Mulai kenal dengan cast iron cookware sekitar 30 tahun yang lalu ketika jadi anak pertukaran belajar. Ketika itu belum ada rasa tertarik untuk urusan masak memasak. Bisa masak tapi ala kadarnya saja. Sering lihat orang tua angkat saya pakai cast iron skillet untuk bikin beberapa jenis makanan terutama corn bread favorit saya. Tahunya hanya ini adalah salah satu jenis alat masak, seperti halnya wajan dan panci tebal (yang kemudian hari diketahui berbahan aluminium) yang suka dipakai sama bibik di rumah. Saya yang mulai rutin memasak hampir setiap hari di akhir tahun 2010, mulai rajin nonton YouTube & baca blog orang-orang yang nulis berbagai resep. Cari resep yang mudah, cepat, dan murah tentunya :p Nah tahu dong algoritma si YouTube yang selalu memberikan saran tontonan. Si algoritma ini yang membawa bahasan tentang alat masak yang baik untuk digunakan sehari-hari. Salah satunya si cast iron skillet. Sebelumnya di rumah biasa pakai wajan berlapis antilengket dan lama kelamaan si lapisan ini akan mengelupas setelah pemakaian beberapa waktu. Selain itu juga tidak bisa menggunakan api terlalu besar, mesti pakai alat masak seperti sendok/spatula/sodet berbahan khusus, dan perawatan saat mencucinya juga harus benar. Salah-salah lapisan antilengketnya akan mengelupas. Masalahnya adalah saat antilengket ini mengelupas, bahan tersebut akan menjadi racun di dalam tubuh kita. Ngeri gak sih? Hal tersebut yang membuat saya berencana mulai mengganti wajan antilengket di rumah dengan yang lebih baik/sehat. Dan mulailah saya punya proyek mengganti wajan antilengket dengan peralatan masak berbahan besi dan stainless steel. Cast iron cookware adalah alat masak berbahan besi cor. Karena terbuat dari besi maka alat masak ini harus dilapisi dengan minyak/lemak yang kemudian dipanaskan menggunakan suhu tinggi di oven. Proses membuat lapisan ini biasa disebut sebagai proses seasoning. Saat di-seasoning, akan terbentuk lapisan patina hitam di permukaan wajan/panci. Lapisan ini akan melindungi besi dari proses oksidasi yang akan menimbulkan karat. Lapisan ini juga berfungsi sebagai lapisan antilengket. Selain harus di-seasoning, alat masak jenis ini harus segera dikeringkan setelah dibersihkan. Hal ini untuk mencegah terjadinya karat. Setelah dikeringkan, lapisi kembali wajan/panci dengan minyak/lemak. Yang saya tahu biasanya pakai alat masak berbahan besi ini adalah tukang martabak. Perhatikan deh, tukang martabak itu pakai wajan/loyang yang tebal. Karena terbuat dari besi cor, wajan ini memiliki berat yang luar biasa. Bisa buat pengganti barbel :p Hal ini jadi kurang cocok untuk dipakai oleh anak-anak dan orangtua. Karena berat, jadi rawan terbentur atau terlepas dari pegangan. Jadi mesti berhati-hati saat memakainya. Alat masak ini kalau terbentur atau jatuh bisa pecah ya. Jadi tidak tahan banting. Satu lagi masalahnya, karena ini dibikin dengan cetakan, ketika bagian untuk memasak panas, maka bagian pegangannya juga akan panas. Jangan lupa gunakan cempol tahan panas. Menggunakan alat masak ini dimulai dipanaskan dengan api kecil dan kemudian bisa bertahap naik. Apalagi kalau kamu tinggal di tempat dengan suhu dingin. Perubahan suhu yang ekstrim bisa bikin wajan/panci ini retak atau malah belah. Makanya pakai api kecil dulu. Pas nyuci juga jangan pakai air dengan suhu yang berbeda dari wajan. Cara mencuci wajan/panci ini banyak kontroversi, ada yang bilang tidak boleh pakai sabun dan ada juga yang bilang boleh pakai sabun. Alasan tidak boleh menggunakan sabun karena dianggap sabun akan menghilangkan seasoning yang sudah dibuat di awal. Sementara bagi penganut aliran boleh dicuci dengan sabun menganggap bahwa lapisan patina yang terbentuk tidak akan hilang walau dicuci dengan sabun. Karena lapisan patina itu sudah bukan berbentuk minyak/lemak lagi tetapi sudah menjadi lapisan polimerasi yang tidak akan larut oleh sabun. Kalau saya penganut mencuci wajan ini sabun. Pernah coba cuci tanpa sabun dan rasanya tidak bersih. Buat bahasan ini coba cek akun Instagram atau YouTube@cast_iron_chris. Saya sealiran dengan Om Chris :p Pencarian saya dimulai tahun 2017 setelah menonton dan membaca banyak bahasan tentang cast iron skillet. Berbeda dengan saat di Amerika dulu, cast iron skillet itu barang yang mudah ditemui di toko macam Wallmart (atau Carrefour kalau di Indonesia), sementara di Indonesia, barang ini belum lazim dipakai sehari-hari. Jadilah hunting barang ini di Tokopedia. Iseng saja cari-cari dan akhirnya ketemu satu toko yang jual. Barangnya agak beda dengan yang buatan Amerika. Cast iron skillet ini ukuran diameternya sekitar 20 cm dengan pinggiran sekitar 2 cm dan gagang persegi, merek Grand buatan Jepang. Begitu saya menerima barangnya, saya melakukan seasoning sesuai yang sudah dipelajari sebelumnya. Saat itu saya menggunakan minyak kelapa untuk seasoning dan dilakukan sebanyak tiga kali. Yang pertama kali dimasak adalah telur mata sapi. Hasilnya telur tidak sepenuhnya tidak lengket tapi lengketnya tidak parah. Semakin tidak lengket setelah dipakai berkali-kali. Karena ukurannya tidak terlalu besar dan pinggiran wajan ini pun tidak terlalu tinggi, biasanya wajan ini saya gunakan saat menggoreng telur atau membuat pancake. Beberapa bulan kemudian dan hasil bolak-balik menengok ke Tokopedia, saya membeli lagi satu buah wajan bermerek Lodge buatan Amerika. Hal yang sama saya lakukan kepada wajan ini. Biasanya wajan ini saya pakai untuk masak makanan yang perlu dari kompor dan dilanjutkan ke oven. Biasa juga dipakai untuk memasak steak dan pizza. Tahun 2020, wajan ini paling sering dipakai untuk manggang roti dengan dipasangkan dengan cast aluminium skillet lama untuk pengganti cast iron dutch oven. Kalau jalan-jalan ke mall atau ke toko yang punya area yang menjual barang-barang dapur, saya suka sekali melihat di sana. Salah satu tempat favorit saya di Jakarta adalah di Ace Hardware. Ada saja barang-barang yang menarik perhatian saya. Dan suatu hari ketika sedang main di toko ini di daerah Rawamangun, saya menemukan wajan kecil yang cocok untuk masak telur mata sapi. Setelah di-seasoning, wajan ini dipakai khusus untuk masak telur. Sayangnya, karena perawatan wajan ini butuh penanganan khusus/lebih dibandingkan alat masak biasa, selain saya, tidak ada yang mau pakai wajan ini buat masak. Akhirnya ketika pandemi tahun 2020, saya putuskan untuk membeli wajan ini yang berlapis enamel. Wajan ini tidak perlu di-seasoning dan bisa dicuci seperti biasa. Setelah pindah ke India, saya menerapkan hal yang sama dengan saat di Indonesia. Saya tidak membeli lagi alat masak berbahan antilengket. Saya membeli cast iron skillet di Amazon. Di India banyak yang menggunakan wajan model ini tapi banyaknya buatan lokal. Pas mencari, saya menemukan satu merek lokal yang harganya cukup murah tetapi cukup halus buatannya. Sekitar Rp400.000 untuk wajan besi 3 ukuran (10”, 8”, dan 6”). Bentuknya mirip dengan Lodge dan cukup rapih buatannya. Keputusan tepat punya wajan ini. Karena wajan ini termasuk wajan andalan untuk masak di sini. Begitu pindah ke apartemen yang baru, kami melengkapi peralatan dapur kami dengan tambahan wajan dan panci stainless steel. Urusan cast iron ini benar-benar bikin nagih. Sekali waktu iseng buka website amazon dan lihat-lihat alat masak cast iron dan ada 1 wajan yang untuk memanggang. Harganya pun tidak terlalu mahal. Dan panggangan ini berenamel, jadi lebih mudah perawatannya. Akhirnya 1 wajan baru dibungkus. Waktu beli wajan ini alasannya di Jakarta susah cari yang model ini dan murah :p Ya… wajan itu akhirnya saya bawa ke Jakarta waktu pulang di tahun 2022. Ngomongin cast iron cookware tidak cukup hanya skillet, tapi masih ada juga dutch oven atau cast iron pot. Waktu saya membeli cast iron skillet di India, saya juga membeli cast iron dutch oven. Maunya beli yang merek Le Creuset tapi apa daya, harganya tidak masuk di dana kami saat itu (saat ini juga masih tidak masuk akal sih :p). Jadi demi punya panci ini, saya rela beli yang merek Amazon Basic dengan harga 1/20-nya Le Creuset. Dan panci ini termasuk panci andalan saya untuk masak yang berkuah-kuah dalam porsi besar saat ini. Apalagi di apartemen yang baru tidak tersedia panci. Kalau apartemen lama, ada panci biasa dan panci pressure cooker. Tahun 2023 lalu, saya menambah koleksi cast iron saya dengan membeli dutch oven berenamel untuk dengan alasan untuk bikin nasi biryani ;) dan wajan 2 in 1 yang bisa dipakai sebagai wajan biasa atau dutch oven. Maksudnya beli yang 2 in 1 sebenarnya lebih untuk memanggang roti karena salah satu kegiatan favorit saya adalah bikin roti sendiri. Satu lagi koleksi cast iron cookware saya yaitu tortilla press. Kalau ini dipakai untuk bikin salah satu makanan favorit saya yaitu taco. Beli alat ini sudah dari sekitar tahun 2018 tapi baru di tahun 2023 alat ini dipakai. Tapi kayaknya akan jadi lebih sering pakai alat ini karena saat ini saya lagi tertarik mempelajari cara membuat tortilla. We’ll see…
0 Comments
Leave a Reply. |
Categories
All
Blog WalkingArchives
July 2024
|