Apakah suka bingung ketika melihat kain lap di rumah tidak bisa digantung karena tali penggantungnya putus atau memang tidak ada talinya? Mungkin tips DIY ini yang kamu perlukan untuk memudahkan hidupmu...
Dengan menggunakan barang-barang disekitarmu, maka kita bisa menciptakan penggantung berjepit. Barang yang dibutuhkan adalah:
0 Comments
Pernah berurusan dengan kertas roti yang ada di Indonesia? Biasanya dijual dalam bentuk gulungan besar dan ukuran kertas plano. Dan PR banget buat menyimpan dan motong-motongnya. Sampai saya bertemu dengan kertas roti di Jerman yang bentuknya gulungan seperti plastik atau aluminum foil yang gulungan.
Kenal kertas roti kayak begini dari temen saya di Jerman. Dia sudah lebih advance dalam urusan masak-memasak dan lebih lama tinggal di Jerman, jadi sudah sempat mengeksplorasi barang-barang yang berhubungan dengan masak-memasak. Waktu saya berkunjung ke rumahnya, dia memasak chicken wings dan pakai kertas roti seperti ini untuk alas loyangnya saat memanggang. Kertas ini membuat loyang lebih mudah dibersihkan karena tinggal buang setelah makanan habis. Jadilah begitu kembali ke Berlin, saya mencari kertas roti seperti itu. Kertas roti gulungan ini ada 2 macam. Ada yang satu gulungan isinya beberapa meter dan kita potong sesuai kebutuhan (ada pemotongnya di kotaknya) atau yang bentuknya sudah satuan. Yang satuan isinya biasanya sekitar 30 lembar. Jadilah pas saya pulang ke Indonesia, benda ini adalah salah satu yang saya bawa pulang. Tapi setelah stok habis, bingung juga cari penggantinya karena saya belum menemukan benda ini di Indonesia. Disitulah daya kreativitas saya tertantang. Ketika Uni Shanty membeli kertas roti, dia sudah minta gulungan kertasnya dipotong 2 di toko tempat membeli. Ketika sampai di rumah, kertas saya ukur supaya sesuai dengan ukuran kotak yang saya punya. Lalu saya susun kertas-kertas itu sehingga jika ditarik akan seperti kertas tissue yang akan menarik lembar berikutnya. Kertas tersebut saya gulung kembali dan dimasukkan ke dalam kotak yang saya punya. Dan walhasil... saya tidak perlu pusing lagi kalau perlu kertas roti ini. Jika tidak punya kotak seperti ini, kayaknya bisa juga menggunakan kotak bekas aluminium foil atau plastik wrap. Pernah beberapa kali lihat di website tentang membuat rok dari celana jeans. Tapi biasanya yang saya temukan hanya rok pendek. Sementara tidak mungkin saya pakai rok pendek :) Sampai suatu ketika saya menemukan gambar rok jeans yang panjang di internet. Dengan penuh rasa penasaran, saya telusuri terus hingga sampai pada website aslinya. Ternyata rok tersebut dibuat dari 2 buah celana jeans. Langsung saya teringat jeans saya yang sudah bolong dan tidak terpakai. Setelah dibaca, cara pembuatannya pun tidak terlalu rumit. Walhasil saya sibuk membongkar kotak penyimpanan kain-kain bekas saya. Dibutuhkan 2 hari untuk menyelesaikan rok ini. Hari pertama saya melepaskan dan membersihkan semua jahitan dari jeans lama saya sesuai petunjuk dari website tersebut dan merekonstruksi rok yang saya inginkan. Hari kedua saya pakai untuk menjahit rok tersebut. Mulai dari menambal bagian jeans yang bolong sampai menyatukan dua buah celana jeans. Tidak memakan waktu lama untuk menjahitnya. Daaaaannnnn.....saya suka banget dengan hasilnya.... Definitely my favorite skirt :) Rok ini pertama kali saya pakai saat acara reuni SMP yang dress code-nya atasan putih dan bawahan biru. Bagian atas dari celana yang satu lagi sedang dalam proses menjadi sebuah tas. Nantikan ceritanya ya... Sudah lama sekali sejak terakhir menulis disini. Setelah tahun lalu berusaha untuk membuat foto setiap hari. Sudah saatnya untuk menulis lagi nih....
Mengikuti tren diawal tahun, saya juga ikut membuat resolusi tahun ini. Resolusi saya adalah beralih menggunakan pembalut kain (reusable menstrual pads). Tujuannya lebih kepada mengurangi sampah bekas pembalut. Setiap bulannya, minimal saya ikut menyumbang sampah bekas pembalut sekitar 20 buah. Nonton film Trashed memang banyak membuat saya berpikir tentang penggunaan plastik. Pertama kenal benda ini waktu adik saya, Yani, membeli clodi untuk calon bayinya tahun 2013. Waktu itu dia membeli beberapa buah pembalut kain ini juga untuk uni Shanty dan dirinya. Dan setelah mendengar cerita dari uni Shanty dan dia cukup puas, akhirnya saya ikut memesan 7 buah pembalut kain dengan perhitungan kalau sehari butuh sekitar 5-6 pembalut dan langsung dicuci dan dijemur, dalam waktu sehari sudah bisa dipakai lagi. Itu secara teori :) Actually today I'm thinking to go to Nacel Open Door Orientation. But my work has not done yet. I still have to gather some stuffs and washing it. I also make two crochet tumbler holder for the Sunday's event. Picture above is some stuffs that ready for zero waste gathering event.
I've been using paper towel for a while at home. But we still don't have paper towel stand/hanger. So last week I decided to make one. The first thing I did was searching for the idea. There are plenty of idea but finally I stumble to this idea. It's a great idea of using things we have at home.
Today I start to look for the old wire hanger that has not been use anymore because the plastic that cover the wire was broken. After found one wire hanger, I start to work on it. And within an hour, I was able to finished the work. I removed the broken plastic cover and then covered it with masking tape. Turn out pretty good but I'm thinking to give a crochet cover for the wire some other time. This can be hang where ever you like :) Setelah ada iPad Mini, acara memasak lebih sering ditemani dengan benda ini. Lebih besar-besar tulisan di resepnya. Masalahnya terkadang di dapur ada spot-spot yang basah, sehingga abis masak si iPad jadi ikut belepetan. Berhubung saya tidak memakai iPad Mini's smart cover, terpikir untuk punya iPad Mini's stand. Sejauh ini yang sudah pernah saya pakai adalah stand pajangan ukuran kecil yang bisasanya dipakai untuk memajang piringan souvenir dari jalan-jalan. Tapi kalau pakai itu terus berarti si pajangan jadi gak ada stand-nya. Kebetulan lagi lihat-lihat webnya Sorted Food, eh lihat benda ini. Mupeng berat deh yang ada. Tapi rasanya gak perlu beli yang semahal itu deh. Jadilah browsing di Youtube tentang stand untuk iPad Mini. Ada beberapa dari yang mahal sampai yang cuma perlu barang-barang yang ada di rumah seperti gantungan baju dan kotak cd bekas. Setelah disesuaikan dengan barang yang ada di rumah, stand pilihan saya terbuat dari gantungan baju yang terbuat dari kawat. Videonya bisa dilihat di sini.
Ternyata tidak semudah di video untuk menekuk-nekuk kawat gantungan baju tersebut. Selain itu bentuk gantungan baju yang sedikit berbeda membuat proses penekukan juga jadi agak berbeda. Tapi akhirnya berhasil juga. Sekarang acara memasak semakin fun dengan iPad Mini's stand hasil karya sendiri :) Siapa bilang semua barang untuk perangkat yang berlogo apel kegigit harus mahal? ;) Lebaran hari kedua biasanya didedikasikan buat keluarga nenek Sabiha. Keluarga adik dan kakak nenek Sabiha kali ini berkumpul di rumah kami. Sebenarnya acara ini sudah direncanakan sejak 2 tahun lalu. Tapi karena tahun lalu sebagian besar penghuni rumah pulang kampung, maka acara dialihkan ke rumah yang lain. Dan tahun ini ditagih deh janjinya jadi host acara halal bihalal.
Kaysan bingung mau kasih kado apa buat ulang tahun ayah Adi. Seperti biasa, kado yang dikasih biasanya hasil karya Kaysan. Setelah puter otak sambil browsing tentangcrafting akhirnya keputusannya jatuh pada 3D Angry Bird. Dan kali ini tante Tia kebagian untuk membantu Kaysan membuat kado, karena ibu harus siap-siap buat acara malamnya.
Setiap ulang tahun, mama dan teman-temannya berkumpul untuk acara makan-makan. Ketika saya kecil, kami sekeluarga selalu ikut serta. Biasanya ada 4 keluarga yang hadir. Tapi setelah anak-anak semakin besar, dan pasangan sudah mulai mendahului menghadap Yang Kuasa biasanya hanya mereka berempat yang pergi makan-makan. Kadang mama suka membawa goodies bag yang isinya bisa macam-macam.
Ketika ulang tahun mama kali ini, dia ingin membawakan goodies bag juga untuk teman-temannya. Tapi kali ini ada extra 2 keluarga yang akan ikutan. Isi goodies bag-nya puding coklat buah & vla-nya dan salad buah. Dua makanan andalan keluarga kami yang hanya muncul disaat-saat tertentu saja. Jadilah saya dan ni Shanty berkolaborasi di dapur menyiapkan isi goodies bag ini. Setelah selesai membuat foto untuk baju-baju Steffi, terlintas ide untuk membuat lemari untuk baju-baju tersebut. Saya sudah menyimpan beberapa kotak dan kardus untuk membuat benda-benda untuk Steffi.
Kali ini saya menggunakan kotak bekas helm sepeda yang dibeli Wira. Sayangnya kotak tersebut tidak simetris, sehingga tidak bisa langsung dipakai. Setelah dilakukan pengukuran yang disesuaikan dengan ukuran baju Steffi, karton tersebut di potong, dilipat dan dilem sehingga membentuk lemari. Jangan lupa untuk menyisakan bagian untuk dilem. Cara yang lebih mudah untuk membuat lemari baju boneka dengan menggunakan kotak sepatu (yang lebih bagus lagi jika kotak sepatunya mempunyai tutup yang langsung menempel dengan kotak sehingga bisa langsung digunakan sebagai pintu). Langkah selanjutnya adalah memasang palang untuk menggantung baju. Untuk palang, saya menggunakan sedotan (yang ada dirumah) yang diisi dengan lidi supaya tidak mudah tertekuk. Bisa juga menggunakan pinsil yang belum diraut ujungnya atau kayu yang bentuknya bulat panjang. Cara memasang palang yang paling mudah adalah melubangkan kedua dinding lemari dan memasukkan palang dari satu dinding lemari ke dinding lemari lainnya. Untuk menguatkan bisa diberi lem. Cara lainnya dengan membuat ganjalan pada bagian dalam dinding, dan membuat lubang seukuran palang dan memasang palang tersebut didalam lubang. Supaya tidak mudah lepas, beri tambahan ganjalan dibagian atas palang. Saya menggunakan cara kedua karena ukuran palang yang saya punya tidak lebih panjang dari ukuran lemari. Supaya lebih cantik, kotak bisa dilapisi dengan kain atau kertas kado yang bercorak/polos sesuai selera. Untuk membuat gantungan baju, bisa menggunakan kawat yang dipotong sekitar 20 cm dan salah satu ujungnya dililitkan sekitar 3 cm dari ujung yang satunya. Gunakan tang untuk membantu melilitkan kawat. Setelah selesai, jepit dengan tang dari lilitan paling atas dan bawah sehingga lilitan menjadi rapat. Bentuk bagian lingkaran sehingga seperti hanger dan bagian unjung dibentuk menjadi kait untuk digantung ke palang. Lemari baju boneka pun siap digunakan. Jika ingin lebih lengkap, bisa dibuatkan rak-rak dilemari untuk meletakkan barang-barang yang tidak bisa digantung. Perabotan lain yang bisa ditambahkan untuk mempercantik ruangan adalah sofa. Cara membuat sofa bisa dilihat disini. Sebagai ganti glue gun, saya menggunakan jahitan dan lakban. Sebagai lapisan, saya gunakan bahan flanel yang tersedia dirumah. Bantal untuk mempercantik sofa juga bisa dibikin dari bahan flanel. Cara membuat bantal cantik bisa dilihat disini. Foto lebih lengkap bisa dilihat disini. U Sejak mesjid di perumahan kami selesai dibangun, setiap tahun selalu diadakan shalat Id. Biasanya panitia penyelenggara shalat Ied menyediakan kantong plastik untuk tempat sendal dan jamaah shalat Id biasanya menggunakan kertas koran sebagai alas sajadah. Biasanya selesai shalat, lapangan yang kami gunakan akan berubah seperti tempat sampah penuh dengan koran. Memang ada pemulung yang akan mengumpulkan dan mengambil koran-koran tersebut. Tapi sungguh sayang, suasana yang indah dinodai oleh sampah yang menumpuk. Sebenarnya panitia shalat Ied menyediakan juga karpet untuk shalat, tapi hanya beberapa baris saja.
Sejak tahun lalu, kakak saya Shanty mencoba menerapkan pengumpulan koran yang digunakan sebagai alas sajadah, sehingga para pemulung menjadi lebih mudah mengambilnya. Selain itu juga diusahakan untuk tidak menggunakan kantong plastik untuk sendal. Tahun ini karena kakak saya mudik bersama keluarga ke Sumatera Barat, saya didelegasikan untuk mengawasi pelaksanaan pengumpulan koran. Sebelum berangkat mudik, kakak saya sudah menginformasikan rencana ini kepada panitia penyelenggara shalat Ied serta pernak-pernik juga telah disediakan. Sehingga saya tinggal mengerjakan saja. Tahun 2011 ini hantaran yang disiapkan salah satunya adalah Thai Tea. Kebetulan baru pulang dari Thailand dan bawa bubuk teh Thailand yang sajian siap minumnya bisa didapat dibeberapa restoran. Jadilah muncul ide untuk memberikan teh ini pada keluarga sebagai hantaran lebaran tahun ini.
Lagi cari-cari ide buat bikin hantaran tahun ini, jadi pengen nulis sedikit tentang hantaran yang saya bikin tahun lalu. Melihat kakak saya membungkus hantaran untuk mertuanya menjelang lebaran membuat saya terpikir untuk membuat hantaran untuk mertua saya :). Langsung berpikir keras untuk mencari apa yang bisa dijadikan hantaran. Maklum ketika itu terpikir sudah hari-H a.k.a udah hari lebaran. Jadi gak mungkin beli kue atau hal-hal seperti itu. Ketika membuka kulkas saya teringat dengan salad buah yang saya bikin semalam. Memang sudah bertahun-tahun kami tidak buat kue sendiri dan karena rumah kami bukan yang sering dikunjungi setelah ibu pindah ke Shangrila, jadi mama meminta saya untuk membuat salad buah untuk sajian jika ada yang datang berkunjung. Jadilah salad buah itu sebagai bawaan saya untuk hantaran. Untuk tempat salad buah saya menggunakan tempat nata de coco yang berbentuk ember dan ada tutup serta penguncinya. Isinya sudah saya gunakan untuk membuat salad buah. Sedangkan untuk membungkus ember nata de coco saya menggunakan slayer rute bis transjakarta yang merupakan salah satu souvenir pada acara Kumkum bulan April 2010. Pemikiran menggunakan slayer ini supaya bisa dipakai ulang dan tidak menambah sampah. Untuk pengikat slayer, saya menggunakan pita yang juga bisa dipakai ulang untuk mengikat rambut. Dan jadilah hantaran saya dalam waktu kurang dari 1 jam :). Ini sebenernya dibuat sebelum mulai bikin crochet. Waktu itu abis motong celana jeans Wira yang sudah robek disekitar lutut. Celana jeansnya dibikin jadi celana pendek dan sisanya gatel pengen dibikin sesuatu Lalu kepikiran deh untuk bikin pouch buat iPhone. Soalnya iPhone-nya baru abis ganti baju (selama ini dibungkus casing kulit) dan belum punya baju baru.
Bermodalkan jeans sisa celana, benang yang cuma 3 warna, jarum dan gunting, saya mulai membuat pouch ini. Karena lupa menyimpen meteran kertas dari IKEA dimana, akhirnya langsung pake iPhone sebagai cetakan ukuran. Setelah dilebihkan untuk menjahit, jeans digunting. Jahitan yang digunakan adalah "stik balik" (bener gak ya nulisnya) supaya hasil lebih rapih. Akhirnya dalam 1 jam, jadilah Jeans iPhone Pouch ala Tia. 100% handmade with lots of love. Berguna juga bisa menjahit yang gak cuma jahit kancing baju aja ;) Hobi makan yogurt kemasan/es krim cup? Ato hobi makan puding kemasan? Wah...wadahnya plastik semua tuh... Ingat... plastik gak bisa hancur kalau dibuang ke alam.
Hobi minum dingin? Wah...bisa klop nih dengan kegiatan reduce reuse recycle... Apa sih maksudnya???? Punya hobi fotografi? Punya kotak penyimpanan peralatan fotografi/dry box? Pake Silika Gel sebagai penyerap air?
Kalau jawaban dari pertanyaan diatas adalah "YA", mungkin ini bisa jadi solusi untuk tempat silika gel yang bisa dipakai berulang kali dibandingkan kantong plastik. Biasanya kalau kita membeli silika gel, kemasan yang digunakan adalah kantong plastik ukuran kecil yang kedap udara. Dan saat kita akan menggunakan silika gel tersebut, kantong plastik harus ditusuk dengan jarum untuk membuat lubang pada plastik sehingga silika gel bisa menyerap uap air dan peralatan fotografi kita tidak mudah berjamur. Setelah beberapa saat (tergantung kelembaban dalam dry box), silika gel akan berubah warna dari biru/ungu menjadi merah jambu. Ketika sudah berubah menjadi merah jambu, itu saatnya silika gel di keringkan dan digunakan kembali. Tapi sayangnya, kantong plastik yang semula kita gunakan sudah tidak dapat kita gunakan lagi sehingga harus ganti kantong plastik. Kalau setiap 2 bulan kita ganti kantong plastik, tentunya sampah kantong plastik akan menumpuk dan dampaknya tidak baik untuk lingkungan. Tidak ada salahnya kita menggunakan tempat yang bisa dipakai ulang untuk tempat silika gel. Every August 17th Indonesia people celebrate the Independence Day. A lot of things we do to celebrate it. Some people held a big party and playing a lot of games. That's also happened in our residency Jatinegara Baru.
We have quite big party and it takes more than 1 day to do the celebration. Yesterday, they have the last two event: Parade Sepeda Hias (bicycle parade) and Panjat Pinang (palm tree climbing). Panjat Pinang was held out for the first time in this residency. Kaysan as always he did in last two years, decided to compete for the Parade Sepeda Hias. We had decided to make the bicycle's decoration from things we have in our garage. The theme is reuse and recycle. With Ayah, Ibu and Tante Tia as the creative team, Kaysan's bicycle turn out to be Balon Udara (hot air ballon) and he ready to compete. And the result he got the most unique bicycle's decoration. Panjat pinang was another fun, with greasy and oily palm tree trunks and interesting gifts they tried to reach. There's a team of 5 people who try to get to the top of the tree and get the gifts. This is a teamwork's game. Click "read more" to see some pictures I had that you might enjoy. |
Categories
All
Blog WalkingArchives
July 2024
|