Tahun 2020 dimulai dengan sesuatu yang baru... Blog ini migrasi ke diaryofatraveler.xyz
Silakan mampir ke sana untuk cerita-cerita baru. Cerita lama juga akan dipindahkan ke sana sebagai back up... Sampai jumpa di tempat baru :-*
0 Comments
Hari ini, tujuh belas tahun yang lalu...
Penciptamu memanggilmu. Menghilangkan semua sakitmu setelah 4 hari terbaring di ICU. Meninggalkan kami di sini. Dua bulan menjelang kelulusanku menjadi dokter mengikuti jejakmu dan mama. Selesai sudah tugasmu di dunia ini. Berurai air mataku mengingatmu. Hanya doa yang bisa kutitipkan untukmu. I love you, Papa :-* Sekitar 1,5 bulan ini saya sibuk mengakrabkan diri dengan mesin jahit Singer 8280 yang saya miliki.
Ketika pindah ke New Delhi, ternyata saya punya banyak waktu luang. Sehingga ketika saya sempat mudik di bulan Maret yang lalu, saya putuskan untuk membawa mesin jahit Singer 8280 ini ke New Delhi. Karena mesin jahit ini masih lengkap dengan kotaknya, proses membawanya jadi lebih mudah. Kotak mesin jahit saya selotip di semua bukaan dan ketika sampai bandara saya bungkus plastik dan minta dipasang label "fragile". Walaupun pada kenyataannya pas saya ambil bagasi, labelnya gak dipasang sama petugas check-in counter di Jakarta. #tepokjidat Alhamdulillah mesin jahitnya aman sampai di New Delhi. Tahun ini kami menambah pengalaman berpuasa di negeri orang. Yupp... karena domisili sementara di New Delhi, maka saya dan Wira kali ini menjalani puasa Ramadhan di sini.
Puasa kali ini jatuh di musim semi. Di awal Ramadhan kami berpuasa dari pukul 4.10 sampai dengan pukul 19.00. Tetapi waktu bergeser setiap hari sekitar 1 menit. Satu menit lebih cepat untuk waktu subuh dan satu menit lebih lambat untuk waktu maghrib. Saat tulisan ini ditayangkan, kami berpuasa dari pukul 3.53 hingga 19.13. Tapi lebih pol lagi lama puasanya waktu kami berpuasa di Berlin saat sedang ada seminar tahun 2015. Ketika itu kami berpuasa di pertengahn bulan Juni hingga awal Juli sehingga kami berpuasa sekitar 19 jam. Subuh sekitar jam 2.30 sampai Maghrib sekitar pukul 21.30. Berbeda dengan musim semi di Eropa yang suhu udaranya masih cukup sejuk, suhu di New Delhi sudah mencapai 40 derajat Celsius. Bahkan prakiraan cuaca meramalkan suhu akan mencapai 45 derajat Celsius di akhir minggu ini. Sehingga puasa kali ini terasa cukup berat buat saya kalau harus keluar rumah tengah hari bolong. Karena di luar rumah panasnya luar biasa, saya mengandalkan tukang sayur yang lewat depan rumah untuk berbelanja sayur. Tak sanggup rasanya pergi ke pasar untuk berbelanja. Pergi ke depan rumah saja rasanya sudah menghabiskan stok air di dalam tubuh saya. :p #lebai Bahkan ada beberapa hari saya merasa super duper lemas saat berpuasa walaupun saya tidak main panas-panasan di luar. Rasanya tidak sanggup duduk tegak di depan mesin jahit setelah jam menunjukkan pukul 16. Tapi karena jahitan masih banyak, mau tidak mau saya tetap bekerja sampai jam 17.30 lalu siap-siap memasak makanan untuk berbuka. Alhamdulillah itu hanya terjadi selama 4 hari, setelah itu saya sudah merasa bugar kembali. Berbeda dengan saat berpuasa di Khon Kaen, disini saya memasak makanan untuk berbuka dan sahur hampir setiap hari. Kenapa hampir, karena ada kalanya saya hanya menghangatkan dendeng atau rendang yang sudah tersimpan rapi di freezer atau kadang kami membeli makanan untuk berbuka dan sahur. Kebetulan dapat lungsuran bumbu-bumbu siap pakai, jadi memasak lebih mudah. Selain itu, biasanya pada hari Sabtu, kami pergi berbuka di KBRI. Ya, KBRI di New Delhi mengadakan acara buka puasa bersama setiap hari Sabtu untuk staf dan masyarakat Indonesia yang tinggal di India. Lumayan bisa makan makanan Indonesia yang nikmat tanpa saya harus repot memasak :p Jika ada kesempatan, ingin juga saya melihat bagaimana penduduk muslim disini siap-siap buka puasa. Apakah ada yang berjualan makanan yang seperti kita di Indonesia. "Family is home and I don't mean just a roof over your head. I mean is the feeling that you know that someone cares about you, truly cares. Is knowing that you save no matter what you say or no matter what you do. You belong to someone and they belong to you." "The funny thing about hope. When she gets into your blood, she never leaves you." FIGHT SONG
Rachel Platten Like a small boat On the ocean Sending big waves Into motion Like how a single word Can make a heart open I might only have one match But I can make an explosion And all those things I didn't say Wrecking balls inside my brain I will scream them loud tonight Can you hear my voice this time? This is my fight song Take back my life song Prove I'm alright song My power's turned on Starting right now I'll be strong I'll play my fight song And I don't really care if nobody else believes 'Cause I've still got a lot of fight left in me Losing friends and I'm chasing sleep Everybody's worried about me In too deep Say I'm in too deep (in too deep) And it's been two years I miss my home But there's a fire burning in my bones Still believe Yeah, I still believe And all those things I didn't say Wrecking balls inside my brain I will scream them loud tonight Can you hear my voice this time? This is my fight song Take back my life song Prove I'm alright song My power's turned on Starting right now I'll be strong I'll play my fight song And I don't really care if nobody else believes 'Cause I've still got a lot of fight left in me A lot of fight left in me Like a small boat On the ocean Sending big waves Into motion Like how a single word Can make a heart open I might only have one match But I can make an explosion This is my fight song Take back my life song Prove I'm alright song My power's turned on Starting right now I'll be strong (I'll be strong) I'll play my fight song And I don't really care if nobody else believes 'Cause I've still got a lot of fight left in me Know I've still got a lot of fight left in me Songwriters: Dave Bassett / Rachel Platten Fight Song lyrics © Sony/ATV Music Publishing LLC HAPPY NEW YEAR 2019...
It's been a while since I write in this blog. Since I have plenty of time in my hand, then I'll try to write some things in here. As the title said, it's time for new explores this year. Wira had a new job and we have to move to New Delhi, India, for this new job. So here I am living my new life in New Delhi. Wait for new things I experienced in here... I feel excited yet scared at the same time :) Gak afdol kalo biang percobaan terakhir tidak diuji coba. Apakah bisa jadi biang atau harus beli lacto B baru sebagai biang.
Bahan:
Cara Pembuatan:
Hasil: Yogurt yang dihasilkan mirip dengan percobaan keenam. Rasa asam yang berbeda dibandingkan percobaan yogurt yang lain juga masih terasa. Mungkin efek dari vitamin C yang ada didalam lacto B (?) "Remember, we are our own griefs, we are our own happiness and we are our own remedies." Masih penasaran dengan urusan pembuatan si yogurt. Dan masih pantang menyerah 🤪
Kali ini dapat ilmu baru dari seorang teman yang sharing cerita kalau dia baru bikin yogurt dengan biangnya menggunakan lacto B. Jadi saya pun ingin mencoba membandingkan dengan hasil-hasil yogurt sebelumnya. Jadilah saya pesan 2 bungkus lacto B sama Wira. Yogurt dengan biang lacto B mempunyai tesktur dan rasa yang agak berbeda dibandingkan dengan menggunakan biang dari produk yogurt di pasaran. Bahan:
Cara Pembuatan:
Hasil:
Masih jauh dari rasa puas untuk percobaan membuat yogurt ini. Maka dibuatlah percobaan kelima. Percobaan ini akan menggunakan dua biang yang berbeda. Satu menggunakan biang dari percobaan keempat dan satu lagi akan menggunakan biang yang dibawakan seorang teman dari Surabaya.
Bahan:
Cara Pembuatan:
Hasil:
DANCE WITH MY FATHER
Back when I was a child Before life removed all the innocence My father would lift me high And dance with my mother and me And then Spin me around 'till I fell asleep Then up the stairs he would carry me And I knew for sure I was loved If I could get another chance Another walk Another dance with him I'd play a song that would never ever end How I'd love love love To dance with my father again When I and my mother Would disagree To get my way I would run From her to him He'd make me laugh just to comfort me yeah yeah Then finally make me do Just what my mama said Later that night when I was asleep He left a dollar under my sheet Never dreamed that he Would be gone from me If I could steal one final glance One final step One final dance with him I'd play a song that would never ever end Cause I'd love love love to Dance with my father again Sometimes I'd listen outside her door And I'd hear how mama would cry for him I'd pray for her even more than me I'd pray for her even more than me I know I'm praying for much to much But could you send her The only man she loved I know you don't do it usually But Dear Lord She's dying to dance with my father again Every night I fall asleep And this is all I ever dream Songwriters: Luther Vandross / Richard Marx Dance with My Father lyrics © Sony/ATV Music Publishing LLC "They're about to say I do. Three little letters, two little words. It's the simplest part of the day, but there's nothing simple about the things that will remain unsaid. I do means I do know I could be hurt, but I'm ready to be healed with you. It means I do want to try even when the fear of failure holds me back, and I do not know the future, but I'm ready to be surprised along the way. And I do means I do want your love and I do give you mine and nothing we do will ever be the same because you and I will be doing it all together." Beberapa waktu yang lalu, IG milik Jamie Oliver mulai menampilkan masakan-masakan yang dibuat dari buku resepnya yang baru terbit. Sejak setiap minggu saya harus menyediakan makanan untuk penghuni rumah, rasanya saya perlu buku ini. Dengan 5 bahan, saya bisa menyajikan makanan yang nikmat seperti di foto :p Jadi... ketika saya mengetahui ada rencana perjalanan ke Berlin, buku ini adalah salah satu barang yang harus saya beli. Dan toko buku besar Dussmann das KulturKaufHaus merupakan tempat yang saya tuju untuk mencari buku ini. Saya sudah sempat lihat-lihat buku yang berbahasa Jerman karena harganya lebih murah dan bisa melatih bahasa Jerman saya yang masih level pemula. Tapi akhirnya saya putuskan untuk membeli yang bahasa Inggris saja, karena lebih mudah buat saya menterjemahkannya.
Saya baru melihat beberapa resep masakannya dan belum mengeksekusi satupun. Rencananya hari Kamis akan saya uji coba. Saya sudah menemukan beberapa makanan yang menarik untuk dibikin. Jadi saat ini belum bisa review buku dan hasil masakannya. Kalau mencoba sekali rasanya belum puas. Untuk mencari yang pas, perlu dilakukan berulang kali dan kalau diulang akan menghasilkan yang sama. Oleh karena itu, hari ini diulang kembali percobaan pembuatan Greek Yogurt menggunakan yogurt yang dibikin kemarin.
Caranya sama dengan pembuatan Greek Yogurt yang sudah dibuat dua bulan yang lalu. Penyaringan dibagi menjadi dua karena saringan tidak muat menampung 3 L sekaligus. Jadi penyaringan dibagi mejadi 2 L dan 1 L. Penyaringan untuk yang 2 L membutuhkan waktu lebih panjang (3,5 jam) dari percobaan pertama. Kemungkinan karena lebih banyak yang disaring. Bahan:
Hasil:
Setelah berhasil dengan percobaan ketiga, sekarang penasaran untuk coba apakah bisa mendapatkan hasil yang sama dengan biang dari percobaan ketiga.
Dipercobaan keempat ini didapatkan kesimpulan bahwa jumlah biang sangat berpengaruh pada hasil. Kali ini yogurt dibuat dengan 3 liter susu dan biang yang seharusnya untuk 2 liter susu. Bahan:
Cara Pembuatan:
Hasil:
Baby B sudah boleh pulang dari rumah sakit, tapi kemaren sore dikabarin lagi kalo sekarang uni A yang sakit. Demam tinggi banget sampe lemes. Akhirnya pulang jalan-jalan, Tantia back on duty buat nemenin adek baby bobok. Tapi karena adek baby sehari-harinya selalu nempel sama mamanya, jadilah semalam adek baby nangis sepanjang malam :(
Hari ini sih Baby B sudah cukup ceria kecuali pas harus diinhalasi. Uni A maunya nempel sama mama, jadi Baby B main sama Tantia aja. Cepet sembuh ya semuanya... Masih di Bogor menikmati hotel ini dan foto-foto tentunya :D Sarapan pagi dan leyeh-leyeh sambil gantian mandi. Pengen berenang, tapi males banget turun ke bawah dan bilasannya setelahnya. Kurang nih kayaknya nginep semalam aja :p
Setelah check out pun kita masih nongkrong-nongkrong sambil pepotoan dan ngobrol ngalor ngidul. Beginilah kalo kami lagi kumpul. Seperti tak ada habisnya cerita kami :) Pengen lihat hasil fotonya? Silakan klik "read more" Catatan: Foto ke-3, 4, 5, & 6 hasil karya mas-mas yang dimintain tolong untuk motretin kita :) We're planning this for few weeks. My friends and I decided to spent a night at hotel around Bogor. So... now is the day...
We're gathered at Dini's house and leave for Bogor around 1 p.m. Since I don't have my driving license at the moment (long story... it takes 1.5 years to explain it :p) so Didi's driver took us to Bogor. First... finding lunch. Dini thinking about eating "tutut/ciput". She now some place at Bogor that she's been there before. With the power of google, we find the place, Ayam Goreng Aroma 3. Not exactly the same place but the same local food franchise. The "tutut" taste good and also the other food. We arrived at the hotel around 5 p.m. and decided to stay in the room and order in for dinner if we still feel like eat. We also brought plenty of snacks and drinks. Check out the picture on the top if you not believe :p That's not all, still Thai Tea in the fridge. And around 9 p.m. we decided we're having "mie ayam bakso". Thank God there's mr Go-Jek took our order :p The rest of the afternoon and night we spent talking and talking until we drop :D Masih kembali ke RS. Adek baby masih sesak napas. Cuma hari ini gak terlalu pagi karena Papa Nul cuti. Eh tapi pas nyampe RS, ternyata Papa Nul udah pulang dan ikutan sakit. Demam dan batuk-batuk. Oalah... Padahal Tantia besok tidak bisa nemenin karena harus ke Bogor. Hari ini adek juga lumayan berkurang sesaknya. Inhalasi udah dikurangin tiap 3 jam. Jadi bisa bobok agak panjangan sedikit deh. Masih horor dengan inhalasi tapi kadang bisa menikmati.
Hari ini Mama Yani juga pulang ke rumah karena udah 3 hari gak pulang. Jadi Tantia jaganya sendirian deh. Untung adek baby tidak terlalu rewel. Abis liat mamanya sih balik rewel lagi. Semalem infus adek copot dan terpaksa hari ini dipasang ulang. Kali ini Tantia yang temenin. Tantia kebagian yang sadis-sadis kayak megangin Uni A dan Baby B kalau imunisasi. Alhamdulillah sekali tusuk langsung dapat. Masih ada juga ilmu pasang infusnya walau udah lama tidak pasang infus. Malamnya Mama Yani jagain adek sendirian karena Papa Nul sakit. Tapi kan ada tante-tante suster yang jaga. Makan malam hari ini Sate Padang Ajo Manih. Selain males mikir, tiba-tiba taragak sate padang. Aaaaaahhhh... belum packing buat besok... Berhubung Tantia yang tidak perlu kerja rutin, jadilah Tantia balik lagi ke RS hari ini buat baby sitting. Hari ini adek baby sudah lebih enak tetapi masih harus digendong kalau tidur. Uni Amira nengok adek baby tiap pagi sore. Tantia sudah berbekal koneksi internet cepat, kerjaan yang masih bisa ditunda dan iPad dengan aplikasi FirstmediaX sudah terinstal. Jadilah nemenin adek baby kali ini lumayan tidak membosankan :p Tak terasa hari sudah malam dan shift pengganti sudah datang. Saatnya kita pulang dengan tak lupa membawa makanan pulang. Jatah masak hari ini euy...
Baby B masuk RS sejak semalam. Jadilah pagi ini Tantia on duty buat nemenin Mama Yani di RS. Buat ganti-gantian gendong adek baby. Pas sampe di RS, adek baby lagi diinhalasi dan pasang infus di ruang tindakan. Seharian ini baby B cukup rewel karena harus diinhalasi setiap 2 jam dan diberikan obat. Tapi karena sesak, dia cuma bisa nangis saja. Setiap perawat masuk ke kamar, dia pasti nangis. Kalau tidur harus sambil digendong. Jadilah kita gantian gendong adek baby. Belum lagi pas digendong, selang infusnya sempet copot sehingga baju Tantia kena-kena darah.
Sudah beberapa hari ini tangan rasanya gatal ingin menulis menyelesaikan proyek 365 tahun ini. Rasa malas memulai kembali melihat baru 40 hari yang selesai walaupun sebenarnya banyak banget yang sudah akan ditulis. Padahal materi hari ke-41 sudah ditulis separuhnya sejak beberapa bulan yang lalu. Jadi... saya putuskan untuk berjalan mundur. Tulis langsung apa yang sudah siap dan sisanya diisi dengan tulisan-tulisan yang belum dipublikasikan. Jadi jangan merasa aneh kalau membaca tulisan yang terkesan loncat-loncat di blog ini.
Targetnya semua tulisan selesai bersamaan dengan masuknya tahun baru 2018. Semangat.... Udah sering banget lihat tempat anak sekoci (bobbin) ini di internet. Bahkan sekali pernah lihat di Pasar Sunangiri. Tapi sayangnya tempat ini dijual bersama anak sekocinya. Sampai beberapa hari yang lalu lihat penjual tempat anak sekoci ini di Tokopedia. Setelah memastikan memang hanya tempatnya saja yang dijual, saya pun langsung order. Tidak tanggung-tanggung langsung 4 kotak. Tiga kotak buat saya dan satu kotak lagi untuk adik saya. Satu kotak bisa menyimpan 25 buah anak sekoci dan kebetulan di rumah ada cukup banyak anak sekoci. Sesuai dengan perkiraan saya, saat ini anak sekoci yang ada di rumah cukup ditampung oleh 3 kotak. Senangnya lihat anak sekoci semakin rapi. Sebelum menemukan kotak ini, anak sekoci yang ada di rumah saya simpan dalam kotak permen yang kebetulan ukurannya juga pas dengan anak sekoci mesin jahit ini. Kendala saat menggunakan kotak permen ini adalah saat mencari anak sekoci yang akan digunakan. Kotaknya harus dibuka satu persatu hingga ketemu anak sekoci yang saya butuhkan. Tapi untuk sementara, kotak permen ini sangat menolong supaya anak sekoci saya tidak berceceran.
|
Categories
All
Blog Walking |