yang berhalangan untuk membesuk. Sebelum pulang, saya sempat berpesan supaya beliau segera pulih dan pulang sehingga kami bisa tengok lagi di rumah. Keesokan harinya saya mendapat kabar bahwa beliau pindah rawat ke RS Fatmawati.
Sayangnya itu adalah hari terakhir saya bertemu dengan beliau. Beliau tidak pernah pulang lagi ke rumahnya. Pagi ini sekitar pukul 6, saya mendapat berita dari Mbak Siska, putrinya, kalau beliau sudah berpulang ke Rahmatullah. Segera saya mengabarkan ke teman-teman yang lain melalui WAG dan Facebook mengenai kepergian beliau. Rencana ke kantor hari ini saya batalkan. Saya berencana untuk pergi melayat ke rumah duka di daerah Bintaro. Beliau disemayamkan di rumah adiknya yang berada tidak jauh dari rumah beliau. Saya dan Vita berjanji bertemu di sekitar Bintaro dan ke rumah duka bersama-sama. Kali ini Yani ikutan melayat. Ketika kami sampai di rumah duka, jenazah sudah mau dibawa ke mesjid untuk dishalatkan dan kemudian dimakamkan di TPU Tanah Kusir. Kami putuskan untuk langsung menuju ke pemakaman dan menunggu di sana. Alhamdulilah saya bisa mengantar beliau hingga peristirahannya terakhir. Pak Pakar termasuk salah satu orang yang berjasa membentuk saya seperti saat ini, selain orangtua saya tentunya. Kalau saya tidak ikut program pertukaran pelajar Open Door ini mungkin saya masih orang yang introvert dan tertutup. Saya pertama kali bertemu dengan Pak Pakar ketika saya mengambil formulir program pertukaran pelajar di Jalan Teluk Betung (tempat itu sekarang sepertinya sudah jadi waduk di belakang Mall Grand Indonesia). Ketika itu saya hendak mengambil formulir program pertukaran pelajar Rotary. Tapi beliau memberikan juga formulir program pertukaran pelajar Open Door (sekarang: Nacel Open Door). Karena rencana awal adalah ikut program Rotary, jadilah saya menyiapkan seluruh persyaratan yang diperlukan termasuk rekomendasi dari anggota Rotary Club dan surat izin dari sekolah untuk mengikuti program ini yang ditandatangani oleh kepala sekolah yang waktu itu adalah Pak Arief Rachman. Kesibukan Pak Arief yang menjadi kepala sekolah di dua sekolah dan mengajar di IKIP saat itu, membuat saya sulit untuk mendapat tanda tangannya. Formulir dan persyaratan lainnya saya kembalikan ke kantor 1 minggu sebelum deadline. Dan ketika mengembalikan formulir, Pak Pakar menyarankan saya untuk mengikuti Program Pertukaran Pelajar Open Door karena kemungkinan diterimanya lebih besar. Jadilah saya ulang lagi seluruh prosedur mengisi formulir dan meminta tanda tangan Pak Arief. Akhirnya setelah melewati seluruh tes yang diselenggarakan, saya berangkat ke Church Hill, Tennessee, USA selama 10 bulan. Setelah pulang dari Amerika, saya aktif sebagai volunteer di program pertukaran pelajar ini. Kami membantu pengurus mempersiapkan adik-adik yang akan berangkat pertukaran pelajar. Mulai dari pre-orientasi, orientasi, dan re-orientasi. Dan sebagai volunteer, kami tidak dibayar sepeser pun. Biaya transportasi ke tempat acara pre-orientasi kami tanggung sendiri. Dan Pak Pakar biasanya membelikan kami makan siang. Mungkin beliau tidak tega kalau kami harus beli makan sendiri. Sehingga tinggal sebut saja kami mau makan siang apa, Pizza Hut, McD, Hoka-Hoka Bento, Teh Botol, Coca Cola dan minuma bersoda lainnya. Beliau sangat memperhatikan kesejahteraan kami. Hal ini berlangsung selama sekitar 13 tahun sampai kantor pindah ke lokasi baru di Bintaro. Salah satu tanda sayangnya pada kami, beliau selalu menanyakan pada kami di mana kami mau mengadakan orientasi. Orientasi NOD biasanya dilakukan di luar kota supaya terhindar dari gangguan orang tua dan bisa konsentrasi selama orientasi. Pilihan tempatnya adalah di Puncak atau Labuan. Biasanya kami pilih Labuan karena tempatnya luas dan enak untuk beraktifitas serta berlibur. Pak Pakar bisa dibilang salah satu fans saya. Beliau sampai memberikan nama Retia pada salah seorang cucunya :). Saking sayangnya beliau pada saya, pernah ketika saya mengantarkan Yani mengembalikan formulir ke kantor baru di daerah Kebon Sirih, saya dikasih ongkos taksi pulang karena ketika sampai kantor beliau melihat saya dan Yani berkucuran keringat dan muka merah karena habis jalan ditengah hari bolong :p Kami jalan kaki dari perempatan Menteng–Kuningan sampai Plaza Indonesia di siang bolong. Lalu lanjut jalan kaki dari depan BI sampai kantor. Tapi karena kami sudah terbiasa naik bis, jadilah kami makan siang di McD dan pulang naik bis :D Maaf ya Pak Pakar, laper soalnya abis jalan jauh ;) Dari kantor ke Sarinah tetep jalan kaki :D Beberapa bulan sebelum beliau masuk rumah sakit, beberapa orang returnee NOD termasuk saya berkunjung ke rumah Pak Pakar. Dia menyampaikan kepada Doddy kalau dia kangen sama kami, karena memang sudah lama beliau tidak mampir ke kantor. Kami datang membawa makanan untuk makan siang bersama. Kami berbincang-bincang dan bercanda. Wajahnya gembira sekali melihat kedatangan kami walaupun beliau merasa nyeri di persendiannya. Kami berjanji akan berkunjung lagi dilain kesempatan. Sayangnya janji itu terpenuhi hanya untuk melihat beliau terakhir kalinya. Tidak ada lagi Pak Pakar yang mendukung kegiatan kami. TIdak ada lagi Pak Pakar yang bercanda dengan kami. Tidak ada lagi Pak Pakar yang minta dibelikan rokok dan selalu saya tolak mentah-mentah :) We love you :* Semoga husnul khotimah, dilapangkan kuburnya dan dijauhkan dari siksa kubur. Aamiin… *ditulis sambil berlinang air mata :(( Yesterday I got a vegetable mesh bag order from my aunt. She ordered 10 sets of mesh bag and I don't have any ready stock. Since she will need it on next Monday, so I have to start to work on it. Spent almost 10 hours in front of sewing machine. I, accompanied by plenty of movies. Still plenty of bags to work on.
Don't you love to see a blue sky with scattered white cloud. It will be really a hot day but it nice to go out. Especially during rainy season like this time. Besides that, I like to take pictures of blue sky around the world.
Sejak mulai proyek 365 kali ini agak membingungkan karena harus pindah-pindah halaman (tab/label) untuk mengerjakannya antara menulis perjalanan di My Travel dan tulisan lain di My Imagination. Hal ini membuat saya sempet frustasi karena ternyata di weebly tidak bisa menggabungkan kategori yang sama dari halaman blog yang berbeda.
Akhirnya saya memutuskan untuk memindahkan isi label/tab My Travel ke dalam My Imagination karena isinya lebih sedikit dibandingkan labet/tab yang satunya lagi. Huwaaaaaa.... ternyata PR juga mindahinnya karena harus manual. Weebly tidak menyediakan fasilitas memindahkan suatu cerita dari tab satu ke yang lainnya. Kendalanya adalah saya harus mencocokkan lagi semua gambar yang sudah saya unggah sebelum. Welll.... ayo kita mulai.... Kira-kira berapa lama ya perlu memindahkannya? Di awal tahun 2014, Wira menghadiri acara rapat di Bogor. Karena disaat yang bersamaan dengan ulang tahun pernikahan kesembilan, kami memutuskan untuk menginap di Novotel Bogor. Berangkat pagi hari ke Bogor dan Wira menghadiri rapat, sementara kami belum bisa check-in di pagi hari, jadi saya membekali diri saya dengan kamera andalan. Rencananya saya akan berjalan kaki di Bogor, di sekitar area tempat Wira rapat.
Karena rapatnya di Hotel Royal yang lokasinya berada di sekitar Kebun Raya Bogor, maka saya menyusuri trotoar sepanjang pagar Kebun Raya Bogor. Saya berjalan dengan santai sambil sesekali memotret. Saya terus berjalan sampai Istana Bogor dan lanjut hingga pertigaan Jalan Jalak Harupat dan Jalan Salak. Saya berbelok di Jalan Salak menuju Macaroni Panggang dan makan siang disana. Dari Macaraoni Panggang, saya kembali ke Jalan Jalak Harupat dan kembali ke Hotel Royal menggunakan angkot. Total perjalanan saya hari ini sekitar 3 km. Enak juga bisa berjalan kaki dan tak sabar untuk mencoba berjalan lagi di tempat lain. Foto-foto perjalanan kali ini bisa dilihat dengan mengklik 'read more' di pojok kanan bawah. Masih di Bandung keesokan harinya, saya mengajak Wira berjalan kaki di sekitar tempat kami menginap. Tempat menginap ini tidak jauh dari Jalan Braga. Hitung-hitung sekalian olahraga pagi ;)
Pagi ini Jalan Braga sepi dari kendaraan bermotor sehingga saya bisa puas memotret tanpa terganggu kendaraan yang melintas. Bangunan-bangunan tua yang berdiri dan jalanan yang basah sisa hujan semalam menemani kami pagi ini. Sudah lama saya tidak berjalan kaki seperti ini, sekedar hanya berjalan dan memotret apa yang saya lihat. Terinspirasi dari salah satu blogger yang saya sering lihat, saya hanya berjalan dan memotret tanpa sibuk melihat tata letak dan lainnya. Sampai diujung jalan, kami memutar balik dan kembali menyusuri jalan ini. Lalu kami melanjutkan sekitar satu blok lebih jauh dari lokasi hotel kami. Kami melihat Gedung Asia Afrika, Monumen KM 0 Bandung dan bangunan lainnya termasuk Hotel Savoy Homan. Setelah puas, kami pun kembali hotel dan bersiap-siap untuk kembali ke Jakarta. Awal tahun 2014, saya dan Melissa menghadiri pernikahan teman masa remaja ketika kami pergi pertukaran pelajar ke Amerika. Perjalanan kali ini kami ditemani oleh Wira dan mamanya Melissa. Pesta berlangsung Sabtu siang, sehingga kami dari Jakarta langsung menghadiri acara pernikahannya.
Pulang dari pesta, kami langsung menuju hotel di Naripan dan istirahat. Malamnya kami hunting lampu di Gedung Sate. Saat malam, Gedung Sate tampak menarik dengan atraksi lampunya. Dan sekitar Gedung Sate juga dipasang lampu sehingga tampak cukup menarik. Jadilah kami menghabiskan malam di depan Gedung Sate untuk foto-foto. Sayangnya sepanjang kami disana, bagian 'sate' dari gedung ini tidak ada lampunya. Sehingga jadinya tampak seperti gedung-gedung lainnya di sekitaran Bandung. Setelah puas memotret, kami mencari gorengan nangka, karena mamanya Melissa teringat nostalgia jaman masih sekolah di ITB :) Baru kali ini saya menikmati gorengan nangka dan rasanya lumayan enak. Klik judul tulisan ini atau tulisan klik "read more" di pojok kanan bawah untuk melihat foto-foto lainnya. I had a chance to stay for a few days in Hamburg back on 2011. On one of nice day I like to go outside and take a walk. Enjoying the town or just strolling the park.
One of it was walking at Planten un Blomen. A park near the place I stay. I've been here once during spring and now is autumn. I enjoyed the view and the weather around this time. If you like to enjoy it too, just click "read more" or the title Perkenalkan ini Amira... Foto-fotonya memenuhi media sosial saya. Sekarang dia sudah berusia 3 tahun. Saat ulang tahunnya 2 bulan yang lalu, dia meminta mic sebagai hadiah ulang tahun. Entah dari mana dia tahu barang itu. Amira memang suka bernyanyi. Biasanya dia bernyanyi bersama saya. Karena ketika kecil dia diasuh oleh saya selama mamanya kerja dan biasanya saya memutarkan lagu-lagu dan ikut bersenandung. Sekarang Amira sudah hapal banyak lagu. Favoritnya menonton Chuchu TV di Youtube :) Satu lagi kesukaannya adalah membuka hadiah yang dibungkus kado. Dia pernah bertanya pada mamanya kenapa dia tidak dapat hadiah yang dibungkus kado. Kami memang tidak membiasakan untuk memberikan kado yang dibungkus untuk mengurangi sampah. Sekarang setiap ada teman yang ulang tahun, dia membawa 2 buah kado yang dibungkus, satu untuk teman yang berulang tahun dan satu lagi untuk dirinya sendiri. So here we are... ketika saya sampai di rumahnya kemarin, saya sempat membungkus kadonya terlebih dahulu. Ekspresinya saat membuka kado dan melihatnya isinya mic sangat precious... Sesaat seakan dia tidak tertarik dengan mic barunya. Dia lebih tertarik memecahkan bubble plastik pembungkus mic. Tapi setelah mic siap dipakai dan lagu diputar, dia nyaris tidak bisa berhenti bernyanyi. Dari yang awalnya tegang sampai sangat menikmati lagu-lagu tersebut. Happy birthday Amira... Enjoy your mic :-*
Today is our twelfth wedding anniversary. As our ritual almost every years, we went to dinners in our favourite or new restaurant. And so tonight, Wira reserved a table at Skye. A dinner for two. This restaurant famous for the view. Located at 56th floor at Menara BCA makes this restaurant has view to the city of Jakarta. We reserved close to blue hour, eventhough it wasn't blue enough because it was cloudy all day. The food was nice. I really enjoyed the salad and grilled chicken. And I also enjoyed the view from where we seated. It's been twelfth years but it seems like yesterday when we meet up after few short messages and phone call. How you asked me to take you to the place that sell photography equipment because we had the same hobby. We've been through ups and downs and wish many years to come with plenty of happiness in our marriage. I love you today and I'll love you more tomorrow... <3<3<3 "The secret of happy marriage is finding the right person. You know they're right if you love to be with them all the time." Kalau mengikuti blog saya ini, pasti gambar di atas akan terasa seperti de javu. Mungkin karena saya pernah posting gambar ini 3 tahun yang lalu dengan gambar yang serupa dan tanggal hampir sama. Ketika itu saya menemani Wira yang rapat di Bogor sambil merayakan ulang tahun perkawinan kami yang ke-9. Sekarang, Wira menemani saya ke acara raker dan pembubaran pengurus PJ.
Pagi ini diawali dengan olahraga bersama dengan para pengurus. Salah satu pengurus PJ ternyata seorang instruktur zumba. Jadilah kami ramai-ramai berzumba ria. Sudah lama tidak ikut senam-senaman membuat seluruh badan saya seperti kaku-kaku :D Gerakan yang berubah-ubah dengan cepat membuat kaki saya seperti saling menyandung :p Setengah jam kemudian, badan kami sudah panas. Zumba pagi ini ditutup dengan lagu Khana :)) Bangun dari pagi untuk bersiap-siap acara hari ini. Hari ini saya menjadi organizer acara Rapat Kerja Pengurus Perdatin Jaya 2016-2019. Acara yang disiapkan dalam waktu kurang dari 2 minggu. Agak susah mengumpulkan pengurus PJ, jadi acara ini digabung dengan acara pembubaran pengurus PJ yang lama. Di pagi hari ,kami mengadakan raker dan malam hari sampai esok pagi, kami mengadakan acara pembubaran pengurus.
Raker yang awalnya akan mulai pukul 08.30 mundur sekitar 1 jam karena peserta raker telat hadir. Sebenarnya sudah terlintas di pikiran saya bahwa acara akan mundurdari jadwal. Acara raker dan pembubaran pengurus diadakan di Bogor. Rapat selesai pukul 16.00. Sementara kami rapat, keluarga yang datang pagi hari jalan-jalan ke Kuntum Farm Field di daerah Tajur. Apakah suka bingung ketika melihat kain lap di rumah tidak bisa digantung karena tali penggantungnya putus atau memang tidak ada talinya? Mungkin tips DIY ini yang kamu perlukan untuk memudahkan hidupmu...
Dengan menggunakan barang-barang disekitarmu, maka kita bisa menciptakan penggantung berjepit. Barang yang dibutuhkan adalah:
This is what I like to have when it's hot outside. Ice cream... This few days had been such a hot day and I help myself into an ice cream this few days. Not good for my weight but definitely it's good for cooling my mouth. Well... tomorrow back to another less sugar beverages such as ice water :)
Banyak pengalaman baru selama tinggal di Berlin. Salah satunya mencicipi makanan Mexico (selain taco, burito dan nacho) dan Yunani.
Pada suatu akhir pekan, Wira dan teman-temannya mengadakan acara makan malam bersama ala anak kuliahan (bukan di restoran dengan makanan mahal). Acara ini diadakan disalah satu apartemen teman Wira yang berasal dari Yunani. Well... sebenernya dia sudah lama tinggal di Berlin. Tema makanannya adalah makanan Mexico dan Yunani. Dan yang istimewanya adalah makanan ini dibikin sendiri dari bahan mentah dan bukan pesan dari restoran. Kami biasa mengadakan acara makan malam seperti ini dengan menu berbeda-beda. Saya sendiri pernah memasak ayam bumbu rujak (pakai bumbu Bamboe) buat salah satu acara kelas Wira ini. Jangan tanya saya nama makanan ini. Tapi tentunya semuanya enak (apa karena saya doyan makan ya? :p) Hanya satu nama yang saya ingat yaitu quesadilla. Ini juga karena setelah acara ini, kami beberapa kali membuat makanan ini. Kalau tidak ingat ada sekitar 20 orang disana, rasanya ingin nambah dan nambah lagi :p Salad yang dibuat rasanya segar. Shrimp saladnya juga enak. Ada yang seperti spring roll dengan isi sayuran dan ayam dilengkapi dengan sayuran dibagian atasnya dan keju feta. Ada juga menu enchiladas isi ayam, tomat, dan bumbu-bumbu yang digulung dalam tortillas dan dipanggang dengan keju diatasnya. Aaaaahhhh... menuliskan ini membuat saya laper :p Dari dua menu makanan ini tampak perbedaan antara makanan Mexico dan Yunani yang saya coba. Makanan Mexico lebih keras bumbunya dibandingkan makanan Yunani. Walaupun tidak ada apa-apanya dibanding makanan Indonesia. Selain itu, makanan Yunani kali ini lebih banyak sayurnya. Ini juga untuk mengantisipasi teman-teman yang vegetarian. Well... it's a new experienced for my tongue... and now I'm craving for nachos. Silakan klik "read more" untuk melihat foto-foto makanan lainnya... One fine Sunday in Berlin back in 2010... Wira and me decided to go out and we were strolling the road near our apartement. We walk down the Kissingenstrasse until Prenzlauer Promenade and took tram to down town. We spent day visiting places such as Potsdamer Platz, and walking to Memorial to the Murdered Jews of Europe. Taking pictures in both of the the places before we walk down to Brandenburger Tor and strolling along the Unter den Linden. Enjoying the lights on the trees before we decided to go home... Plenty of pictures and plenty of walking...
Click "read more" to see the pictures... It's been a while since I make something in the kitchen. So here I am... making two plates of pasta.
Pagi ini diawali dengan kerusuhan siap-siap berangkat shalat Idul Adha. Di Bonn, shalat Idul Adha diadakan di gedung bekas KBRI. Yupp... dulu sebelum Jerman bersatu, KBRI untuk Jerman Barat berada di Bonn. Biasanya yang shalat disana berasal dari Bonn dan sekitarnya seperti Köln, Aachen, Dusseldorf dan lainnya. Yang shalat ramai, sekitar 200 orang. Setelah shalat Ied, dilanjutkan dengan acara makan-makan. Sate yang kami buat kemarin, sudah dibakar pagi harinya.
Setelah kenyang, kami (Uni Reni, Kang Asep, saya dan seorang teman baru dari Hamburg) memutuskan untuk jalan-jalan ke Köln. Mungkin Kang Asep dan Uni Reni mencegah Alysha kangen sama orangtuanya. Sebenernya saya sudah beberapa kali ke kota ini. Tapi biasanya cuma transit aja. Keliling-keliling sebelum naik kereta lagi. Tapi kali ini saya berjalan menyusuri tepi sungai Rhine hingga sampai ke Museum Coklat. Perjalanan dengan kereta dari Ex-KBRI Bonn ke Köln memakan waktu sekitar 45 menit karena kami harus transit di Hbf Bonn terlebih dahulu. Sesampai di Köln, kami berjalan ke arah Köln Dom. Lalu menyeberangi jembatan dimana bisa kita lihat gembok-gembok terpasang di sepanjang pagar jembatan. Ketika sampai di seberang jembatan, kami mengarah ke kanan menyusuri sungai Rhine hingga mencapai Museum Coklat. Sepanjang jalan saya sibuk mengamati pemandangan dan berusaha mengabadikan dengan kamera saya. Bangunan-bangunannya menarik untuk di foto, atraksi para pemain roller blade dan yang lainnya. Chocolate Museum di Köln adalah salah satu tempat yang menarik untuk dilihat jika berkunjung ke Köln. Bangunan museum yang unik berada di atas sungai Rhine. Disini kita bisa melihat bagaimana coklat ini diolah hingga menjadi makanan/minuman yang enak. Harga tiket masuk sebesar 9 Euro untuk pengunjung dewasa. Sementara untuk pelajar ada potongan harga dan cukup membayar 6,5 Euro. Sedangkan anak-anak dibawah 6 tahun gratis. Saya kebetulan punya student card dan bisa masuk ke museum dengan potongan harga. Museum buka setiap hari kecuali hari Senin. Bagus juga ajak anak-anak ke museum ini. Mereka bisa belajar banyak tentang pembuatan coklat. Selesai berkunjung ke Museum Coklat dan mencicipi coklat disitu, kami kembali berjalan menyusuri sungai Rhine... Kaki terasa mulai letih dan hari sudah menjelang sore. Karena bulan sudah November, matahari juga lebih cepat terbenam. Kami memutuskan untuk kembali ke Bonn dan beristirahat di rumah. Klik "read more" untuk melihat foto-foto perjalanan hari ini... |
Categories
All
Blog WalkingArchives
July 2024
|