Hari ini kegiatan kami penuh dengan mengunjungi berbagai tempat. Karena kami tinggal di pusat kota dan ternyata HCMC tidaklah terlalu luas, maka kami memutuskan untuk berjalan kaki mengunjungi tempat-tempat wisata yang disarankan. Bermodalkan buku lonely planet southeast asia on a shoestring dan peta gratisan yang didapatkan di bandara waktu kami tiba, kami jalan pagi itu. Oh ya...hotel kami sudah termasuk sarapan pagi. Tujuan pertama kami adalah Reunification Palace. Setelah bertanya arah yang benar menuju tempat itu kami pun berjalan. Sampai diujung jalan, kami melihat sebuah taman dengan pohon-pohon besar dan banyak orang berkumpul dan berkegiatan...benar-benar pemandangan sebuah taman yang selayaknya... Disini bisa ditemukan anak muda belajar bersama, sekelompok pria yang berkumpul dan menjemur burung-burung peliharaan, seorang kakek berlatih taichi (ternyata gerakannya sama dengan yang saya pelajari ), dll. Selain pepohonan, taman ini juga dipenuhi dengan bungan teratai beraneka warna. Di ujung taman ada sebuah taman lain yang dipisahkan oleh jalan. Taman yang satu ini sepertinya memang dibikin untuk kegiatan olahraga karena banyak garis-garis yang berbentuk lapangan badminton atau lapangan lainnya. Di ujung taman dan dipisahkan oleh jalan adalah bagian belakang dari Reunification Palace. Kami harus berjalan memutar 1 blok maka akan tiba dibagian depan dari tempat ini. Tiket masuk 15000 VND/orang dan brosur seharga 10000 VND. Pada saat kami kunjungi 1000 IDR=+- 2000 VND. Ditempat ini kita dapat melihat-lihat ruangan yang dipakai oleh presiden VN dan juga cerita-cerita tentang Vietnam. Setelah sekitar 1 jam mengitari dan melihat-lihat di Reunification Palace, kami melanjutkan perjalanan menuju Saigon Notre-Dame Basilica. Untuk mencapai tempat itu kami cukup berjalan melintasi taman kota lainnya dan langsung sampai di samping kanan dari gereja ini. Ditempat ini kami foto-foto. Sebelum kami berjalan menuju gereja ini kami didatangi oleh seorang penjual kelapa muda. Kami menikmati air kelapa muda yang dingin dan manis itu dengan senang hati karena kebetulan kami memang sedang haus yang menyebalkan, karena kami wisatawan maka mereka jualannya gak kira-kira, 2 buah kelapa muda dihargai 100000 VND. Air kelapa muda termahal yang pernah saya minum itung-itung beramal sama orang Vietnam deh
Dari gereja Notre-Dame, kami menyeberangi jalan dan sampai di Saigon Central Post Office. Disini kita bisa mengirim surat atau postcard untuk keluarga di rumah dan bisa juga membeli souvenir. Kalau anda kolektor perangko, anda bisa membeli perangko disini. Diluar kantor pos banyak juga orang yang berjualan dan jangan lupa ditawar soalnya kalo jualan agak ngegetok harganya (hasil pengalaman dengan tukang kelapa). Setelah itu perjalanan dilanjutkan lagi menuju Parliament House. Tempat ini sekitar 2 blok dari post office. Foto-foto sebentar dari taman didepan gedung ini lalu kami jalan 1 blok menuju The Saigon Opera House. Disini pun kami hanya foto-foto didepan gedung. Setelah cukup lelah berjalan sesiangan, kami memutuskan untuk makan siang. Kami makan siang di sebuah restoran bernama Halal@Saigon. Tempatnya hanya sekitar 2 blok dari The Saigon Opera House. Restoran ini milik orang Malaysia dan menyediakan makanan khas Malaysia dan juga Vietnam. Menu kami hari ini: pho bo, vietnamese shrimp fried spring roll (cha gio tom), mushroom crabmeat soup (sup nam cua), crabmeat vermicelli (mien xao cua), ice lemon tea (tra chanh da) & calamansi juice (tac xi muoi). Untuk tempat shalat bisa dilakukan di sebuah mesjid yang ada tepat di depan restoran tempat kami makan. Setelah kenyang makan, kami melanjutkan perjalanan ke port di saigon river. Tempat ini pun hanya memerlukan perjalanan sejauh 2 blok dari tempat kami makan. Dari pelabuhan kami naik taksi menuju War Remnants Museum. Tiket masuk 15000 VND/orang. Di tempat ini kita bisa melihat foto-foto yang bercerita tentang perang Vietnam. Selain itu ada juga kendaraan perang dan penjara yang digunakan dulu (tiger cage). Dari War Remnants Museum, perjalanan dilanjutkan dengan menggunakan taksi, karena tujuan berikutnya cukup jauh dari tengah kota. Tujuan kami adalah sebuah pagoda tua Thien Hau Pagoda. Di tempat ini bisa ditemukan sebuah tempat pembakaran dupa yang konon hanya ada di pagoda ini, karena yang ada di Cina sudah hancur saat revolusi budaya. Sudah jam 5 ketika kami memutuskan kembali ke hotel untuk istirahat sejenak. Dan setelah shalat maghrib kami berjalan kembali menuju Ben Thanh Market. Kalau malam hari, disekitar Ben Thanh Market banyak pedagang kaki lima yang menjual berbagai macam benda dan makanan. Disini saya membeli baju khas vietnam. Untuk makan malam kami berencana makan di Doner Kebab, tapi apa daya, setelah sepanjang jalanan tidak ditemukan juga tempat yang dicari. Akhirnya kami makan di Akbar Ali, yang menyediakan Indian food, dengan medium price, dan enak. Disini kami makan Garlic and Cheese Nan, Chicken Kalli Mirch dan Ro Ga Josui. Tempat ini merupakan salah satu restoran yang disarankan di lonely planet dan terletak di daerah para backpackers menginap. Hari ini pun kami akhiri setelah makan malam. Rasa lelah mulai terasa. Dan ini baru hari kedua dari 2 minggu perjalanan kami. Tips: Tidak perlu terlalu banyak membawa uang disini, karena ATM ada dimana-mana. Biaya pengambilan sesuai kartu yang digunakan plus 20000 VND/pengambilan.
0 Comments
Leave a Reply. |
Categories
All
Blog WalkingArchives
July 2024
|