Salah satu tempat favorit saya untuk dikunjungi dan tidak pernah bosan rasanya untuk pergi ke sana adalah Qutub Minar Complex. Kompleks yang merupakan salah satu UNESCO World Heritage Site ini berada di daerah Mehrauli, Delhi ini merupakan salah satu peninggalan Islam tertua di kota Delhi. Terdiri dari beberapa bangunan dan monumen antara lain adalah minaret yang biasa disebut Qutub Minar, reruntuhan Mesjid Quwwat-ul Islam, iron pillar, makam dan madrasah Ala-ud-din Khilji, dan beberapa makam lainnya. Entah apa yang membuat tempat ini menarik untuk dikunjungi, tetapi saya selalu senang jika harus menemani sahabat dan keluarga berkunjung ke tempat ini. Minaret yang mulai dibangun sejak tahun 1199 selalu jadi pemandangan yang menyambut para turis yang datang. Tak cukup mengambil 1 foto, kalau bisa ratusan dari berbagai sudut. Menara setinggi 72,5 m terlihat menjulang menantang langit. Terbuat dari red & buff sandstone yang diukir dengan kaligrafi dan terdiri dari 5 lantai. Diameter dasarnya berukuran 14,3 meter. Dan dahulunya berfungsi untuk mengumandangkan azan. Untuk masuk ke tempat ini, turis asing akan dikenai biaya 550 INR. Jika membayar pakai kartu kredit atau kartu debit biasanya ada potongan harga jadi 500 INR. Turis lokal dan anggota SAARC hanya perlu membayar 35 INR, sementara anak-anak di bawah 15 tahun tidak dikenakan biaya baik turis lokal maupun asing. Loket tiket untuk turis asing dipisahkan dari turis lokal, sehingga kita tidak perlu berdesakan antri tiket :p Buka mulai buka jam 7 pagi dan tutup jam 9 malam. Tempat pembelian tiket berada di area parkiran di seberang Kompleks Qutub Minar. Setelah membayar tiket, kita akan dapat token plastik untuk masuk dan keluar dari kompleks ini. Untuk turis asing biasanya ada jalur khusus. Dan token tersebut harus disimpan dengan baik, karena kalau hilang, akan ada dendanya. Kalau tidak salah dendanya ±100 INR. Setelah pintu masuk biasanya ada pemeriksaan untuk barang bawaan. Saran saat berkunjung ke situs bersejarah, sebaiknya tidak membawa barang macam-macam di dalam tas. Beberapa tempat tidak mengizinkan untuk membawa alat tulis. Cukup bawa identitas, dompet, botol minum pribadi/tumbler, payung, ponsel, dan kamera. Jadi jika membawa banyak barang, sebaiknya bawa satu tas kecil untuk dibawa saat masuk ke tempat yang kita kunjungi. Barang bawaan lainnya bisa ditinggal di kendaraan atau dititip di tempat penitipan barang. Beberapa lokasi memiliki tempat penitipan barang. Sejarah tempat ini sangat erat dengan sejarah masuknya Islam ke kota Delhi. Paling bagus memang sambil diceritakan oleh pemandu wisata. Dulu ada aplikasi di telepon pintar yang bagus sekali untuk situs-situs sejarah di India, tapi ketika dicek lagi, ternyata aplikasi itu sudah menghilang dari permukaan bumi :p. Tapi kalau datang tanpa pemandu pun, pengunjung bisa membaca cerita yang ada di sekitar bangunan. Karena sudah masuk UNESCO Heritage, petunjuk dan cerita ini sudah cukup bagus. Sediakan waktu sekitar 2 jam untuk mengunjungi tempat ini. Nikmati juga taman yang ada setelah melewati Alai Darwaza (salah satu pintu masuk ke Mesjid Quwwat-ul Islam). Mulai dengan masuk menuju Minaret, kita akan melihat menara tinggi berusia hampir 900 tahun dan masih berdiri gagah. Semakin dekat, akan semakin terlihat keindahannya. Sandstone merah yang dengan ukiran kaligrafi dan ornamen yang indah, benar-benar tidak membosankan. Menara yang dulunya dipakai untuk memanggil orang untuk shalat selalu menarik untuk diamati. Tak terbayang bagaimana orang-orang di zaman itu membangun menara setinggi dan seindah itu. Dan tak terbayang seorang muazin harus naik dan turun menara setinggi 72,5 m ini 5 kali sehari. Hingga tahun 2000, pengunjung masih bisa naik sampai ke atas menara. Dari menara, kita bisa mengarah ke Alai Darwaza (South Gate/Gerbang Selatan) atau masuk ke area mesjid atau mengarah ke madrasah. Alai Darwaza seperti artinya adalah gerbang masuk mesjid yang berada di sisi selatan. Gerbang ini adalah satu-satunya gerbang yang selesai dibangun dari rencana 4 gerbang di setiap sisi mesjid. Gerbang ini berupa bangunan satu ruangan menggunakan red sandstone dan marmer putih dengan atap berkubah. Di gerbang ini bisa kita temukan juga ukiran kaligrafi dan ukiran lainnya seperti bunga-bunga. Pada jendela di ruangan ini terdapat kisi-kisi terbuat dari marmer. Keluar dari gerbang ini akan ditemukan taman yang luas dan jika datang di bulan Februari dan Maret, kita akan disambut dengan bunga-bunga yang indah. Tak jauh dari Alai Darwaza ada makam Imam Zamin. Selain itu kita juga bisa menuju Cupula, bangunan yang dibangun zaman penjajahan Inggris dan juga Sanderson’s Sundial. Mesjid Quwatt-ul Islam dibangun oleh Qutb ud-Din Aibak tahun 1193 Masehi. Bagian tengah mesjid berupa courtyard (halaman) yang dikelilingi oleh lorong berkolom di sisi timur, utara, dan selatan dan ruangan untuk shalat di sisi barat. Kolom-kolom di lorong terbuat dari greystone yang berasal dari reruntuhan kuil Jain dan Hindu. Sayangnya ruang shalat hanya tersisa reruntuhan saja tetapi masih bisa ditemukan kaligrafi & ukiran bunga-bunga yang indah di sisa-sisa lengkungan dinding dan pilar. Di tengah halaman bisa ditemukan pilar besi dari zaman Chandragupta II yang dibuat sekitar tahun 402 Masehi. Di sisi barat mesjid ini bisa ditemukan makam Shams ud-Din Iltutmish. Madrasah yang didirikan oleh Ala-ud-din Khilji dan juga makam beliau berada pada sisi barat daya Kompleks Qutub Minar. Bangunan madrasah memiliki bentuk seperti huruf L. Sebagian bangunan madrasah masih bisa dilihat dengan kondisi yang cukup baik. Sedangkan bangunan yang digunakan sebagai makam Ala-ud-din Khilji sudah mengalami kerusakan dan kehilangan kubahnya. Pada halaman di sisi utara mesjid terdapat Alai Minar Khalji yang belum selesai dibangun. Rencananya saat menara ini dibangun oleh Ala-ud-din Khilji akan lebih tinggi dari Qutub Minar. Tetapi pembangunannya terhenti setelah beliau meninggal. Kompleks ini dominan dengan reruntuhan. Hanya Qutub Minar dan sebagian madrasah yang masih berdiri utuh. Tetapi pemerintah berusaha untuk mengembalikan kondisi situs sebaik mungkin. Sisa-sisa kemegahan zaman dahulu masih bisa dilihat. Nikmati tempat ini dengan santai & ambil foto hingga puas.
0 Comments
Leave a Reply. |
Categories
All
Blog WalkingArchives
July 2024
|